Momentum wisuda adik, Ane habiskan untuk bersilaturahmi ke keluarga bude dan sekaligus berwisata. Secara Yogyakarta sebagai Kota Budaya dan Pariwisata, rugi kalau sehabis menghadiri wisuda adik Ane langsung capcus pulang ke rumah. Ya nggak sob? Nah, setelah berkunjung ke The Lost World Castle Ane ayunkan kaki menuju ke Hobbit House (Atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Rumah Hobbit). Ini Ane lakukan karena jaraknya itu loh sob sangat menggoda sekali yakni sangat, sangat, sangatlah dekat sekali dan hanya berada didepannya. Ibarat kata nieh ya sob rumah Ane dengan tetangga Ane yang ada didepannya. Jadi, sangat rugi kalau sehabis berkunjung ke The Lost World Castle tanpa mengunjungi Rumah Hobbit ini.
Berhubung masih berada dalam satu kawasan The Lost World Castle, maka Rumah Hobbit ini terletak di Dusun Jambu, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Stttt jangan bilang-bilang orang lain ya sob ya, Ane kasih bocoran sedikit bahwa lahan parkir ketika Ane berkunjung ke The Lost World Castle ya berada tepat didepan pintu masuk Rumah Hobbit ini dan sebuah pos informasi tentang Jeep Lava Tour Merapi. Makanya saat memarkir motor, Ane sempat bingung apakah Ane berkunjung kesini terlebih dahulu karena berada didepan mata ataukah ke The Lost World Catle dahulu yang agak jauh di mata. Fikir punya fikir akhirnya Ane menjatuhkan pilihan kedua untuk berkunjung kesini.
Agar bisa parkir disini, Ane dikenai tarif sebesar 2k (kendaraan motor roda 2). Untuk sampai di Rumah Hobbit Ane diharuskan menaiki anak tangga terlebih dahulu yang jumlahnya tidak seberapa tapi kalau dalam keadaan berpuasa ya lumayan lah. Selain itu sebelum benar-benar masuk ke halamannya, Ane diharuskan membayar tiket masuk sebesar 10k. Biaya ini untuk perawatan dan pengembangan (begitulah sebuah tulisan yang tertulis di tiket masuk).
|
Tiket parkir kendaraan roda dua |
|
|
Tiket masuk Rumah Hobbit per pengunjung |
|
|
Pintu masuk Rumah Hobbit |
|
Anak tangganya lumayan kan? |
|
|
Salah satu bangunan yang ada di Rumah Hobbit |
|
Tiket sudah ada di tangan, itu artinya Ane diperbolehkan untuk masuk dan menjelajah segala isi yang ada didalam. Ternyata cukup wow juga, desainnya terlihat sederhana namun sangat rapi, disekelilingya terdapat taman dengan rumput hijau yang cenderung menyerupai karpet. Berbagai macam bangunan menyerupai Rumah Hobbit tersebut berukuran cukup besar untuk sekelas Rumah Hobbit. Ane perkirakan dengan tinggi sekitar 2 meter dan lebar sekitar 4 meter. Yang benar-benar seperti Rumah Hobbit yang ada di film "The Lord Of The Rings" sieh menurut Ane hanya ada 2 bangunan, yakni di sebelah kiri dan kanan yang ada di bagian paling depan.
|
Ayunan dulu biar rileks. Jangan tanya loh ya, mana pasangannya? hihihi |
|
Abaikan orangnya dan lihat yang ada di belakangnya, mirip kan bangunannya dengan yang ada di film itu? |
|
Sekarang Ane mau bertanya sob, "Kira-kira jamur apa yang tidak bisa di makan? Hayo! Hayo! La itu jamur yang ada di Rumah Hobbit ini :-) |
Yang lainnya rumah dengan desain cukup kecil namun unik dibuat menyerupai jamur. Justru dengan hadirnya desain seperti inilah Rumah Hobbit ini terlihat hidup dan asri. Coba deh sob, kalau sobat kesini bersama keluarga atau pasangan serta bawa bekal nasi dan sayur-mayur syukur-syukur berlaukkan daging kambing atau sapi, kemudian menggelar tikar di area taman. Pastilah suasana akan terasa hidup dan moment-moment disini tak akan terlupakan. Percaya deh sob!
Eow iya, dari tadi Ane membahas tentang Rumah Hobbit. Sebenarnya kalau boleh Ane bertanya, siapa sieh pemilik Rumah Hobbit dalam film "The Lord of The Rings" itu? tahu tidak sob, hayo. Nyerah ya sob, yakni Bilbo Baggins. Oke kan? jadi setelah berkunjung ke blog Ane, Ane harapkan bertambah wawasannya dan bertambah pandai. Atau malah tambah tiak mengerti? jangan nuw, kalau begitu sia-sia donk Ane menulis ini semua buat sobat.
Woke agar tidak penasaran, sobat bisa langsung angkat ransel dan berkunjung ke Rumah Hobbit ini yang buka setiap hari dari Jam 6 pagi hingga jam 6 sore. Kalau berkunjung kesini, sekalian atuh berkunjung ke The Lost World Castle atau sebaliknya. Biar tidak rugi, seperti peribahasa "Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampui", tahu tidak sob artinya? kalau belum tahu silahkan sobat searching-searching di internet ya atau baca-baca buku yang memuat informasi tentang peribahasa-peribahasa Indonesia. Sampai Jumpa!
Duh, jadi pengen banget buat kesana..
BalasHapusLangsung saja angkat ransel Kak, :-)
HapusPemandangannya fotogenik banget, kayaknya harus diagendain main kesana
BalasHapusYo'i
Hapus