Hai sob, gimana nieh kabarnya? semoga baik-baik saja ya. Dah satu minggu aja nieh sob blog ini Ane anggurin, lagian yang mpunya blog lagi disibukkan masalah yang lain sieh jadi ya terpaksa deh Ane anggurin sebentar. Nah, kali ini Ane mau cerita tentang perjalanan Ane di Sego Koyor Bu Parman sob. "Krucuk, krucuk, krucuk", begitulah kira-kira suara yang ada didalam perut Ane. Sepertinya cacing - cacing dalam perut sedang pada konser semua. Saat itu hari sudah mulai malam sekitar jam 10 an, Mau makan nasi sayur sudah tak mungkin karena warung sudah pada tutup semua, mau makan di burjo (hmmm, masa burjo lagi?), mau nongkrong tapi nggak ada sahabat yang bisa Ane ajak, tiba - tiba terlintas di benak Ane kalau di Jogja itu ada warung yang sangat direkomendasikan untuk dicoba, bukanya bukan dari pagi sampai sore hari, tapi justru dari malam sampai pagi hari. Warung yang Ane maksud adalah Sego Koyor Bu Parman yang terletak di Jl Brigjend. Katamso Yogyakarta.
Berbekal dari nama alamat berangkatlah Ane langsung menuju TeKaPe menyusuri Jl. Brigjend. Katamso tersebut. Toko demi toko Ane lihat, hingga akhirnya setelah melewati Jogjatronik ketemu juga warung Sego Koyor Bu Parman ini. Warungnya sangat sederhana hanya menempati sebuah emperan toko, jadi kalau pagi sampai sore digunakan untuk aktifitas toko, sedangkan malam sampai pagi harinya digunakan untuk berjualan sego koyor ini. Pada awalnya Ane kira kalau disini ada semacam tempat lesehannya sob, tapi apa yang terjadi? ternyata tak ada dan yang ada hanyalah dua buah kursi panjang saja yang terpasang mengelilingi mejanya. Alhasil Ane harus sedikit menggeser pengunjung yang lain yang sedang ngobrol asyik bersama para sahabatnya.
"Mau makan apa mas?", tanya Sang Penjualnya kepada Ane saat Ane baru saja duduk di kursi.
"Sego koyor Bu", balas Ane dengan cepat. "Ini petainya juga di jual kan Bu?", tanya Ane karena tanpa sengaja Ane melihatnya.
"Iya mas", jawab Sang Ibu.
"Petainya satu aja", timpal Ane.
"Baik mas, lalu minumannya mas?", tanya Sang Ibu kembali
"Teh hangat saja", jawab Ane.
Kini, menu yang hendak Ane santap sudah ada di depan mata Ane.
Eow iya sob, daritadi Ane ngomongin soal sego koyor ini, sobat sudah tahu belum apa itu sego koyor? taaaauuu? atau tidak tahu? okelah kalau begitu, jadi yang dinamakan sego koyor itu adalah makanan berupa urat sapi yang disajikan dengan nasi putih (nasi putih dalam bahasa jawanya adalah sego). Beginilah penampilan sego koyor Bu Parman itu.
Sudah tak tahan lagi rasanya Ane ingin segera mencicipinya. sepotong koyor kini mendarat di indera pengecap Ane, rasanya cukup gurih, empuk dan tak sedikitpun Ane merasakan kealotan darinya. Saking empuknya Ane dengan mudah memotongnya menjadi bagian - bagian kecil dengan sendok. Agar lebih nikmat dan seru, Ane lantas mengambil seplastik kecil kerupuk yang ada dihadapan Ane. Sebenarnya ada beberapa pilihan lauk yang dapat Ane pilih sob, diantaranya ada jeroan, gorengan, maupun babat.
Lengkap sudah di tengah udara malam ini mengletus lalapan petai yang ada dan ditemani segelas teh hangat. Dua kata untuk ini semua,"Wuenak tenan, le leduk". Biarlah orang berkata apa kalau petai itu bau, de el el. Tak ada gengsi sob, Ane benar - benar menyukainya, yang penting enak ya masuk mulut, hehehe.
Soal harga masih cukup bersahabat kok sob untuk semuanya hanya dibanderol dengan harga 20k saja dengan rincian sego koyor 15k, teh hangat 2k, seplastik kerupuk kecil 1k, dan satu biji petai 2k. Gimana tertarikkah untuk mencicipinya?
Kalau tertarik langsung aja sob menuju ke TeKaPe:
Dari Titik Nol Kilometer Kota Jogja, bergeraklah ke arah timur (belok kiri bila dari arah Malioboro) melalui Jl. Panembahan Senopati hingga perempatan lampu merah. Kemudian beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Brigjend. Katamso melewati pertigaan lampu merah dan Jogjatronik, lambatkan laju kendaraan sobat bila menggunakannya dan lihatlah ke arah kiri (timur) tak lama lagi sampailah sobat di tempat yang sobat maksud.
Warungnya terletak di sebelah kiri (timur) jalan.
Jam Buka : Pukul 21.30 - 04.00 WIB.
Enak sieh enak sob, Eitz tapi ingat: kalau sobat mau makan ya jangan sering-sering ya, ntar ndak kolestrolnya naik. Woke! hehehe
Sampai Jumpa!!!
"Mau makan apa mas?", tanya Sang Penjualnya kepada Ane saat Ane baru saja duduk di kursi.
"Sego koyor Bu", balas Ane dengan cepat. "Ini petainya juga di jual kan Bu?", tanya Ane karena tanpa sengaja Ane melihatnya.
"Iya mas", jawab Sang Ibu.
"Petainya satu aja", timpal Ane.
"Baik mas, lalu minumannya mas?", tanya Sang Ibu kembali
"Teh hangat saja", jawab Ane.
Kini, menu yang hendak Ane santap sudah ada di depan mata Ane.
Eow iya sob, daritadi Ane ngomongin soal sego koyor ini, sobat sudah tahu belum apa itu sego koyor? taaaauuu? atau tidak tahu? okelah kalau begitu, jadi yang dinamakan sego koyor itu adalah makanan berupa urat sapi yang disajikan dengan nasi putih (nasi putih dalam bahasa jawanya adalah sego). Beginilah penampilan sego koyor Bu Parman itu.
Sudah tak tahan lagi rasanya Ane ingin segera mencicipinya. sepotong koyor kini mendarat di indera pengecap Ane, rasanya cukup gurih, empuk dan tak sedikitpun Ane merasakan kealotan darinya. Saking empuknya Ane dengan mudah memotongnya menjadi bagian - bagian kecil dengan sendok. Agar lebih nikmat dan seru, Ane lantas mengambil seplastik kecil kerupuk yang ada dihadapan Ane. Sebenarnya ada beberapa pilihan lauk yang dapat Ane pilih sob, diantaranya ada jeroan, gorengan, maupun babat.
Lengkap sudah di tengah udara malam ini mengletus lalapan petai yang ada dan ditemani segelas teh hangat. Dua kata untuk ini semua,"Wuenak tenan, le leduk". Biarlah orang berkata apa kalau petai itu bau, de el el. Tak ada gengsi sob, Ane benar - benar menyukainya, yang penting enak ya masuk mulut, hehehe.
Soal harga masih cukup bersahabat kok sob untuk semuanya hanya dibanderol dengan harga 20k saja dengan rincian sego koyor 15k, teh hangat 2k, seplastik kerupuk kecil 1k, dan satu biji petai 2k. Gimana tertarikkah untuk mencicipinya?
Kalau tertarik langsung aja sob menuju ke TeKaPe:
Dari Titik Nol Kilometer Kota Jogja, bergeraklah ke arah timur (belok kiri bila dari arah Malioboro) melalui Jl. Panembahan Senopati hingga perempatan lampu merah. Kemudian beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Brigjend. Katamso melewati pertigaan lampu merah dan Jogjatronik, lambatkan laju kendaraan sobat bila menggunakannya dan lihatlah ke arah kiri (timur) tak lama lagi sampailah sobat di tempat yang sobat maksud.
Warungnya terletak di sebelah kiri (timur) jalan.
Jam Buka : Pukul 21.30 - 04.00 WIB.
Enak sieh enak sob, Eitz tapi ingat: kalau sobat mau makan ya jangan sering-sering ya, ntar ndak kolestrolnya naik. Woke! hehehe
Sampai Jumpa!!!
baru tau ada sego koyor, nampaknya nikmat banget apalagi ada petainya hmm
BalasHapusYo'i mas, cocoklah pokoke :-)
HapusSiang-siang gini kayaknya pas banget nih ditambah es degan :D
BalasHapusMaksudnya? inikan malas mas makannya, jadi enaknya kalau minumnya minum kopi :-)
Hapusaku nyobain koyor pertama kali di solo.. itu enaaaaaak ^o^.. rasanya mungkin lbh kurang sama ajakan ya di solo dan di jogja ini? ntr deh kalo ke jogja aku cobain juga...
BalasHapusbener mas, pete itu enak loh ;).. aku justru lbh suka pete daripada jengkol... kalo jengkol nyerah, ga bisa ketelan ;p
Iya mbak, menurutku sama saja, la kooyor itu ya gitu-gitu aja mbak rasanya, enak maksudnya,,,,
HapusHahaha, kalau aku mah dua2 nya ketelan semua mbak,,,