Kabupaten Mesuji merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang minim akan obyek wisata. Satu-satunya obyek wisata yang sangat terkenal di Kabupaten Mesuji adalah Taman Kehati, itupun baru seumur jagung. Tapi hal itu lantas tidak membuat warga sekitar putus asa untuk berbahagia. Ya, untuk sekedar refreshing warga Kabupaten Mesuji punya cara tersendiri yaitu dengan cara mengunjungi Taman Tugu Tani yang terletak tepat di pertigaan Simpang Asahan, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung.
Letak Taman Tugu Tani ini sangatlah strategis karena selain terletak di pertigaan juga terletak di pintu gerbang "Selamat Datang Kabupaten Mesuji". Ane sendiri bila datang dari Yogyakarta atau sebaliknya selalu saja melewati tempat ini. Pasalnya untuk sampai kerumah Ane, dari Jalan Lintas Timur (Jalintim) harus masuk kedalam melalui pertigaan ini. Tadinya Taman Tugu Tani ini belum ada karena belum dibangun, barulah pada tahun 2015 Tugu Tani ini selesai dibangun. Ketika pembangunannya selesai tempat ini selalu saja ramai dikunjungi oleh warga sekitar terutama pada saat sore hari. Ya walaupun kebanyakan dari mereka adalah kawula muda.
Pintu gerbang "Selamat Datang Kabupaten Mesuji" |
Dari dahulu rasanya ingin sekali Ane mampir ke tempat ini, tetapi tidak jadi-jadi terus. Nah, barulah pada tanggal 23 Agustus 2017 kemarin akhirnya Ane bisa menyempatkan diri mampir sebentar disini. Itupun sehabis mengurus sesuatu di DISDUKCAPIL. Lalu ada apa saja ya yang ada disini? berikut ulasannya.
Taman Tugu Tani, bila seseorang melewati Jalintim dari Kota Bandar Lampung ke Kota Palembang atau sebaliknya pasti melewati tempat ini. Meskipun dibangun tidak terlalu besar dan tinggi namun cukup menarik perhatian. Tugu dibangun dengan corak khas Mesuji. Dua buah patung terletak diatasnya. Sebuah patung merupakan patung Pak Tani dan satu lainnya merupakan patung Bu Tani. Patung Pak Tani mempunyai karakteristik mengenakan celana panjang dan baju berlengan panjang serta mempunyai ciri khas menaruh cangkul dipundaknya. Sedangkan patung Bu Tani mempunyai karakteristik yang berbeda yakni mengenakan pakaian kemben kebaya dengan ciri khas membawa rinjing bambu di pinggangnya. Meskipun terdapat perbedaan, tapi kedua patung tersebut mempunyai persamaan diantaranya sama-sama memakai capil gunung dan sama-sama melambaikan tangan.
Kalau boleh Ane mempresentasikan bahwa patung-patung inilah merupakan lambang dari kemakmuran. Tujuan awal dibangunnya Taman Tugu Tani ini sebenarnya untuk rest area tapi berhubung tempatnya yang cukup apik maka tak hanya berfungsi sebagai tempat peristirahatan saja tetapi juga sebagai tempat rekreasi. Sebagai tempat rest area tentu tempat ini memiliki beberapa fasilitas penunjang diantaranya mushalla, kios-kios penjual makanan serta kamar kecil. Namun ada yang sangat disayangkan dari tempat ini, yakni fasilitas-fasilitas penunjang tersebut tidak berfungsi secara optimal. Contohnya saja kamar kecil dengan kondisi yang kotor serta kran macet tidak ada air yang keluar. Bahkan untuk mencegah kamar kecil tersebut tetap digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab maka didepan pintunya diberi suatu penghalang. Luar biasa!!!
Kamar kecil yang diberi penghalang |
Ane berharap kepada pemerintah setempat agar selalu memperhatikan keamanan dan kenyamanan tempat ini karena kini Taman Tugu Tani ini tidak hanya berfungsi sebagai rest area saja tetapi juga sudah menjadi salah satu icon Kabupaten Mesuji yang menjadi kebanggaan warga mesuji. Memang merawat itu lebih sulit dibandingkan dengan membangun, tapi bila ada kemauan yang keras maka sesulit apapun itu pasti ada jalannya (pesan untuk pemerintah setempat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar