Sepertinya Kabupaten-kabupaten yang ada di Bali ini memiliki spot wisata masing-masing yang khas, salah satunya spot wisata di Kabupaten Karangasem berupa Taman Air. Selepas mengunjungi Taman Ujung Soekasada, Ane lanjutkan kembali perjalanan Ane menuju ke Taman Air Tirtagangga yang terletak di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.
Perjalanan dari Taman Ujung menuju kesini terbilang cukup membuat Ane sedikit pusing sob karena Ane baru pertama kali menginjakkan kaki disini dan harus melewati Kota Amlapura. Pertama-tama jalan yang Ane lalui berupa sawah-sawah, kemudian masuk kota lewat depan pasar dan kemudian sekolah. Habis itu, ntahlah.... Namun beruntung saat Ane tak menemukan jalan yang pasti, Ane bertanya kepada salah seorang warga yang tak terpikirkan sebelumnya warga tersebut siap untuk mengantarkan Ane hingga menuju ke sebuah jalan yang enak dilalui. *Inilah sob salah satu yang membuat Ane cinta pada Indonesia, masyarakatnya ramah-ramah dan siap membatu bila ada orang yang sedang mengalami kesusahan*. Sesampainya di lampu merah, Ane disuruh belok kanan dan mengikuti jalan tersebut hingga Ane sampai di tempat yang Ane tuju. Seseorang tersebut kemudian kembali pulang.
Singkat cerita sampailah Ane di lokasi. Di parkiran saja Ane sudah merasakan suasana begitu tenang karena hamparan tanaman padi yang nampak hijau, apalagi masuk kedalam? Sepanjang perjalanan menuju taman banyak terdapat artshop, tempat makan, dan hotel yang berjejer begitu rapi. Beberapa kali Ane sempat ditawari sesuatu oleh para pembeli, namun Ane langsung mengabaikannya karena rasa penasaran yang sangat besar terhadap taman ini sehingga Ane ingin segera sampai kesana.
Pintu masuk taman |
Suasana di sekitar area parkiran |
Sebelum memasuki tamannya, Ane diharuskan membayar tiket masuk terlebih dahulu sebesar 10k. Setelah membeli tiket kemudian Ane masuk kedalam. Begitu melewati pintu masuk yang berupa candi bentar Ane langsung melihat cantiknya taman ini. Kolam dengan ditengahnya terdapat jalan berbentuk segi delapan terbuat dari beton dan sebuah menara yang memancurkan air terletak di bagian sisi kanan.
Sudah ada banyak pengunjung yang memadati tempat ini. Kebanyakan dari mereka adalah wisatawan mancanegara. Begitu sampai di pinggir kolam, Ane melihat isi kolam secara detail karena air dalam kolam tampak jernih dan sedap dipandang mata. Banyak ikan hias berukuran jumbo hidup disini. Pokoknya kalau sobat datang kesini jangan berpikiran untuk mancing ya sob ntar ndak dimarahi sama pengelolanya karena ini bukan kolam pemancingan, hahaha.
Tiba-tiba Ane teringat akan pesan dari adik Ane kalau dia titip sebuah tulisan kalau dia dapat salam dari Bali. Agar tak kelupaan langsung Ane keluarkan sebuah kertas yang berisi tulisan tersebut dan langsung memfotonya. Sempat beberapa kali tak berhasil dan akhirnya foto inilah yang menurut Ane paling bagus.
Suasana menyenangkan ketika Ane berjalan diatas air, Ane sempat heran kok bisa Ane berjalan diatas air ya? Ternyata eh ternyata pijakan kaki yang Ane pijak berbentuk persegi delapan tersebut terbuat dari beton dengan disamping kanan dan kirinya banyak terdapat patung-patung bertemakan tokoh-tokoh pandawa dan kurawa seperti Nakula, Sengkuni, Dorna, dan lain sebagainya.
Patung-patung diletakkan di tengah kolam secara simetris dengan ditengahnya terdapat sebuah menara air berjenjang 5. Dalam menikmati taman ini, sesekali Ane harus berpapasan dengan wisatawan lainnya karena jalan ini dibuat tak begitu lebar dan hanya cukup buat 4 kaki saja. Tempat ini bisa menjadi tempat yang sangat romantis lho sob, coba bayangkan kalau sobat berpapasan dengan wanita cantik atau pria tampan, tiba-tiba wanita/pria tersebut mau kejebur ke kolam dan secara refleks sobat menolong dengan menangkapnya. Setelah itu kenalan dan minta no.HP. Terus.... (silahkan sobat sendiri yang melanjutkan ceritanya), hehehe.
Menara air berjenjang 5 |
Dibagian belakang menara terdapat sebuah kolam pemandian yang dapat digunakan oleh para pengunjung. Ane mah ingin berkeliling-keliling saja dan tak ada niatan untuk mandi, lawong awalnya nggak tahu kalau disini ada juga kolam yang dapat digunakan untuk mandi. Alhasil Ane tak membawa pakaian ganti. Sementara disamping kanan kolam pemandian terdapat sebuah bukit dengan didalamnya berdiri sebuah pura.
Kolam pemandian |
Pintu masuk pura yang sedang terkunci |
Anak tangga yang berhasil menipu Ane menuju ke pura |
Turun dari tempat patung-patung ini Ane menemui sebuah kolam yang cukup ajib, kolam yang membentuk angka 8 dengan ditengahnya terdapat semacam tanaman pohon lompong. Sehabis bertemu dengan tanaman ini Ane bertemu dengan sebuah bangunan yang mirip dengan bale wantilan dan kalau orang jawa biasa menyebutnya dengan pendopo. "Lumayan dah kalau begini bisa rehat sejenak sambil menikmati pemandangan yang ada", fikirku. Wow ternyata cantik banget pemandangan yang terlihat disini yakni terlihatnya gunung di belakang sana.
Turun lagi dari bangunan ini Ane bergerak mengelilingi kolam yang satunya lagi (bila dari pintu masuk ada di sebelah kiri), disini tak ada patung maupun jalan setapak tetapi terdapat dua buah jembatan kecil yang melengkung. Disamping kanan dan kiri jembatan terdapat dua buah patung naga yang sedang berjalan.
Lingkungan taman ini terkelola dengan baik, bersih dengan air kolamnya yang sangat jernih sehingga Ane yakin para wisatawan akan betah berlama-lama disini tak terkecuali dengan Ane. Tapi apa boleh buat, mau tidak mau Ane harus meninggalkan tempat ini dan menuju ke tempat selanjutnya. Ditengah perjalanan menuju keluar taman Ane disuguhkan dengan pemandangan yang tak biasa yakni wanita-wanita perkasa Bali membawa batu-batu besar. Sepertinya batu-batu tersebut digunakan untuk membangun.
Mbak bulenya sedang moto |
Wanita-wanita perkasa Bali membawa batu-batu besar |
Mayan pegel yah muter2 di Gangga :D
BalasHapusIya nieh mas,,,, minta pijet, hehehe
Hapus