Sehabis menyantap balado jengkol di Rojo Jengkol's, perjalanan Ane berlanjut sob. Perut dirasa masih bisa menampung makanan ringan, Ane arahkan kuda hijau Ane menuju ke arah Bantul. Di Bantul tepatnya di Jl. Bantul Km.6, Dusun Nyemengan, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, kira - kira 100 meter di sebelah utara Pintu Gerbang Desa Wisata (Deswita) Kasongan ada sebuah warung makanan yang menjajakan makanan cukup enak dan rekomendasi untuk di coba. Makanan tersebut bernama Serabi Kocor Bu Ngadinem. Ya, Ane bolak - balik melewati Jl. Bantul tak pernah sekalipun mencicipi makanan ini. Ntah mengapa dan kenapa kok Ane tiba - tiba pingin sekali buat nyobain makanan ini. Alhasil sesuai dengan rencana setelah makan jengkol Ane menyambangi tempat makan tersebut.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk sampai sini. Memasuki Jl. Bantul Km.5, Ane lambatkan laju kuda hijau Ane agar warung serabinya tak kelewatan. Benar saja setelah clingak - clinguk ke kanan, ke kiri bak seperti maling yang sedang mengintai masanya, ketemu juga akhirnya tempat yang Ane maksud.
Warungnya cukup sederhana, terbuat dari bambu yang beratapkan kain terpal, kecil dan tak begitu luas. Maklum saja, warung ini menempati sebagian badan jalan. Hanya ada dua buah meja saja yang terpasang dan beralaskan sebuah tikar. Bila banyak para pengunjung yang datang, tentunya tempat ini tak akan bisa menampung semuanya.
Oke, fokus Ane sekarang pada serabinya. Serabinya terbuat dari tepung beras yang di campur dengan parutan kelapa sehingga warna bahannya berwarna putih kental. Setelah itu kemudian di panggang menggunakan wajan kecil yang terbuat dari tanah liat. Dalam pemasakannya pun masih menggunakan cara tradisional lho sob, tungku kecil sebagai kompornya dan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. dalam proses pemanggangannya pun terbilang cukup cepat, tak sampai 4 menit serabi yang di panggang kini bisa dinikmati.
Inilah mungkin sob yang dinamakan dengan serabi kocor. Biasanya serabi di santap tanpa menggunakan apa - apa dan bila kita membelinya kita akan mendapatkan serabi yang di bungkus pincuk dengan daun pisang. Disini serabi disajikan menggunakan kuah yang terbuat dari santan kelapa dan gula jawa.
Ane sempat penasaran sob dengan yang namaya serabi ini, secara bila dilhat dengan seksama serabi ini menyerupai bentuk apem. Lalu bertanyalah Ane kepada Sang Penjualnya dan beliau mengatakan kalau serabi beda dengan yang namanya apem. Apem di masak dengan menggunakan minyak, sementara serabi tidak. Lalu bagaimanakah dengan rasanya? hmmm gurih dan manis. Gurih karena terbuat dari campuran kelapa dan tepung beras, sementara timbul rasa manis karena kuah yang digunakan berasal dari gula jawa. Dua kata deh sob untuk ini,"Wuenak tenan, Le leduk". Walaupun sekarang banyak terselebar jajanan modern, tetapi rasa serabi lah juaranya.
Soal harga sangat sangat sangatlah bersahabat sob, beda banget ama harga seporsi sushi, hehehe. 4 buah serabi hanya dihargai sebesar 4k saja, itu artinya sebiji serabi harganya 1k saja.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari penjualnya, Jam buka Warung Serabi Kocor Bu Ngadinem ini buka dari jam 3 sore hingga maksimal jam 8 malam.
Cara menuju lokasi Warung Serabi Kocor Bu Ngadinem:
Dari Alun - alun Selatan Kota Jogja, bergeraklah ke arah barat melalui Jl. MT. Haryono hingga menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Kulon. Beloklah ke arah kiri (selatan) melalui Jl. Bantul lurus terus hingga menemukan perempatan lampu merah yang kedua di Perempatan Dongkelan. Masih lurus lagi ke selatan melewati Pasar Niten Bantul dan sebuah jembatan dan lambatkan laju kendaraan sobat karena tak lama lagi sampailah sobat di tempat yang sobat maksud. Warungnya terletak di sebelah kanan (barat) jalan, sebelum perempatan lampu merah Gerbang Desa Wisata (Deswita) Kasongan.
Bila sobat ingin naik bus, bisa. Naiklah bus dari Perempatan Pojok Beteng Kulon maupun wetan, perempatan Dongkelan maupun Terminal Bus Giwangan. Cari bus jurusan Bantul (Kode N untuk jurusan Samas dan Kode B untuk jurusan Srandakan). Bilang saja turun 100 meter sebelum perempatan lampu merah Gerbang masuk Desa Wisata Kasongan. Sampai dah. Atau ingin mencoba masakan jengkol di Rojo Jengkol's? bisa. Silahkan di klik aja. Sampai jumpa!
Dibutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk sampai sini. Memasuki Jl. Bantul Km.5, Ane lambatkan laju kuda hijau Ane agar warung serabinya tak kelewatan. Benar saja setelah clingak - clinguk ke kanan, ke kiri bak seperti maling yang sedang mengintai masanya, ketemu juga akhirnya tempat yang Ane maksud.
Warungnya cukup sederhana, terbuat dari bambu yang beratapkan kain terpal, kecil dan tak begitu luas. Maklum saja, warung ini menempati sebagian badan jalan. Hanya ada dua buah meja saja yang terpasang dan beralaskan sebuah tikar. Bila banyak para pengunjung yang datang, tentunya tempat ini tak akan bisa menampung semuanya.
Oke, fokus Ane sekarang pada serabinya. Serabinya terbuat dari tepung beras yang di campur dengan parutan kelapa sehingga warna bahannya berwarna putih kental. Setelah itu kemudian di panggang menggunakan wajan kecil yang terbuat dari tanah liat. Dalam pemasakannya pun masih menggunakan cara tradisional lho sob, tungku kecil sebagai kompornya dan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. dalam proses pemanggangannya pun terbilang cukup cepat, tak sampai 4 menit serabi yang di panggang kini bisa dinikmati.
|
|
|
|
Soal harga sangat sangat sangatlah bersahabat sob, beda banget ama harga seporsi sushi, hehehe. 4 buah serabi hanya dihargai sebesar 4k saja, itu artinya sebiji serabi harganya 1k saja.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari penjualnya, Jam buka Warung Serabi Kocor Bu Ngadinem ini buka dari jam 3 sore hingga maksimal jam 8 malam.
Cara menuju lokasi Warung Serabi Kocor Bu Ngadinem:
Dari Alun - alun Selatan Kota Jogja, bergeraklah ke arah barat melalui Jl. MT. Haryono hingga menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Kulon. Beloklah ke arah kiri (selatan) melalui Jl. Bantul lurus terus hingga menemukan perempatan lampu merah yang kedua di Perempatan Dongkelan. Masih lurus lagi ke selatan melewati Pasar Niten Bantul dan sebuah jembatan dan lambatkan laju kendaraan sobat karena tak lama lagi sampailah sobat di tempat yang sobat maksud. Warungnya terletak di sebelah kanan (barat) jalan, sebelum perempatan lampu merah Gerbang Desa Wisata (Deswita) Kasongan.
Bila sobat ingin naik bus, bisa. Naiklah bus dari Perempatan Pojok Beteng Kulon maupun wetan, perempatan Dongkelan maupun Terminal Bus Giwangan. Cari bus jurusan Bantul (Kode N untuk jurusan Samas dan Kode B untuk jurusan Srandakan). Bilang saja turun 100 meter sebelum perempatan lampu merah Gerbang masuk Desa Wisata Kasongan. Sampai dah. Atau ingin mencoba masakan jengkol di Rojo Jengkol's? bisa. Silahkan di klik aja. Sampai jumpa!
nyam2, kue tradisional begini memang enak mba...sederhana tapi wuenak...
BalasHapusharganya memang murah rah rah ya..
Yo'i Mbak,,, bener banget,,,
HapusHa ha ha..br nyadar kok nulis mba... padahal maksud hati ngetik mas... itu lagi error mas...maafkeun..
HapusAku biasanya kalau beli serabi di Ngampin, Ambarawa. Banyak yg jualan di sana. Ada yg rasa coklat sama aroma pandan. Cobain gih mas, hehee :D
BalasHapusJauh mbak, jauh,,, ntar deh kalau ke Semarang. Bisa mampir kesitu, hehehe,,,
HapusBaru ero serabi diamen karo santan plus santan jawa, jadinya kayak..... duh lalai jenenge.
BalasHapusSekarang ada serabi aneka rasa, ditambah cokalt dan keju. Tapi serabi rasa original nggak ada yang nandingi
Ayo mbak, di inget - inget lagi,,, Hahaha
HapusYo'i, rasa Serabi rasa original selalu di depan,,, :-)