Pantai Nusa Dua adalah salah satu pantai yang ada di Pulau Bali dan masuk dalam daftar kunjungan Ane sob. Awalnya Ane berniat mengunjungi tempat ini sehabis dari Pantai Balangan. Tapi apa mau dikata ditengah-tengah perjalanan Ane, Ane tergoda dengan bangunan-bangunan ibadah yang berdiri megah dalam satu kompleks yakni Puja Mandala. Tapi tetap, sehabis dari Puja Mandala Ane menuju kesini. Ada sebuah alasan kuat mengapa Ane ingin sekali mengunjungi tempat ini, tak lain dan tak bukan karena disini terdapat spot yang cukup menarik untuk diabadikan yaitu water blow. Sobat pasti penasaran kan? Yuk ikuti ceritanya dan simak sampai habis.
Seusai mendirikan ibadah shalat dzuhur, Ane geber kembali kuda hijau Ane menuju kearah utara. Secara, Ane tahu lokasi pantai ini dari internet dan letaknya ada dibagian utara dari lokasi dimana Ane sekarang berada. Cukup sulit memang Ane menggambarkan rutenya, ntah bagaimana caranya setelah muter-muter nggak jelas dan beberapa kali salah jalan akhirnya sampai juga Ane dilokasi BTDC. Lho kok di BTDC?Iya, jadi begini sob penjelasannya! BTDC sendiri adalah sebuah akronim dari Bali Tourism Development Corporation yang terletak di Kawasan Nusa Dua. Berhubung di sepanjang perjalanan Ane tak melihat sebuah plank yang bertuliskan Pantai Nusa Dua, maka untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan seperti tersesat terlalu jauh, menujulah Ane kesini. Kawasan BTDC ini terlihat sangat ekslusif sob, hal ini ditandai dengan adanya bangunan-bangunan yang berdiri megah disini. Hotel-hotel mewah, resort-resort mewah, serta restaurant berdiri disepanjang kawasan BTDC.
Tak hanya itu, untuk memasukinya pun Ane tak bisa sebebas memasuki kawasan obyek-obyek wisata pada umumnya. Sesampainya di pintu gerbang masuk kawasan, Ane dicegat oleh dua orang petugas dan beliau menanyakan tujuan Ane kesini. Dari raut mukanya mereka seperti menaruh curiga kepada Ane, pasalnya kendaraan bermotor yang Ane pakai adalah kendaraan bermotor berplat Yogyakarta. Untuk meyakinkan kepada mereka kalau Ane ini adalah orang baik-baik, maka Ane mempersilahkan kepadanya untuk mengecek tas maupun jok motor Ane. Beruntung mereka percaya dan Ane akhirnya dipersilahkan untuk masuk kedalam. Iyes!
Ane kira, Ane bakal langsung menuju pantainya. Ternyata tidak, ditengah jalan Ane menemui lagi jalan yang diportal dengan disamping kanan dan kirinya berdiri sebuah pos dengan penjaganya. Didepan pintu portal tersebut terparkir dengan rapi kendaraan bermotor, sedangkan tampak disana orang keluar masuk hanya dengan berjalan kaki saja. Ane duga disinilah pintu masuk menuju Pantai Nusa Dua tersebut. Ternyata benar, bebarengan dengan Ane datang terlihat sepasang kekasih parkir disini dan kemudian masuk kedalam. Merasa penasaran dengan yang ada didalam, lantas Ane mengikutinya.
Sebagai kawasan elit tak heran bila semua yang ada disini terawat dengan baik. Rumput dengan potongan pendek, banyak pohon yang berdiri tapi cukup bersih, dan jalannya sangat enak untuk dilalui. Walau tergolong kawasan elit, banyak wisatawan lokal yang berkunjung kesini.
"Gelombang ombak yang begitu tenang, berpasir putih dan lembut serta mempunyai garis pantai yang panjang", itulah kesan pertama Ane ketika menyaksikkan pantainya. Selain itu suasananya pun cukup teduh sehingga tak heran bila banyak para wisatawan yang duduk-duduk santai dipinggir pantai sambil menikmati sepoi-sepoi angin lautnya. Tak jarang juga ada wisatawan yang sedang mandi dilaut, hal ini menandakan bahwa perairan dipinggir pantainya cukup dangkal. Cukup lama juga Ane berada disini. Sebenarnya terlihat disana sebuah pulau yang cukup kecil, namun karena cuaca masih panas Ane lebih memilih mencari yang sudah menjadi tujuan Ane selanjutnya yaitu Water Blow.
Ane melihat sebuah tanah lapang cukup luas dengan banyak wisatawan yang keluar masuk kesana. Sebagai seseorang yang tak tahu apa-apa, tentu Ane penasaran donk sob dengan apa yang ada disana. Untuk menjawab rasa penasaran tersebut berjalanlah Ane menuju kesana. Baru berjalan beberapa langkah Ane sudah mengetahui kalau kawasan yang akan Ane masuki ini bernama Pulau Peninsula. Sebuah batu besar dengan permukaan datar tertulis demikian.
Memasuki gapura berupa candi bentar yang didepannya terdapat 4 buah patung gajah kecil dengan berbagai macam pose, Ane melihat hamparan tanah lapang yang cukup luas. Pulau ini seperti pulau pribadi, bagaimana tidak ditengah tanah lapang terdapat tulisan H Nusa Dua Resort. Nampaknya ini merupakan sebuah landasan helikopter khusus milik resort-resort yang ada di Nusa Dua. Berbagai agenda penting dunia pernah diadakan disini. Hal ini terlihat dari sebuah batu yang terpasang ditengah tanah lapang. Disitu tertulis kalau disini pernah dilakukan penanaman pohon yang dilakukan oleh para delegasi WTO yang dihadiri oleh 107 negara mulai dari Albania hingga Zimbabwe.
Diujung timur lapangan Ane melihat kecantikan pulau ini dari sudut pandang lain. Dua buah patung yang satu sedang berdiri dan yang satunya lagi sedang duduk membawa senjata. Sementara disebelah utaranya terdapat semacam monumen yang bertuliskan huruf China dibagian atasnya dan huruf Bali serta Inggris dibagian bawahnya. Ane hanya bisa mengartikan tulisan yang berbahasa inggris tersebut bahwa semua orang didunia kita adalah saudara laki-laki.
Lalu dimanakah letak Water Blow nya yang cukup menarik itu ya? usut punya usut ternyata letak Water Blownya tersebut berada disebelah selatan kedua buah patung itu. Ada jalan setapak yang mengarah kesana, namun sebelumnya Ane harus melewati sebuah gapura yang bertuliskan "Water Blow" terlebih dahulu.
Baru berjalan beberapa langkah, Ane sudah terhibur dengan pemandangan yang ada. Ombak-ombak cukup besar menghantam tebing-tebing karang yang cukup keras, Airnya terhempas keatas sehingga airnya seakan-akan terlihat menari-nari diudara. Ombak yang besar menghasilkan hempasan air yang cukup besar dan begitu sebaliknya. Ane merasa takjub dan tentu Ane tak melewatkan keadaan ini begitu saja. Beberapa kali Ane minta tolong kepada orang lain untuk memfoto Ane bersama hempasan air tersebut, namun bisa dibilang kurang berhasil. Wokelah nggak apa-apa!
Menuju kebagian pantainya terdapat semacam pagar pembatas dan tempat paling baik untuk mengabadikan momentnya. Ah, tapi apa boleh buat cukup lama Ane berada disini namun tak sebuah gambar pun yang Ane peroleh menunjukkan hempasan air yang sangat tinggi menari-nari diatas. Walau begitu pantai yang tidak ramah untuk berenang, memiliki ombak yang sangat tinggi, berarus kuat, bertebing curam, serta berkarang tajam ini memiliki pemandangan yang seksi sekali. Sehingga Ane mengabadikan Ane bersamanya dengan pemandangan yang seadanya saja.
Tapi tetap, karena pantai ini terkenal akan Water Blow nya maka tak heran bila banyak para wisatawan yang berburu foto menunggu-nunggu saat moment tersebut datang.
Ane melihat sebuah tanah lapang cukup luas dengan banyak wisatawan yang keluar masuk kesana. Sebagai seseorang yang tak tahu apa-apa, tentu Ane penasaran donk sob dengan apa yang ada disana. Untuk menjawab rasa penasaran tersebut berjalanlah Ane menuju kesana. Baru berjalan beberapa langkah Ane sudah mengetahui kalau kawasan yang akan Ane masuki ini bernama Pulau Peninsula. Sebuah batu besar dengan permukaan datar tertulis demikian.
Memasuki gapura berupa candi bentar yang didepannya terdapat 4 buah patung gajah kecil dengan berbagai macam pose, Ane melihat hamparan tanah lapang yang cukup luas. Pulau ini seperti pulau pribadi, bagaimana tidak ditengah tanah lapang terdapat tulisan H Nusa Dua Resort. Nampaknya ini merupakan sebuah landasan helikopter khusus milik resort-resort yang ada di Nusa Dua. Berbagai agenda penting dunia pernah diadakan disini. Hal ini terlihat dari sebuah batu yang terpasang ditengah tanah lapang. Disitu tertulis kalau disini pernah dilakukan penanaman pohon yang dilakukan oleh para delegasi WTO yang dihadiri oleh 107 negara mulai dari Albania hingga Zimbabwe.
Gapura Candi Bentar Nusa Dua |
Inilah tempat yang Ane duga merupakan sebuah landasan Helikopternya |
Diujung timur lapangan Ane melihat kecantikan pulau ini dari sudut pandang lain. Dua buah patung yang satu sedang berdiri dan yang satunya lagi sedang duduk membawa senjata. Sementara disebelah utaranya terdapat semacam monumen yang bertuliskan huruf China dibagian atasnya dan huruf Bali serta Inggris dibagian bawahnya. Ane hanya bisa mengartikan tulisan yang berbahasa inggris tersebut bahwa semua orang didunia kita adalah saudara laki-laki.
Lalu dimanakah letak Water Blow nya yang cukup menarik itu ya? usut punya usut ternyata letak Water Blownya tersebut berada disebelah selatan kedua buah patung itu. Ada jalan setapak yang mengarah kesana, namun sebelumnya Ane harus melewati sebuah gapura yang bertuliskan "Water Blow" terlebih dahulu.
Baru berjalan beberapa langkah, Ane sudah terhibur dengan pemandangan yang ada. Ombak-ombak cukup besar menghantam tebing-tebing karang yang cukup keras, Airnya terhempas keatas sehingga airnya seakan-akan terlihat menari-nari diudara. Ombak yang besar menghasilkan hempasan air yang cukup besar dan begitu sebaliknya. Ane merasa takjub dan tentu Ane tak melewatkan keadaan ini begitu saja. Beberapa kali Ane minta tolong kepada orang lain untuk memfoto Ane bersama hempasan air tersebut, namun bisa dibilang kurang berhasil. Wokelah nggak apa-apa!
Menuju kebagian pantainya terdapat semacam pagar pembatas dan tempat paling baik untuk mengabadikan momentnya. Ah, tapi apa boleh buat cukup lama Ane berada disini namun tak sebuah gambar pun yang Ane peroleh menunjukkan hempasan air yang sangat tinggi menari-nari diatas. Walau begitu pantai yang tidak ramah untuk berenang, memiliki ombak yang sangat tinggi, berarus kuat, bertebing curam, serta berkarang tajam ini memiliki pemandangan yang seksi sekali. Sehingga Ane mengabadikan Ane bersamanya dengan pemandangan yang seadanya saja.
Seperti ini |
dan seperti ini |