Yogyakarta memang banyak kuliner yang asyik - asyik sob, enak lagi. Tak hanya gudeg atau mie jawa saja, Kuliner khas dari berbagai daerah pun ikut meramaikan percaturan perkulineran yang ada di Kota Jogja ini. Salah satunya Bakso Lombok Uleg Pak Di khas dari daerah tetangga (Temanggung) yang terletak di Jl. Kaliurang Km. 6,2 No. 50 Yogyakarta. Jaraknya yang hanya beberapa kilometer saja dari kost Ane membuat waktu yang Ane perlukan untuk sampai sini tak begitu banyak.
Warungnya cukup sederhana, tak begitu luas dan juga tak begitu sempit. Meja dan kursi tersusun dengan rapi, ada yang Ane suka sob dari warung ini yakni desain kursinya yang berwarna - warni sehingga terkesan full colour. Sudah ada banyak pengunjung nampaknya yang sedang menikmati baksonya.
Sesampainya di dalam Ane ditawari oleh salah satu pegawainya ingin pesan apa? ada berbagai varian menu yang ada disini diantaranya ada bakso komplit, bakso tahu, bakso kupat, dan bakso kuah. "Kalau bakso komplit dapat semuanya baik tahu maupun kupat, kalau bakso tahu tidak pakai kupat, kalau bakso kupat tidak pakai tahu", begitulah tukas Sang Pegawai tersebut. Dengan sedikit pertimbangan Ane langsung memesan bakso komplit saja kan bisa merasakan semuanya, ya nggak sob? Disinilah keunikannya sob, bakso ini disajikan tidak menggunakan sambal seperti kebanyakan yang penjual bakso lakukan, tetapi pengunjung bisa pesan bakso sesuai dengan tingkat kepedasannya. Untuk kriteria sedang, warung ini menerapkan standar 5 biji sedangkan untuk kriteria pedas standarnya 10 biji. Ingin lebih? bisa begitulah kata masnya. Kali ini Ane tak bernafsu untuk pesan cabai banyak, soalnya Jogja nggak hujan - hujan dan sedang musim panas dan sumuk lagi, pesanlah Ane jumlah cabai yang standar saja yakni 10 biji, hehehe. Sementara untuk minumannya sebotol teh siap menemani Ane. Tak butuh waktu lama kini pesanan sudah datang.
Semangkok bakso komplit terdiri dari kupat, tahu, taburan seledri, bawang goreng, dan baksonya itu sendiri. Namun ada yang berbeda sob yakni tampilan pada kuahnya yang mempunyai warna sedikit kehijauan karena efek dari ulegan cabainya. Aroma pedas begitu kuat tercium oleh indra penciuman Ane sehingga tak sabar rasanya untuk segera mencicipinya.
Pada srusupan pertama yang Ane rasakan adalah rasa gurih dan pedas. Tapi sob rasanya itu agak miripan dengan kuah kupat tahu, agak manisan gimana gitu. Berlanjut ke baksonya, hmmm rasanya biasa aja dan cenderung agak keras tak begitu lembut di mulut yang sepertinya banyak campurannya. Lanjut lagi ke tahu dan kupatnya, tahunya seperti biasa rasanya lalu apakah ada yang aneh dengan baksonya bila diberi kupat ini? ternyata enggak sob, biasa aja tetap enak. Tak butuh waktu lama
Masalah harga masih cukup bersahabat kok sob, untuk semuanya dihargai 14,5k saja dengan rincian semangkok bakso komplit 11k dan sebotol teh 3,5k saja.
Cara menuju lokasi:
Dari Tugu Jogja, bergeraklah ke arah utara hingga menemukan perempatan lampu merah besar di Jalan Ringroad Utara yang di sebelah barat lautnya terdapat sebuah bangunan yang mirip tumpeng. Ya, bangunan tersebut adalah Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini beloklah ke arah kanan (timur) melalui Jl. Ringroad Utara hingga menemukan perempatan lampu merah lagi. Kemudian beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jalan Kaliurang sejauh kurang lebih 300 meter, tak lama lagi sampailah sobat di Warung Bakso Lombok Uleg Pak Di ini.
Jam buka warungnya mulai dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam.
Selain disini, Warung Bakso Lombok Uleg ini memiliki beberapa cabang di Yogyakarta diantaranya di Jl. Godean dan Jl. Bantul.
Warungnya cukup sederhana, tak begitu luas dan juga tak begitu sempit. Meja dan kursi tersusun dengan rapi, ada yang Ane suka sob dari warung ini yakni desain kursinya yang berwarna - warni sehingga terkesan full colour. Sudah ada banyak pengunjung nampaknya yang sedang menikmati baksonya.
Sesampainya di dalam Ane ditawari oleh salah satu pegawainya ingin pesan apa? ada berbagai varian menu yang ada disini diantaranya ada bakso komplit, bakso tahu, bakso kupat, dan bakso kuah. "Kalau bakso komplit dapat semuanya baik tahu maupun kupat, kalau bakso tahu tidak pakai kupat, kalau bakso kupat tidak pakai tahu", begitulah tukas Sang Pegawai tersebut. Dengan sedikit pertimbangan Ane langsung memesan bakso komplit saja kan bisa merasakan semuanya, ya nggak sob? Disinilah keunikannya sob, bakso ini disajikan tidak menggunakan sambal seperti kebanyakan yang penjual bakso lakukan, tetapi pengunjung bisa pesan bakso sesuai dengan tingkat kepedasannya. Untuk kriteria sedang, warung ini menerapkan standar 5 biji sedangkan untuk kriteria pedas standarnya 10 biji. Ingin lebih? bisa begitulah kata masnya. Kali ini Ane tak bernafsu untuk pesan cabai banyak, soalnya Jogja nggak hujan - hujan dan sedang musim panas dan sumuk lagi, pesanlah Ane jumlah cabai yang standar saja yakni 10 biji, hehehe. Sementara untuk minumannya sebotol teh siap menemani Ane. Tak butuh waktu lama kini pesanan sudah datang.
Semangkok bakso komplit terdiri dari kupat, tahu, taburan seledri, bawang goreng, dan baksonya itu sendiri. Namun ada yang berbeda sob yakni tampilan pada kuahnya yang mempunyai warna sedikit kehijauan karena efek dari ulegan cabainya. Aroma pedas begitu kuat tercium oleh indra penciuman Ane sehingga tak sabar rasanya untuk segera mencicipinya.
Pada srusupan pertama yang Ane rasakan adalah rasa gurih dan pedas. Tapi sob rasanya itu agak miripan dengan kuah kupat tahu, agak manisan gimana gitu. Berlanjut ke baksonya, hmmm rasanya biasa aja dan cenderung agak keras tak begitu lembut di mulut yang sepertinya banyak campurannya. Lanjut lagi ke tahu dan kupatnya, tahunya seperti biasa rasanya lalu apakah ada yang aneh dengan baksonya bila diberi kupat ini? ternyata enggak sob, biasa aja tetap enak. Tak butuh waktu lama
Habis sudah semuanya |
Cara menuju lokasi:
Dari Tugu Jogja, bergeraklah ke arah utara hingga menemukan perempatan lampu merah besar di Jalan Ringroad Utara yang di sebelah barat lautnya terdapat sebuah bangunan yang mirip tumpeng. Ya, bangunan tersebut adalah Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini beloklah ke arah kanan (timur) melalui Jl. Ringroad Utara hingga menemukan perempatan lampu merah lagi. Kemudian beloklah ke arah kiri (utara) melalui Jalan Kaliurang sejauh kurang lebih 300 meter, tak lama lagi sampailah sobat di Warung Bakso Lombok Uleg Pak Di ini.
Jam buka warungnya mulai dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam.
Selain disini, Warung Bakso Lombok Uleg ini memiliki beberapa cabang di Yogyakarta diantaranya di Jl. Godean dan Jl. Bantul.
Wah asli kalo bakso pedes gini buat ngiler... hmmm cabenya ga bnyk ya mas, 10 biji aja..itu mah sdh banyak mas, sdh pedes, tapi standar mas Anis 31 biji sih ya..
BalasHapustapi mas klo bakso ada rasa manis kurang greget rasanya..itu seleraku yo.. bakso pk lontong pk tahu yo enak mas..kayak bakso malang gitu, wah di batam ada juga bakso malang cak man... komplit mas, enak, trs ada bakso dgn cabe rawit utuh di dalemnya...pas kegigit cabe rawitnya..mantepe rek..
Hahaha,,, udah banyak tow mbak 10 cabai itu? Hmmm, masih ingat aja jumlah cabai yang tak makan.
HapusEow gitu tow mbak seperti bakso malang tow? berarti aku mbak Monic yang kurang apdet, hahahaha,,,, wokelah, kalau begitu kapan - kapan tak coba yang namanya bakso Malang,,,, mantepe rek,,,, :-)
aku prnh coba bakso ini yg di temanggung tapi.. bukan di jogja.. dan dari penampakan agak beda ya mas.. yg di temanggung kupatnya putih bersih, baksonya jg kliatan ,menggiurkanlah.. dan jujur aja aku suka rasanya, apalagi aku mesennya 20 cabe ;p.. hihihihi, mantep puoool itu.. bisa jd rasanya ga std ya ama yg di temanggung, ato mungkin mereka beda org?
BalasHapusWah mbak Fanny bersyukur donk bisa merasakannya di daerah asalnya,,,
HapusKayaknya benar - benar enak yang di Temanggung mbak dengan kupatnya yang putih bersih dan baksonya yang kelihatan menggiurkan,,,,
Mungkin iya mbak, beda orang mungkin,,,
Salah satu makanan favorit saya nih bakso. Semoga suatu saat kalau ke Jogja bisa cobain bakso yang satu ini :)
BalasHapusSemoga bisa mbak, Amiiieeen, :-)
Hapussekarang bakso nya down grade...
BalasHapussemakin menurun kwalitasnya..
ga sperti dulu,rasa dan kemasan saat take away beda sekarang,dipisah semua lomboknya dan kuahnya,lomboknya pun ga sesuai dengan aslinya,ga sperti dulu
Ehmm, Iya ya kak ya? sungguh disayangkan, padahal kan warungnya sudah cukup digemari oleh masyarakat...
Hapus