Setelah puas menjelajahi Pantai Pandawa, Ane ingin kembali ke Penginapan karena hari sudah mulai petang. Tapi rencana itu berubah seketika ketika Ane membaca sebuah plank yang menunjukkan kearah Pantai Jimbaran. Ada 2 alasan mengapa akhirnya Ane memutuskan untuk mampir di pantai ini. Pertama pantai ini akan ramai saat hari mulai sore menjelang petang karena pantai ini terkenal dengan dinner romantis dikala sunset tiba, dan yang kedua jalan menuju Pantai Jimbaran searah dengan jalan menuju Kota Denpasar tempat dimana Ane bermalam (menginap).
Ane belokkan kuda hijau Ane kearah pantai tersebut. Tak lama kemudian sampailah Ane di TeKaPe. Ane parkir kuda hijau Ane didepan pagar pembatas antara jalan dan pantai. Terlihat ada beberapa petugas parkir yang sedang berjaga-jaga sehingga membuat perasaan Ane menjadi tenang.
Tak ada tiket masuk yang dikenakan alias free (gratis tis tis). Begitu sampai dilokasi pantainya, ternyata sudah ada banyak para pengunjung yang mulai memadatinya. Dilihat dari pemandangannya, menurut Ane pantai ini tampak biasa-biasa saja. Pantainya bersih, berpasir putih namun mempunyai struktur yang cukup lembut, dan bergelombang kecil sehingga aman untuk bermain air. By The Way, di Jogja sendiri sebenarnya ada pantai ala Jimbaran ini yaitu Pantai Depok. Bedanya kalau disana pantainya tidak bisa untuk berenang dan pasirnya berwarna hitam.
Bila Ane amati lebih jauh ada sebuah ciri khas yang dimiliki oleh pantai ini yaitu banyaknya cafe yang berdiri di tepi pantai. Ane hanya bisa menduga bahwa menu-menu yang ditawarkan disini semuanya berupa olahan ikan laut. Mungkin inilah daya tarik utama dari Pantai Jimbaran itu sendiri, sambil menikmati olahan masakan cafe sambil menunggu matahari terbenam di ufuk barat.
Semua cafe sudah mulai buka, terlihat para pelayannya sibuk menyiapkan tempat untuk para pengunjungnya. Selain itu tampak beberapa cafe memajang dibagian depan daftar menu yang dapat dipilih. Ane sendiri tak ada niatan untuk makan di cafe tersebut. Lha mau makan gimana lawong pasangannya sendiri belum ada, hehehe.
Nggak enak kan kalau duduk sendirian sambil cengar-cengir ngelihatin pasangan lain yang sedang dinner sambil melihat sunset ini? iya kan, maka dari itu Ane lebih tertarik untuk mengamati ulah setiap para pengunjung yang ada. Ada yang berjalan ditepi pantai, ada yang sedang berenang, memakan jagung bakar, bahkan ada juga wisatawan asing yang berlarian kesana-kemari mencari sesuatu. Ntah apa yang dicarinya, Ane kurang begitu mengerti.
Nampaknya semua pengunjung termasuk Ane kurang begitu beruntung dengan kondisi saat ini. Sunset yang kita nanti-nantikan sepertinya tidak akan terlihat saat sekarang. Tampak disana langit mulai menghitam menutupi sinar matahari yang terbenam. Alhasil yang dapat kita lihat hanyalah mega berwarna khas saja.
"Yaudah deh, kalau begini caranya segera Ane angkat kaki dari sini saja", fikirku.
Nggak enak kan kalau duduk sendirian sambil cengar-cengir ngelihatin pasangan lain yang sedang dinner sambil melihat sunset ini? iya kan, maka dari itu Ane lebih tertarik untuk mengamati ulah setiap para pengunjung yang ada. Ada yang berjalan ditepi pantai, ada yang sedang berenang, memakan jagung bakar, bahkan ada juga wisatawan asing yang berlarian kesana-kemari mencari sesuatu. Ntah apa yang dicarinya, Ane kurang begitu mengerti.
Wisatawan asing yang sedang mencari sesuatu itu |
"Yaudah deh, kalau begini caranya segera Ane angkat kaki dari sini saja", fikirku.
pasti banyak bule cantik ya mas hehehehe
BalasHapusYo'i mas, :-)
Hapus