Hari ke-18 merupakan hari terakhir Ane di Bali. Ya, besok Ane berencana untuk pulang ke Jogja. Maka dari itu pumpung masih disini Ane puaskan untuk wisata kuliner mengunjungi beberapa tempat yang sudah Ane rencanakan sebelumnya. Salah satunya kulineran di Warung Wardani yang terletak di Jl. Yudistira No.2, Denpasar.
Dari sekian tempat kuliner yang sudah Ane coba di Bali, tempat inilah yang menurut Ane paling dekat dari tempat dimana Ane menginap. Ane sendiri menginap didekat perempatan jalan antara Jl. Nangka Selatan, Jl. Nangka Utara, dan Jl. Gatot Subroto. Sehingga dengan mudah dan cepatnya Ane sampai disini.
Warungnya ada disebelah kiri (timur) jalan searah, cukup sederhana namun bersih dan kenyamanannya juga begitu terjaga. Meja dan kursi terpasang dengan rapi. Dibagian dinding telah terpasang daftar menu yang dapat dipesan oleh setiap para pengunjung yang datang. Baik menu makanan maupun minuman. Setidaknya ada 5 macam menu makanan yang tertulis disitu diantaranya nasi campur, soto babad, gado-gado, nasi kare, dan soto ayam. Sedangkan untuk menu minumannya setidaknya ada 8 macam yang tertulis diantaranya es campur, es dawet, es jeruk, es teh manis, es sirup, es daluman, es buah, dan es kelapa muda.
Sebenarnya Ane ingin mencoba semua menu tersebut, tapi apa boleh buat tentu kapasitas perut Ane tak akan dapat menampungnya. Maka dari itu setelah berfikir sejenak akhirnya Ane memutuskan untuk memilih salah satunya saja, dan menu tersebut adalah Nasi Campur masakan khas Bali. Adapun untuk minumannya, seperti biasa sebotol air minum cukup menghilangkan rasa dahaga Ane ini.
Pelayanannya terbilang sangat cepat, tak sampai 10 menit semua pesanan yang Ane pesan sudah ada dihadapan Ane yakni sepiring nasi campur dan sebotol air minum. Diatas sepiring nasi ini sudah diselipkan nota harga yang harus Ane bayar. "42.500, begitulah tulisan yang ada dinota tersebut". Sepiring nasi campur tersebut berisi nasi putih, setusuk sate lilit, setusuk sate sapi, sebutir telur bumbu Bali, udang goreng, ayam suwir pedas, sayur tumis kacang panjang, dendeng, 2 potong sayur kentang, dan tak ketinggalan juga sambalnya.
Lalu, bagaimanakah dengan rasanya? Kini saatnya Ane mengeksekusinya. Pada sate lilitnya, sama seperti sate lilit pada umumnya rasanya itu empuk dan cukup enak. Sedangkan untuk sate sapinya, bumbunya lebih terasa dan agak pedas. Sekarang pindah pada ayam suwirnya, dagingnya cukup empuk, dan juga nikmat.
Ini nieh yang membedakan nasi campur ini dengan yang lainnya, adanya dendeng yang terasa maknyus, renyah, manis dan agak pedas; serta udang gorengnya yang juga terasa renyah dan gurih. Lengkap sudah dengan hadirnya sayur tumis kacang yang cukup segar dan pedasnya sambal menambah kenikmatan Ane dalam menyantapnya.
Dua kata deh sob untuk ini semua,"Wuenak tenan, Le leduk". Untuk itu tak habiskan semuanya. Soal harga, memang sieh agak mahalan nasi campur ini bila dibandingkan dengan harga nasi campur pada umumnya seperti nasi campur Ibu Oki maupun nasi campur ayam kedewatan Ibu Mangku yakni sebesar 49,5k dengan rincian 42,5k untuk nasi campurnya dan 7k untuk sebotol air minumnya. Namun hal itu sebanding dengan isi porsi dan rasanya.
Jam buka: 8 pagi hingga 4 sore.
Dari sekian tempat kuliner yang sudah Ane coba di Bali, tempat inilah yang menurut Ane paling dekat dari tempat dimana Ane menginap. Ane sendiri menginap didekat perempatan jalan antara Jl. Nangka Selatan, Jl. Nangka Utara, dan Jl. Gatot Subroto. Sehingga dengan mudah dan cepatnya Ane sampai disini.
Warungnya ada disebelah kiri (timur) jalan searah, cukup sederhana namun bersih dan kenyamanannya juga begitu terjaga. Meja dan kursi terpasang dengan rapi. Dibagian dinding telah terpasang daftar menu yang dapat dipesan oleh setiap para pengunjung yang datang. Baik menu makanan maupun minuman. Setidaknya ada 5 macam menu makanan yang tertulis disitu diantaranya nasi campur, soto babad, gado-gado, nasi kare, dan soto ayam. Sedangkan untuk menu minumannya setidaknya ada 8 macam yang tertulis diantaranya es campur, es dawet, es jeruk, es teh manis, es sirup, es daluman, es buah, dan es kelapa muda.
Penampakan papan nama yang terpasang dibagian depan warung |
Kondisi warung yang ada dibagian dalam |
Pelayanannya terbilang sangat cepat, tak sampai 10 menit semua pesanan yang Ane pesan sudah ada dihadapan Ane yakni sepiring nasi campur dan sebotol air minum. Diatas sepiring nasi ini sudah diselipkan nota harga yang harus Ane bayar. "42.500, begitulah tulisan yang ada dinota tersebut". Sepiring nasi campur tersebut berisi nasi putih, setusuk sate lilit, setusuk sate sapi, sebutir telur bumbu Bali, udang goreng, ayam suwir pedas, sayur tumis kacang panjang, dendeng, 2 potong sayur kentang, dan tak ketinggalan juga sambalnya.
Ini nieh yang membedakan nasi campur ini dengan yang lainnya, adanya dendeng yang terasa maknyus, renyah, manis dan agak pedas; serta udang gorengnya yang juga terasa renyah dan gurih. Lengkap sudah dengan hadirnya sayur tumis kacang yang cukup segar dan pedasnya sambal menambah kenikmatan Ane dalam menyantapnya.
Dua kata deh sob untuk ini semua,"Wuenak tenan, Le leduk". Untuk itu tak habiskan semuanya. Soal harga, memang sieh agak mahalan nasi campur ini bila dibandingkan dengan harga nasi campur pada umumnya seperti nasi campur Ibu Oki maupun nasi campur ayam kedewatan Ibu Mangku yakni sebesar 49,5k dengan rincian 42,5k untuk nasi campurnya dan 7k untuk sebotol air minumnya. Namun hal itu sebanding dengan isi porsi dan rasanya.
Jam buka: 8 pagi hingga 4 sore.
Lauknya aja juga sebanyak itu ya mas. Wajar sih hrgnya segitu :) . Ini kalo sambelnya pedes banget, bakal suka byangettt aku :D
BalasHapusYa kalau sambelnya sieh seperti nasi campur pada umumnya mbak
Hapus