Inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa Ane datang berkunjung ke kawasan Kaliadem ini. Disini menawarkan banyak sekali obyek wisata yang letaknya cukup berdekatan. Sebut saja The Lost World Castle, Rumah Hobbit, dan ada satu lagi yakni Museum Omahku Memoriku. Apakah masih ada obyek wisata lainnya? Jawabannya masih, tapi sabar ya sob kita kupas tempat yang satu ini terlebih dahulu.
Museum Omahku Memoriku ini letaknya sangat dekat dengan The Lost World Castle dan Rumah Hobbit yang sudah Ane kunjungi terlebih dahulu, ya sekitar 500 meter kearah barat. Hal inilah yang menggoda Ane untuk mengunjunginya. Kebanyakan yang berkunjung kesini menggunakan jasa Merapi Lava Tour dengan cara menaiki kendaraan mobil jeep, tapi Ane tidak menggunakan fasilitas tersebut melainkan dengan cara menaiki kendaraan bermotor roda dua. Bagaimana dengan jalannya? Memang sieh jalannya kurang bersahabat dengan kendaraan bermotor roda dua, tapi apa dayalah Ane ingin mengunjungi tempat ini sehemat mungkin, :-).
Singkat cerita, sesampainya di Museum Omahku Memoriku Ane kebingungan masalah lahan parkir. Pasalnya tak ada tempat khusus untuk kendaraan bermotor roda dua, yang ada hanyalah mobil jeep terparkir cukup banyak. Alhasil Ane parkirkan kendaraan Ane begitu saja di pinggir jalan. Inilah Museum Omahku Memoriku yang menjadi saksi bisu keganasan erupsi Gunung Merapi Tahun 2010. Terletak di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta, museum ini terlihat cukup sederhana dengan beratapkan asbes.
|
Museum Omahku Memoriku tampak depan |
Begitu masuk dan melihat kedalam museum tiba-tiba Ane merasakan sesuatu yang berbeda. Fikiran dan bayangan Ane seolah-olah terbawa oleh suasana yang terjadi saat itu. Dibagian luar bangunan dinding sebelah kanan tertempel sebuah penjelasan tetang museum ini mulai dari asal mula, proses terjadinya, hingga terbentuknya museum ini. Ane mau cerita sedikit berdasarkan tulisan yang tertempel tersebut. Pendiri dan sekaligus pengelola Museum Omahku Memoriku ini adalah Pustopo. Lokasi ini berjarak 7 Km dari Puncak Merapi. Dahulu sebelum erupsi merapi tahun 2010 museum ini merupakan sebuah rumah milik almarhum ayahnya bernama Sarsuwadji dan rumah miliknya.
Sebelum erupsi, rumah ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti pengembangan seni budaya Jawa Karawitan (seni musik Jawa) dan pentas kesenian seperti Kethoprak dan wayang kulit yang dihadiri oleh warga sekitar. Selain itu, rumah ini juga dahulu sering digunakan untuk Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum pada dekade tahun 1990-an. Satu lagi, rumah ini juga pernah sebagai tempat ajang penyelenggaraan prosesi acara ritual dandan kali yang dipusatkan di Umbul Batur dan Umbul Ringin. Museum Omahku Memoriku didirikan pada tanggal 22 Oktober 2013 dengan tujuan sebagai representasi korban fisik bangunan dan material akibat erupsi Merapi tahun 2010 (Sumber: Tulisan yang tertempel di dinding di Museum Omahku Memoriku).
|
Kondisi ruangan utama Museum Omahku Memoriku |
Memasuki ruangan yang utama, penglihatan Ane langsung tertuju pada sebuah jam dinding bekas yang hangus terbakar bertuliskan "The Moment Time of Eruption 5 Nov 2010". Itu artinya erupsi terjadi pada tanggal 5 November 2010, dipertegas lagi dalam jam tersebut "jam/Clock Erupsi". Berbagai macam dokumentasi foto, barang asli masih terpajang dengan baik. Ane tak bisa membayangkan betapa dahsyatnya erupsi yang terjadi saat itu. Berbagai macam peralatan rumah tangga seperti gelas, piring pecah tak beraturan. Peralatan gamelan rusak, kendaraan bermotor roda dua hanya menyisakan kerangkanya saja itupun dalam kondisi sudah tak utuh lagi.
|
|
Gelas / piring pecah tak beraturan |
|
|
Peralatan gamelan rusak |
|
|
Kendaraan bermotor roda dua rusak hanya menyisakan kerangkanya saja |
|
Bahkan peralatan rumah tangga yang terbuat dari bahan besi seperti tabung gas konon cukup kuat pun bengkok. Apalagi peralatan rumah tangga berbahan selain besi berubah bentuk menjadi tak beraturan sehingga tidak bisa lagi dikenali. Berbicara masalah kerugian, ntah berapa ribu triliun bahkan tak terhitung lagi jumlahnya karena tak hanya perlatan rumah tangga, hewan ternak yang mati, tetapi juga nyawa seseorang yang harus hilang ditelan bumi. Salah satu contohnya yang menjadi korban keganasan erupsi merapi adalah Mbah Maridjan seorang juru kunci Gunung Merapi.
|
Berbagai macam peralatan rumah tangga yang rusak akibat erupsi merapi |
|
Kendaraan mobil rusak |
|
|
Hewan ternah mati |
|
Di ruangan selanjutnya Ane melihat berbagai macam jenis batuan yang dikeluarkan oleh merapi saat erupsi diantaranya Lava Boom, fosil kayu, badar besi, dan lain sebagainya. Coba bayangkan sob semisal saat erupsi kita berada di lokasi dan tiba-tiba ada sebuah material lava sebesar lava boom menghantam kita secara terus-menerus ditambah lagi material tersebut bersuhu tinggi, apa yang terjadi? pastilah kemungkinan nyawa kita tak terselamatkan. Dari sini kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa kemalangan maupun kematian tak dapat kita hindari. Ya nggak sob?
Museum Omahku Memoriku ini adalah salah satu contoh gambaran rumah yang terkena erupsi merapi Tahun 2010. Tak jauh dari museum, ada sebuah rumah lagi yang Ane kunjungi. Kondisinya pun cenderung sama dan tak berbeda jauh. Bangunan luluh lantak, kendaraan bermotor roda dua rusak hanya menyisakan kerangkanya saja, dan hewan peliharaan mati hanya tersisa tulang dan belulangnya saja.
|
Kondisi alam disekitar Museum Omahku Memoriku |
|
|
Bangunan lain yang ada di sekitar Museum Omahku Memoriku |
|
|
Kendaraan bermotor roda dua rusak hanya menyisakan kerangkanya saja |
|
|
Hewan peliharaan mati hanya tersisa tulang dan belulangnya saja |
|
Sungguh menyedihkan!
Jam buka: 07.00 WIB - 16.00 WIB
Wah pengalaman yang sangat berharga sekali ya mas, saya yang baca aja merasa pengen banget buat kesana huehehe
BalasHapusLangsung saja capcus menuju kesana mas/mbak :-)
Hapus