Selepas dari Pantai Kuta, Ane kendarai kuda hijau Ane menuju Monumen Bom Bali yang ada di Jl. Raya Legian, Kuta. Monumen ini tak jauh dari Pantai Kuta yang hanya berjarak beberapa kilometer saja. Kalau dengan jalan kaki monumen ini dapat ditempuh dengan cepat karena dapat lewat jalan mana saja, nah ini Ane menggunakan kendaraan bermotor jadi harus berputar-putar terlebih dahulu karena kebanyakan jalan yang ada di sekitar Pantai Kuta ini adalah jalan satu arah. Setelah mutar-mutar kesana-kemari sempat juga nyasar dan bertanya kepada salah satu penjaga toko akhirnya nemu juga monumen yang Ane maksud ini.
Sebelum Ane sampai kesini, Ane sempat bertanya-tanya dimanakah letak tempat parkirnya? ada atau tidak. Ternyata sesampainya disini ada seorang juru parkir yang mengarahkan Ane dimana Ane harus parkir. Letak parkir tersebut berada dibagian depan sebelah kiri monumen. Monumen ini letaknya sangat strategis sehingga tak heran bila tempat ini memiliki aktifitas yang padat. Banyak toko-toko cinderamata, cafe, bar, restaurant, hotel, bank yang berdiri disini.
Menurut berbagai sumber monumen ini dikenal juga dengan nama Monumen Ground Zero, terpahat nama-nama korban meninggal dunia sebanyak 202 orang (tapi kok setelah Ane hitung hanya 199 orang ya?) dari berbagai negara, yang terbanyak korban berasal dari negara Australia sebanyak 88 orang. Sedangkan warga negara Indonesia sendiri yang menjadi korban sebanyak 38 orang. Monumen ini dibangun bertujuan untuk menghormati nilai-nilai kemanusiaan terutama yang telah menjadi korban saat terjadinya ledakan pada tanggal 12 Oktober 2002.
Selama Ane berkunjung kesini, banyak orang lalu lalang kesana-kesini baik itu turis lokal maupun mancanegara. Ada yang mampir berdoa dan sekedar mengambil gambar, adapula yang mampir sengaja berfoto didepan monumen sambil bergaya. Termasuk Ane.
Tak ingin berlama-lama berada disini karena dapat membuat hati Ane sedih, Ane lanjutkan petualangan menuju ke sebuah tempat dimana tempat ini selalu saja muncul di layar Televisi bila lokasi berkaitan dengan Bali. Tempat tersebut adalah Taman Satria Gatotkaca atau Ane senang menyebutnya dengan Patung Satria Gatotkaca biar kedengarannya lebih gagah. Orang Bali sendiri katanya sering menyebutnya dengan Patung Kuda. Seperti apakah perjalanan Ane menuju kesana?
Patung Satria Gatotkaca (Patung Kuda)
Disini Ane membuka peta lagi dengan disertai penjelasan, Patung Satria Gatotkaca terletak diantara Jl. Raya Tuban dan Jl. Raya Airport Ngurah Rai. Jaraknya tak lebih dari 6 Km dari sini. Kuncinya Ane harus mencari Jl. Raya Kuta terlebih dahulu, kemudian Ane mengarah ke selatan dan kemudian bersambung ke Jalan Raya Tuban. Woke, Ane tutup peta langsung capcus menuju lokasi. Kali ini selamat sob lancar tanpa nyasar, tahu tidak sob kalau di otak kita itu sudah ada navigasinya loh. Nah navigasi otak inilah yang Ane gunakan saat menuju ke suatu tempat yang baru Ane menginjaknya, ya ada ikut campur feeling dan papan petunjuk juga.
Patung Satria Gatotkaca ini letaknya tepat di persimpangan jalan, berhubung Ane dari arah Kota Denpasar maka patung ini berada di sebelah kanan (barat) jalan. Pertanyaannya? darimanakah Ane harus parkir? begitu ada traffick light, Ane belok kearah kanan (barat) untuk mencari pintu masuknya. Mulai melalui jalan ini Ane memasuki sebuah gapura berupa candi bentar dan di belakang gapura Ane membaca sebuah papan nama berbunyi,"Selamat Datang di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali". "Kalau begitu berarti Patung Satria Gatotkaca ini berada di sebelah timur bandara", fikirku.
Tak lama kemudian Ane menemukan sebuah jalan masuk yang mengarah ke kanan (utara). Setelah putar balik, kemudian Ane masuk kedalam jalan tersebut. Begitu sampai, ternyata jalan ini mengarah ke sebuah masjid yang cukup besar. Masjid tersebut bernama,"Masjid Nurul Huda Bandar Udara Ngurah Rai Bali Tuban-Bali" dan Patung Satria Gatotkaca itu sendiri terletak tepat berada di sebelah timur (depan) masjid.
Iyey, ketemu masjid di Bali itu sesuatu banget sob, pasalnya bolak-balik Ane menyusuri jalanan di Pulau Bali ini jarang banget Ane bertemu dengan yang namanya masjid. Berhubung ini sudah jam setengah 2 siang Wita, Ane mampir dahulu untuk melaksanakan Ibadah Shalat Dzuhur.
Seusai beribadah, kini saatnya Ane jalan kaki menuju ke depan masjid. Dibagian depan patung terukir di prasasti bahwa Patung Satria Gatotkaca ini diresmikan pada tanggal 30 Oktober 1993 oleh gubernur Bali pada saat itu yaitu Pro. dr. Ida Bagus Oka.
Pantas saja masyarakat Bali menyebutnya dengan patung kuda, lawong disini ada 6 ekor kuda yang menarik sebuah kereta perang. Patung ini diambil dari kisah pewayangan Mahabharata. Sobat sudah tahu kan tentang cerita ini? ya setidaknya pernah dengarlah. Dalam kisah tersebut terjadi peperangan antara Raden Gatotkaca dengan Adipati Karna. Raden Gatotkaca menyerang Adipati Karna dengan senjata gadanya dari angkasa, sedangkan Adipati Karna membalasnya dengan senjata panahnya. Meski Pangeran Gatotkaca gugur dalam peperangan tersebut, namun Sang Pangeran tetap disimbolkan sebagai pahlawan yang teguh membela tanah airnya. Mungkin dengan dibangunnya Patung Satria Gatotkaca ini selain mempercantik kawasan bandara juga dapat memberikan perlindungan bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Bali mungkin ya sob?
Dibagian bawah patung terdapat kolam yang mengitarinya. Selain itu patung ini juga nampaknya disertai dengan sebuah lampu agar bila malam tiba tetap terlihat oleh setiap orang yang melintasinya. Keren dah!
Pokoknya kalau sobat berkunjung ke Bali tak ada salahnya deh untuk mampir sejenak. Patung ini cukup mudah untuk diketemukan, apalagi kalau sobat berada di sekitar area bandara.
Sebelum Ane sampai kesini, Ane sempat bertanya-tanya dimanakah letak tempat parkirnya? ada atau tidak. Ternyata sesampainya disini ada seorang juru parkir yang mengarahkan Ane dimana Ane harus parkir. Letak parkir tersebut berada dibagian depan sebelah kiri monumen. Monumen ini letaknya sangat strategis sehingga tak heran bila tempat ini memiliki aktifitas yang padat. Banyak toko-toko cinderamata, cafe, bar, restaurant, hotel, bank yang berdiri disini.
Menurut berbagai sumber monumen ini dikenal juga dengan nama Monumen Ground Zero, terpahat nama-nama korban meninggal dunia sebanyak 202 orang (tapi kok setelah Ane hitung hanya 199 orang ya?) dari berbagai negara, yang terbanyak korban berasal dari negara Australia sebanyak 88 orang. Sedangkan warga negara Indonesia sendiri yang menjadi korban sebanyak 38 orang. Monumen ini dibangun bertujuan untuk menghormati nilai-nilai kemanusiaan terutama yang telah menjadi korban saat terjadinya ledakan pada tanggal 12 Oktober 2002.
Selama Ane berkunjung kesini, banyak orang lalu lalang kesana-kesini baik itu turis lokal maupun mancanegara. Ada yang mampir berdoa dan sekedar mengambil gambar, adapula yang mampir sengaja berfoto didepan monumen sambil bergaya. Termasuk Ane.
Sungguh sedih, hati ini sob |
Patung Satria Gatotkaca (Patung Kuda)
Disini Ane membuka peta lagi dengan disertai penjelasan, Patung Satria Gatotkaca terletak diantara Jl. Raya Tuban dan Jl. Raya Airport Ngurah Rai. Jaraknya tak lebih dari 6 Km dari sini. Kuncinya Ane harus mencari Jl. Raya Kuta terlebih dahulu, kemudian Ane mengarah ke selatan dan kemudian bersambung ke Jalan Raya Tuban. Woke, Ane tutup peta langsung capcus menuju lokasi. Kali ini selamat sob lancar tanpa nyasar, tahu tidak sob kalau di otak kita itu sudah ada navigasinya loh. Nah navigasi otak inilah yang Ane gunakan saat menuju ke suatu tempat yang baru Ane menginjaknya, ya ada ikut campur feeling dan papan petunjuk juga.
Patung Satria Gatotkaca ini letaknya tepat di persimpangan jalan, berhubung Ane dari arah Kota Denpasar maka patung ini berada di sebelah kanan (barat) jalan. Pertanyaannya? darimanakah Ane harus parkir? begitu ada traffick light, Ane belok kearah kanan (barat) untuk mencari pintu masuknya. Mulai melalui jalan ini Ane memasuki sebuah gapura berupa candi bentar dan di belakang gapura Ane membaca sebuah papan nama berbunyi,"Selamat Datang di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali". "Kalau begitu berarti Patung Satria Gatotkaca ini berada di sebelah timur bandara", fikirku.
Candi bentar pintu masuk bandar udara |
Tak lama kemudian Ane menemukan sebuah jalan masuk yang mengarah ke kanan (utara). Setelah putar balik, kemudian Ane masuk kedalam jalan tersebut. Begitu sampai, ternyata jalan ini mengarah ke sebuah masjid yang cukup besar. Masjid tersebut bernama,"Masjid Nurul Huda Bandar Udara Ngurah Rai Bali Tuban-Bali" dan Patung Satria Gatotkaca itu sendiri terletak tepat berada di sebelah timur (depan) masjid.
Iyey, ketemu masjid di Bali itu sesuatu banget sob, pasalnya bolak-balik Ane menyusuri jalanan di Pulau Bali ini jarang banget Ane bertemu dengan yang namanya masjid. Berhubung ini sudah jam setengah 2 siang Wita, Ane mampir dahulu untuk melaksanakan Ibadah Shalat Dzuhur.
Seusai beribadah, kini saatnya Ane jalan kaki menuju ke depan masjid. Dibagian depan patung terukir di prasasti bahwa Patung Satria Gatotkaca ini diresmikan pada tanggal 30 Oktober 1993 oleh gubernur Bali pada saat itu yaitu Pro. dr. Ida Bagus Oka.
Pantas saja masyarakat Bali menyebutnya dengan patung kuda, lawong disini ada 6 ekor kuda yang menarik sebuah kereta perang. Patung ini diambil dari kisah pewayangan Mahabharata. Sobat sudah tahu kan tentang cerita ini? ya setidaknya pernah dengarlah. Dalam kisah tersebut terjadi peperangan antara Raden Gatotkaca dengan Adipati Karna. Raden Gatotkaca menyerang Adipati Karna dengan senjata gadanya dari angkasa, sedangkan Adipati Karna membalasnya dengan senjata panahnya. Meski Pangeran Gatotkaca gugur dalam peperangan tersebut, namun Sang Pangeran tetap disimbolkan sebagai pahlawan yang teguh membela tanah airnya. Mungkin dengan dibangunnya Patung Satria Gatotkaca ini selain mempercantik kawasan bandara juga dapat memberikan perlindungan bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Bali mungkin ya sob?
Dibagian bawah patung terdapat kolam yang mengitarinya. Selain itu patung ini juga nampaknya disertai dengan sebuah lampu agar bila malam tiba tetap terlihat oleh setiap orang yang melintasinya. Keren dah!
Pokoknya kalau sobat berkunjung ke Bali tak ada salahnya deh untuk mampir sejenak. Patung ini cukup mudah untuk diketemukan, apalagi kalau sobat berada di sekitar area bandara.
tamannya bagus banget mas....
BalasHapusitu patungnya patung gatot gaca bukan ya :D #belum pernah kesana hehee :D
He'em mas
HapusKapan-kapan kesana ya mas, hehehe
Memang seru ya kalau punya waktu panjang untuk jalan2..bisa banyak yang dikunjungi..pokoke mantaplah mas liburan sampeyan
BalasHapusIya mbak, betul banget,,,, apalagi ke Bali, pokoknya butuh waktu khusus dah, :-)
Hapus