Hari semakin sore, terlihat cahaya matahari di langit berwarna orange khas sinar cahaya pada sore hari. Seusai mengunjungi Lembah London, perjalanan kembali Ane lanjutkan. Tujuan selanjutnya yaitu hanyalah mengeksplorer pusatnya Kota Metro saja, dimana terdapat setidaknya 2 objek penting yang harus dikunjungi oleh setiap wisatawan yang datang ke kota ini yaitu Taman Merdeka dan Masjid Agung Taqwa karena kedua tempat tersebut merupakan icon dari Kota Metro yang cantik ini. Ya, Ane bilang cantik walau Kota Metro memiliki wilayah yang tidak begitu luas bila dibandingkan dengan kota - kota yang ada di Indonesia tetapi kota ini begitu bersih dan rapi.
Dengan memanfaatkan ojek online yang selalu menjadi andalan Ane dalam mengelilingi suatu daerah selama layanan tersebut ada, pun demikian halnya di Kota Metro. Mau kemana - mana cukup mudah, apalagi tempat yang di tuju berada di pusat kota, tinggal pesan ojek dan tak lama kemudian sampailah Ane di Taman Merdeka Kota Metro yang beralamatkan di Jl. AH. Nasution, Imopuro, Kec. Metro Pusat, Kota Metro. Taman Merdeka ini langsung berbatasan tanpa sekat dengan Masjid Agung Taqwa. Namun sayang, saat Ane datang kesini itu pas sekali dengan adzan shalat maghrib, jadi pengambilan fotonya kurang begitu bagus dan Ane hanya duduk - duduk santai sambil melihat aktivitas para pengunjung yang sedang asyik menikmati salah satu kota dari dua kota yang ada di Provinsi Lampung ini.
Nah barulah pada pagi harinya Ane bisa sangat puas menikmati suasana kota ini dan mengambil gambar dengan sangat baik. Ane teringat saat pertama kali memasuki kota ini, suasana yang Ane rasakan cukup berbeda bila dibandingkan dengan wilayah - wilayah lain yang ada di Provinsi Lampung. Suasananya itu mirip dengan kota - kota yang ada di Pulau Jawa. Coba deh sob kalau tidak percaya sobat bisa datang langsung kesini.
Walau Ane lahir dan besar di Lampung, terhitung baru dua kali ini Ane menginjakkan kaki di Kota Metro. Pertama saat Ane pulang dari Kota Yogyakarta dengan menggunakan sepeda motor dan mampir di tempat saudara di wilayah Punggur (berada di sebelah utara Kota Metro), dan kedua ya saat ini dimana Ane ada acara yang harus Ane tunaikan. Bukan tanpa alasan, Kota Metro yang mempunyai jarak kurang lebih 50 Km dari Kota Bandar Lampung itu letaknya ada didalam berada di jalur antara Lampung tengah dan Lampung Timur. Jadi bukan berada di jalur jalan lintas timur yang biasa Ane lalui, so wajarkan sob bila Ane sangat jarang melalui bahkan mengunjunginya?
"Allahuakbar, Allahuakbar", suara adzan subuh terdengar dengan jelas dari hotel dimana tempat Ane menginap. Dengan perasaan yang agak malas - malasan karena mata masih dalam keadaan terpejam, Ane bangun dari tempat tidur untuk selanjutnya mendirikan shalat subuh di Masjid Agung Taqwa. Ane penasaran, bagaimana sieh rasanya shalat berjamaah di masjid agung tersebut yang sudah menjadi icon dari Kota Metro ini? Hotel Ane berada di Jl. Sukarso, belakang Kantor Walikota Metro. Jarak antara Masjid Agung Taqwa dengan hotel tempat Ane menginap hanya beberapa ratus meter saja sehingga tak perlu kendaraan untuk sampai sana.
Namanya masjid agung apalagi berada tepat di tengah pusat kota tentulah mempunyai ukuran yang cukup besar, namun pada saat sholat subuh anggota jamaahnya itu hanya terisi 1 baris saja, ya sama saja dengan tempat lain. Seusai menunaikan ibadah shalat subuh, Ane tak langsung memperhatikan lebih detail mengenai masjid agung ini melainkan langsung mendatangi tempat lain yang pada hari sebelumnya belum Ane kunjungi. Tempat yang Ane maksud yaitu Lapangan Samber atau di sebut juga Samber Park yang berada tidak jauh dari Masjid Agung Taqwa, hanya berjarak sekitar 100 meter kearah barat daya. Sebenarnya Kalau dibandingkan dengan Lapangan Merdeka dan Masjid Agung Taqwa, tempat ini itu masih kalah dengan kedua tempat tersebut.
Tampak keadaan lapangan yang masih sepi, belum ada kegiatan yang biasa dilakukan disini. Cahaya lampu - lampu masih terlihat sangat jelas menyala terang dan warung - warung yang terletak menempati sebelah sisi selatan pinggir lapangan pun tampak masih tutup. Lapangan Samber ini tak begitu luas, namun memang dikhususkan untuk kegiatan tertentu saja seperti upacara kegiataan daerah. Hal tersebut terlihat sebuah tiang bendera dan tribun tamu undangan yang berada di sisi utara serta tempat khusus bagi pejabat tertentu yang ada disisi timur.
Tribun tamu undangan |
Tempat khusus untuk pejabat penting |
Perlahan - lahan gelapnya hari mulai digantikan oleh kedatangan sang surya. Puas menikmati suasana Lapangan Samber kembalilah Ane ke titik semula yaitu Masjid Agung Taqwa Kota Metro yang begitu tampak megah dengan adanya kubah yang sangat besar terletak di bagian tengah serta kubah - kubah yang agak kecil di setiap sudut masjid. Kota Metro ini memang memberikan suasana yang berbeda bahkan seperti suasana kota yang ada di Pulau Jawa. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di sekeliling Masjid Agung Taqwa sekaligus Taman Merdeka Kota Metro. Berlari - lari kecil, bermain bola bagi anak - anak kecil, hingga duduk - duduk santai sambil membeli dan menikmati jajan - jajanan kecil yang dijajakan oleh para pedagang.
Semua pengunjung terlihat sangat bahagia, tak ada yang sedih. Masjid Agung Taqwa dan Lapangan Merdeka itu berada dalam satu kawasan yang tak terpisahkan oleh jarak, tak ada pembatas sehingga menjadi satu - kesatuan. Disekeliling kedua tempat tersebut dikelilingi oleh nama - nama Asmaul Husna dengan tulisan arab beserta artinya. Letaknya yang berada tepat di jantung kota, tentu kedua tempat ini tak pernah sepi dari pagi hari hingga tengah malam yang sudah Ane alami sebelumnya. Taman Merdeka Kota Metro berada di sebelah timur Masjid Agung Taqwa. Taman yang dipenuhi rerimbunan pepohonan dan berbagai macam jenis tumbuhan sehingga menimbulkan suasana yang begitu sejuk dan segar.
Taman Merdeka selalu di rawat dan diperhatikan dengan baik, terlihat dari kebersihan dan kerapihan taman yang selalu terjaga. Buktinya dalam pembuatan jalan setapak pun memperhatikan keelokan dan nilai estetik. Jalan setapak hanya dikhususkan untuk jalan kaki. Jalan setapak dibuat mengelilingi Taman Merdeka dan di keempat sisinya selalu mengarah ke area tengah taman. Tepat di tengah - tengah taman berdiri sebuah tugu bernama Tugu Meterm, bangunan yang terdiri dari 8 tiang melengkung mengarah keluar dan tepat ditengah - tengah bangunan tugu tersebut terdapat sebuah bola perunggu. Tugu Meterm ini bentuknya mirip piala pada olahraga sepakbola.
Perempatan yang ada di salah satu pojok Taman Merdeka |
Taman Merdeka telah dilengkapi dengan lahan parkir kendaraan yang cukup luas. Letaknya ada di sebelah sisi timur taman. Sebentar, sebentar sob! Ada yang menarik perhatian Ane yaitu keberadaan 4 buah patung (2 buah patung gajah menghadap kearah barat dengan posisi membelakangi 2 buah patung lainnya yaitu patung komodo dan badak). Setelah Ane tengok, Ealah ternyata dibagian dada setiap patung tersebut merupakan pintu masuk kearah bawah tanah yang tak lain dan tak bukan menuju toilet umum.
Taman Merdeka sangat cocok bagi segala usia mulai dari anak - anak, remaja, orang dewasa, hingga orang tua. Aktivitas yang dapat dilakukan diantaranya santai merasakan kesegaran udara yang ditawarkan oleh taman, kongkow - kongkow bagi anak muda, hingga buat pacaran bagi pasangan muda - mudi pada malam hari (eh jangan). Sebagai tempat yang tak pernah sepi oleh pengunjung, apalagi saat Ane berkunjung tepat pada hari minggu pagi banyak para ibu - ibu sedang melakukan kagiatan senam bersama, sedangkan para bapak - bapaknya kebanyakan memilih jalan santai dan berlari - lari kecil berkeliling taman.
Disini Ane baru sadar bahwa terdapat perbedaan fungsi antara Taman Merdeka dengan Samber Park. Kalau Taman Merdeka berfungsi untuk kegiatan santai - santai saja sedangkan Samber Park berfungsi untuk kegiatan resmi seperti upacara bendera; kegiatan perekonomian seperti acara hiburan, acara festival hingga kegiatan - kegiatan lainnya di Kota Metro. Eow iya mengenai fungsi dari kedua tempat ini, Ane diingatkan oleh tata letak Kota Yogyakarta yaitu
yang dikhususkan sebagai tempat hiburan dan Alun - alun (Lapangan) lor yang bersebelahan dengan Masjid Agung Kauman dan Keraton yang dikhususkan untuk acara resmi kesultanan Yogyakarta. Jadi Kota Metro dan Kota Yogyakarta mempunyai sedikit kemiripan. Suasananya pun demikian.
Tiket masuk : 0 rupiah alias Gratis
Buka : 24 jam penuh
Oalaahh mas anis menang lahir dan besar dj sini toh. Lumayan juga jaraknya metro lampung 50an km yaaa.
BalasHapusJd di metro liburan aja mas?
Menarik juga baca tulisannya.. Dan penasaran patung yg ternyata pintu masuk menuju toilet, bersih ga dalamnya? Biasa toilet di taman gini jarang ada yg bersih dan ga bau :(
Iya mbak, saya lahir dan besar di Lampung. Di metro ya ada acara mbak jadi bisa sekalian jalan - jalan, hehehe. Bersih kok mbak toiletnya saat saya datang kesini
BalasHapus