Hai, hai, hai, gimana nieh sob kabarnya? semoga baik-baik saja ya. Nah, kali ini Ane mau bercerita tentang petualangan Ane mencari kuliner di salah satu warung yang ada di Yogyakarta yakni Warung Ingkung Ayam Mbah Cempluk. Alamatnya ada di Dusun Santan, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Sudah lama sieh sob Ane mengetahui keberadaan warung ini, namun karena dalam otak Ane sudah terlanjur menjustifikasi kalau kuliner yang berkaitan dengan ingkung itu masaknya harus utuh maka Ane urungkan niatan Ane tersebut. Baru setelah ada waktu dan moment yang pas jadilah Ane mengunjunginya.
Dikalangan masyarakat Jawa tentu sudah tak asing lagi dengan yang namanya "ingkung". Mendengar kata "ingkung", pasti fikiran kita langsung pada sebuah acara maupun ritual tertentu. Jadi ingkung ini tidak untuk dikonsumsi sehari-hari. Dimana didalam acara tersebut harus ada ingkung, yakni ayam yang dimasak dan disuguhkan secara utuh walaupun pada akhirnya ya dipotong-potong juga. Kini anggapan tersebut dipatahkan oleh warung ini dimana ingkung tak hanya dikonsumsi saat ada acara saja melainkan bisa dijadikan santapan sehari-hari.
Inilah moment yang Ane rasa tepat buat mengunjunginya. Kenapa begitu? karena Ane baru saja diwisuda dari kampus Ane dan dihadiri oleh keluarga. Berita ini adalah berita bahagia bukan? maka dari itu rasa bahagia dan syukur ini Ane rayakan bersama keluarga dengan menikmati olahan berupa ingkung.
Awalnya ide ini muncul dari dalam otak Ane, saat itu Ibu Ane bertanya kepada Ane hendak mau makan apa dan dimana? tanpa fikir panjang Anepun langsung menjawabnya di Warung Makan Ingkung Ayam Mbah Cempluk. Syukur Ibu Anepun langsung menyetujuinya, jadilah kita capcus menuju kesana.
Sesampainya di Perempatan Klodran Bantul, kendaraan kita arahkan kearah kanan hingga sejauh kurang lebih 5 kilometer sampailah kita di TeKaPe. Awalnya Ane mengira kalau disini hanya terdapat satu warung ingkung saja, ew nggak tahunya ada beberapa. Dari kesemua warung ingkung yang ada, justru warung Ingkung Ayam Mbah Cempluk inilah yang menurut Ane paling tersembunyi. Dari jalan beraspal harus masuk lagi melalui jalan berupa blok yang disamping kanan dan kirinya terdapat areal persawahan. So, kalau sobat datang kesini jangan salah ya dan harus cermat. Woke???
Mungkin lagi sepi, sesampainya disini tak ada kendaraan yang sedang parkir padahal tempat parkirnya cukup luas. Tapi sesaat kita masuk, ada dua buah mobil yang berdatangan. Kalau dilihat yang datang adalah rombongan keluarga besar. Ane fikir memang cocok kalau datang kesini bersama keluarga, selain ingkung memang cocok dinikmati lebih dari dua orang juga bisa mempererat tali keluarga.
Ada beberapa tempat yang bisa digunakan oleh para pengunjungnya untuk menikmati menunya sob. Mau dibagian depan, bisa! dan mau dibagian belakang pun sangat bisa karena tempatnya sangat luas sekali. Tempat duduknya berupa lesehan dan struktur bangunannya semua terbuat dari bambu kecuali atapnya yang terbuat dari rumput alang-alang. Sesaat setelah memilih posisi tempat duduk, seorang pelayan pun datang menghampiri kita. Beliau menyodorkan daftar menu yang tersedia. Kita berdelapan sehingga kita memesan dengan sistem paket saja. Satu paket lengkap untuk 6 orang seharga 240k dan ditambah 1 paket murah perorangan seharga 30k. Nah lo, kalau ada paket murah perorangan, kenapa Ane nggak dari dulu saja ya berkunjung kesini?, ah tak apa-apalah. Jadi disini itu kita disuruh memilih mulai dari jenis makanan, minuman hingga nasinya. Mau ingkung ayam goreng atau ayam areh, minumannya apa dan nasinya mau nasi putih atau nasi gurih. Setelah rembukan akhirnya kita sepakat pesan ingkung ayam areh, minumannya es teh dan nasinya nasi gurih. Masa lauknya sudah ingkung tapi nasinya nasi putih, kan kurang afdol, ya nggak sob?.
Cukup lama kita menunggu, ya sekitar 30 menitan lah dan semua pesanan yang kita pesan sudah datang. Awalnya Ane mengira kalau satu paket menu lengkap itu hanya terdiri dari ingkug ayam utuh, nasi gurih dan segelas teh saja. Ternyata tidak, masih ada menu tambahan lainnya yakni sepiring wader krispi, sepiring wader lombok ijo, sepiring tahu dan tempe, lalapan buah mentimun serta urap. Namanya saja ingkung ayam areh, jadi ya ada putih-putihnya gitu.
Lalu sekarang bagaimanakah dengan rasanya? setelah Ane coba ternyata hulala ingkungnya sangat empuk, mungkin sudah dimasak dalam tempo yang cukup lama. Bumbu arehnya pun terasa gurih di mulut. Sekarang berpindah ke wader krispinya, ternyata rasanya nggak kalah gurih dibandingkan ingkung ayamnya terasa kriuk-kriuk. Tak kalah lezatnya lagi rasa yang ditawarkan oleh wader lombok ijonya, semua urat dalam lidah saya bisa merasakan betapa ndesonya menu ini. Gurih berpadu dengan pedas. Semua pas disajikan bersama nasi gurih yang dimasak secara tepat sehingga pulen. Secara keseluruhan, Ingkung Ayam Mbah Cempluk ini rasanya "Wuenak tenan, Le leduk". Untuk itu tak kasih jempol.
Semuanya ada sisa sedikit. Maklum ibu-ibu, tanpa malu-malu ibu Ane meminta kepada salah satu pelayannya untuk membungkus sisa makanan yang ada dan pelayan tersebutpun dengan senang hati meladeninya. Mantabe'. Berhubung Ane kulineran bersama keluarga, maka semuanya sudah ditanggung oleh orang tua, hehehe.
Jam buka warungnya: 09.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Sesampainya di Perempatan Klodran Bantul, kendaraan kita arahkan kearah kanan hingga sejauh kurang lebih 5 kilometer sampailah kita di TeKaPe. Awalnya Ane mengira kalau disini hanya terdapat satu warung ingkung saja, ew nggak tahunya ada beberapa. Dari kesemua warung ingkung yang ada, justru warung Ingkung Ayam Mbah Cempluk inilah yang menurut Ane paling tersembunyi. Dari jalan beraspal harus masuk lagi melalui jalan berupa blok yang disamping kanan dan kirinya terdapat areal persawahan. So, kalau sobat datang kesini jangan salah ya dan harus cermat. Woke???
Mungkin lagi sepi, sesampainya disini tak ada kendaraan yang sedang parkir padahal tempat parkirnya cukup luas. Tapi sesaat kita masuk, ada dua buah mobil yang berdatangan. Kalau dilihat yang datang adalah rombongan keluarga besar. Ane fikir memang cocok kalau datang kesini bersama keluarga, selain ingkung memang cocok dinikmati lebih dari dua orang juga bisa mempererat tali keluarga.
Ada beberapa tempat yang bisa digunakan oleh para pengunjungnya untuk menikmati menunya sob. Mau dibagian depan, bisa! dan mau dibagian belakang pun sangat bisa karena tempatnya sangat luas sekali. Tempat duduknya berupa lesehan dan struktur bangunannya semua terbuat dari bambu kecuali atapnya yang terbuat dari rumput alang-alang. Sesaat setelah memilih posisi tempat duduk, seorang pelayan pun datang menghampiri kita. Beliau menyodorkan daftar menu yang tersedia. Kita berdelapan sehingga kita memesan dengan sistem paket saja. Satu paket lengkap untuk 6 orang seharga 240k dan ditambah 1 paket murah perorangan seharga 30k. Nah lo, kalau ada paket murah perorangan, kenapa Ane nggak dari dulu saja ya berkunjung kesini?, ah tak apa-apalah. Jadi disini itu kita disuruh memilih mulai dari jenis makanan, minuman hingga nasinya. Mau ingkung ayam goreng atau ayam areh, minumannya apa dan nasinya mau nasi putih atau nasi gurih. Setelah rembukan akhirnya kita sepakat pesan ingkung ayam areh, minumannya es teh dan nasinya nasi gurih. Masa lauknya sudah ingkung tapi nasinya nasi putih, kan kurang afdol, ya nggak sob?.
Cukup lama kita menunggu, ya sekitar 30 menitan lah dan semua pesanan yang kita pesan sudah datang. Awalnya Ane mengira kalau satu paket menu lengkap itu hanya terdiri dari ingkug ayam utuh, nasi gurih dan segelas teh saja. Ternyata tidak, masih ada menu tambahan lainnya yakni sepiring wader krispi, sepiring wader lombok ijo, sepiring tahu dan tempe, lalapan buah mentimun serta urap. Namanya saja ingkung ayam areh, jadi ya ada putih-putihnya gitu.
Seporsi ingkung ayam siap dieksekusi, mantab surantab |
Semuanya ada sisa sedikit. Maklum ibu-ibu, tanpa malu-malu ibu Ane meminta kepada salah satu pelayannya untuk membungkus sisa makanan yang ada dan pelayan tersebutpun dengan senang hati meladeninya. Mantabe'. Berhubung Ane kulineran bersama keluarga, maka semuanya sudah ditanggung oleh orang tua, hehehe.
Jam buka warungnya: 09.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Selamat Mbak atas wisudaannya.
BalasHapusKayaknya enak juga tuh ayam ingkungnya. Tempatnya juga asyik dan asri. Jadi pengen ke sana juga :D
Ma'af yang mpunya blog laki-laki mas, :-)
HapusIya mas, silahkan langsung kesini aja mas, :-)
Bbrp kali baca blog temen yg menulis ttg ingkung. Dan aku penasaran ini seperti apa bntuknya :p. Juga penasaran ama rasa.. Mirip ayam berarti ya mas? Kalo ke jogja mesti tak coba ini :D
BalasHapusHmmm, bukan mirip lagi mbak Fanny,,, bahan dasar dan pokok pembuatan ingkung ya ayam itu sendiri,,, Iya mbak, perlu di coba, :-)
HapusSaya baru tau kuliner ayam ingkung ini. Kelihatannya gurih
BalasHapusIya mbak Nai, memang gurih :-)
HapusMbak, kapan-kapan perlu coba nieh