Kota Metro merupakan salah satu dari dua kota yang berada di Provinsi Lampung. Kota ini berukuran cukup kecil, namun demikian cukup bersih dan rapi. Saat pertama kali Ane memasuki kota ini, suasana yang Ane rasakan cukup berbeda bila dibandingkan dengan wilayah - wilayah lain yang ada di Provinsi Lampung. Bahkan kalau boleh Ane bilang Kota Metro ini pun suasananya mirip seperti kota - kota yang ada di Pulau Jawa.
Walau Ane lahir dan besar di Lampung, Ane baru dua kali ini sob mengunjungi Kota Metro. Pertama saat Ane pulang dari Kota Jogja menggunakan sepeda motor dan mampir di tempat saudara Ane di wilayah Punggur (letaknya ada di sebelah utara Kota Metro), dan kedua saat Ane ada acara yang harus Ane tunaikan di kota ini. Nah, secara sengaja sebelum Ane datang kesini Ane menemukan beberapa artikel yang membahas tentang Rumah Makan Pondok 21 Kota Metro yang baru saja dikunjungi oleh orang nomor satu di negeri ini yakni Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Tentu dong sob hal ini membuat rasa penasaran Ane terhadap tempat ini, jarang juga pak presiden berkunjung ke Provinsi Lampung ini dan sekali berkunjung pastinya saat makan siang beliau tentu memilih tempat makan yang layak dan memenuhi standar yang diterapkan oleh istana.
Pada tanggal 18 November 2023 pada pagi hari, Ane berangkat ke Metro dengan menggunakan travel. Sebetulnya saat jauh - jauh hari sebelumnya Ane sudah mempertimbangkannya untuk naik sepeda motor saja karena jarak juga tidak terlalu jauh, akan tetapi orang tua kurang setuju dan menyarankan untuk naik travel saja, maka akhirnya Ane memutuskan untuk naik travel saja. Lebih enak, badan tidak lelah, serta resikonya juga lebih kecil. Tak sampai 5 jam waktu yang Ane perlukan untuk sampai sini.
Tepat sebelum pukul 12 siang Ane sudah menginjakkan kaki di pelataran tempat makan yakni di Rumah Makan Pondok 21 yang beralamatkan di Jl. AH. Nasution, Yosodadi Metro Timur, Kota Metro, Lampung. Tempat makan ini termasuk kedalam wilayah tapal batas karena kurang lebih 200 meter lagi wilayahnya itu bukan lagi Kota Metro, melainkan wilayah Kabupaten Lampung Timur. Tugu perbatasan pun berdiri terlihat sangat jelas dari sini. Nah kalau sobat dari Kota Metro Pusat, misalnya saja dari Taman Merdeka sobat bisa mengarahkan kendaraan kearah timur melalui Jl. AH. Nasution lurus saja kurang lebih 4 Km. Rumah Makan Pondok 21 ini berada di sebelah kanan (selatan) jalan. Atau cara lainnya, sobat bisa juga pakai ojek online yang juga Ane gunakan. Cukup klak - klik, klak - klik saja sampailah sobat disini.
Oke, kesan pertama ketika Ane menginjakkan kaki disini adalah banyak pondokan - pondokan berdiri bak sebuah suasana dalam perkampungan, pantas saja tempat makan ini dinamakan Rumah Makan Pondok 21. Mungkin, ini mungkin ya sob bahwa angka 21 ini diambil dari jumlah pondokan yang terbangun. Angin yang berhembus begitu semilir karena rimbunnya pepohonan yang berdiri mengerumuni mengelilingi pondokan - pondokan ini. Satu lagi, ini yang tak kalah pentingnya yaitu keberadaan tempat parkirannya yang begitu luas dapat menampung puluhan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat sehingga tak mengherankan bila orang nomor satu di negara ini memilih tempat ini sebagai tempat untuk menyantap makan siangnya. Ya coba bayangkan saja dengan rombongan istana yang pastilah tidak hanya 2 atau 3 orang kalau makan di tempat yang parkirannya cukup kecil bagaimana? kan repot, ya nggak?
Memasuki area pondokan - pondokan tersebut, Ane disambut dengan ramah oleh salah seorang pegawainya dan mempersilahkan Ane bebas untuk mengambil tempat duduk yang Ane kehendaki. Ane mengambil salah satu dari pondokan yang tersedia, yakni pondokan nomor 2 yang cukup sempit berkapasitas kurang lebih 4 orang. Maklum Ane hanya seorang diri, tak elok jika Ane mengambil pondokan yang cukup luas karena memang setiap pengunjung yang datang kesini bisa mengambil salah satu ruang pondokan yang tersedia menyesuaikan jumlah anggota rombongan yang ada.
Ada yang Ane suka dari pondokan ini yaitu di bagian depan setiap pondokan tersedia tempat untuk mencuci tangan dilengkapi sabun, jadi bagi setiap pengunjung yang datang sebelum dan sesudah makan tak perlu repot - repot lagi mencari tempat untuk mencuci tangannya. Sesampainya didalam pondokan Ane diberikan daftar menu yang bisa Ane pesan, dan ini cukup membingungkan bagi Ane karena menu - menu yang tersedia disini itu cukup banyak dan beragam. Di bagian paling depan dari daftar menu tertulis dengan jelas "masakan khas Lampung, Palembang, dan sea food", kalau begitu ada apa sajakah gerangan?
Pertama ada berbagai macam olahan makanan seperti berbagai jenis olahan ikan gurame; olahan pindang seperti pindang tulang, pindang baung, dan pepes baung; olahan berbagai macam jenis ikan air tawar seperti ikan lele, mas, dan nila; hingga berbagai macam jenis sate seperti sate ayam dan kambing; serta rawon dan tongseng. Masih dalam menu makanan, berbagai macam jenis olahan daging bebek, ayam, dan sapi pun tersedia. Masih lagi dalam menu makanan, berbagai macam jenis sayur - mayur, aneka macam olahan mie hingga beraneka ragam olahan nasi goreng pun bisa di pesan oleh para pengunjungnya.
Kedua ada berbagai macam jenis olahan seafood seperti cumi dan udang; berbagai macam jenis olahan steak seperti sirloin steak, tenderloin steak, chicken steak, dan steak iga; hingga berbagai macam jenis snack seperti sandwich, kulit ayam crispy, otak - otak, kentang goreng, cireng, dan lain sebagainya. Sebetulnya Ane sempat asing dengan namanya sirloin steak dan tenderloin steak tapi karena harganya yang cukup tinggi bagi Ane, yakni 150 gram saja harganya 60k jadi ya Ane urungkan niatan Ane untuk memesannya. Mungkin bisa lain waktu, mungkin!
Dari sini saja Ane sudah merasa agak bingung dengan menu - menu yang hendak Ane pesan sob, apalagi ada daftar menu lainnya seperti berbagai macam menu paket biasa dan menu paket prasmanan. Tapi untuk kedua paket yang terakhir ini Ane skip dan Ane lebih tertarik untuk memesan menu - menu yang terpisah, dengan membolak - balik daftar menu ini dan dengan berbagai macam pertimbangan akhirnya Ane memesan satu porsi nasi putih, satu porsi cah kangkung biasa, dan satu porsi cumi goreng tepung yang kata mbak pegawainya menu ini juga di pesan oleh pak Jokowi. Okelah!
Lalu bagaimanakah dengan menu minumannya? daftar menu minuman yang tersedia pun tak kalah banyaknya, beraneka macam jenis minuman seperti es cincau, es kelapa muda, es jeruk, capuccino, dan lain sebagainya serta berbagai macam jenis juice seperti juice alpukat, strawberry, buah naga, dan lain sebagainya. Juga ada lho berbagai macam jenis milk shake seperti orange squash, avocado float, manggo float, dan lain - lain. Untuk minumannya pilihan Ane akhirnya jatuh pada sebotol fresh tea saja yang Ane pikir cukuplah untuk menghilangkan rasa dahaga Ane dikarenakan habis perjalanan dari rumah.
Menu - menu yang sudah Ane pilih ini langsung di catat oleh mbak pegawainya dan segera di proses, kemudian Ane harus menunggunya. Tak butuh waktu lama kurang lebih 10 menit menu - menu yang Ane pesan kini semua sudah tersedia di meja makan Ane. Seporsi nasi putih, seporsi cah kangkung biasa, seporsi cumi goreng tepung yang setelah iseng - iseng Ane hitung berjumlah 10 biji beserta bonusnya yaitu semangkok sambal kecil, serta menu minuman sebotol es fresh tea.
Lalu bagaimanakah dengan rasanya? Yapz, Ane mulai dari cumi goreng tepungnya. Rasanya itu crispy pada bagian luarnya dan pada bagian cuminya itu sendiri terasa lembut. Untuk nasi putih dan fresh teanya tow seperti rasa pada umumnya. Namun berbeda halnya dengan rasa cah kangkungnya, untuk bumbunya tow cukup sedap namun pada pemilihan bahan kangkungnya itu sendiri menurut Ane kurang tepat seperti kangkung yang bertekstur agak besar dan cukup kaku serta cenderung kurang lemas. Ntah kebetulan pas Ane temui ini saja atau memang kangkung yang seperti ini yang dihidangkan disini. Ntahlah! Secara keseluruhan makanan ini semua "Wuenak Tenan" untuk itu
Tak habiskan semuanya, cuma tersisa sedikit nasi karena sudah kenyang :-) |
Untuk semua menu yang Ane habiskan ini, Ane dikenai harga 70k. Cukup mahal bukan? nggak juga sieh sob ini standarlah karena dari harga tersebut, harga yang cukup mahal berada pada cumi goreng tepungnya. Jadi ya wajarlah. Nah itulah sob cerita Ane mengenai petualangan kuliner di Rumah Makan Pondok 21 ini. Semoga lain kali Ane bisa berkunjung kesini lagi dan merasakan menu - menu yang lainnya.
Jam buka: 09.00 - 21.00 WIB
Berdasarkan informasi yang ada di daftar menunya, berikut No. WA yang bisa dihubungi: 0813 7942 6689, 0812 7919 3880, dan 0812 7459 6100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar