Udah lama saja nieh sob Ane nggak makan yang namanya bakso. Ntah mengapa sore itu Ane kepingin banget buat nyicipin bakso yang ada di Kota Jogja. Seperti biasa Ane searching - searching dulu kira - kira bakso mana yang sangat enak dan direkomendasikan di Kota Jogja ini. Eh nggak tahunya letak bakso tersebut terletak bukan di area Kota Jogja malah sebelah timur Kota Jogja. Bakso tersebut bernama Warung Bakso Ironayan yang merupakan milik Pak Jam yang terletak di Dusun Ironayan, Kelurahan Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Letaknya cukup dekat sieh sob dari kost Ane, tapi ya agak mblusuk juga karena berada di tengah perkampungan. Hal itu tetap saja tak menghalangi niatan Ane untuk menyambanginya. Tepat pukul 5.15 sore berangkatlah Ane menuju ke TeKaPe. Tak sampai 30 menit sampailah Ane disini, tapi berhubung pas sampai sini adzan maghrib berkumandang ya jadinya ke masjid dulu. Masjidnya sangat dekat kok sob dengan Warung Bakso Pak Jam Ironayan ini yakni tepat berada di sebelah utaranya.
Singkat cerita sesudah ibadah, Ane langsung memindahkan kuda hijau Ane yang tadinya parkir di area parkir masjid menuju ke area parkir warung. Sudah ada pengunjung rupanya yang sedang menikmati baksonya. Kenapa Ane kok tahu? sesuai dengan namanya kalau hanya bakso lah yang tersedia disini. Tak mau berlama - lama lagi, Ane pun langsung memesan seporsi bakso dan segelas air es karena selain teh dan jeruk tak ada lagi minuman yang lain yang dapat Ane pesan.
Ada dua jenis tempat duduk yang dapat Ane pilih sob dalam menikmati baksonya, berbentuk lesehan yang terdapat di luar ruangan dan bentuk meja dan kursi yang terletak di dalam ruangan. Kali ini Ane lebih memilih meja dan kursi saja dalam menikmatinya, soalnya lagi mood aja. Di salah satu sisi dindingnya ternyata ada yang menarik perhatian Ane sob, yakni hadirnya sebuah sertifikat kehalalan dari MUI. Hal ini pernah Ane temui ketika makan Bakso Idolaku Jogja. Terbukti ketika itu baksonya memang enak banget. So, dengan adanya ini semakin memepertegas bahwa warung makan ini benar - benar menyajikan bakso yang halal dan layak untuk di coba. Tak lama Ane menunggu, datanglah menu bakso dan segelas air es yang Ane pesan.
Bila di lihat dari tampilannya, bakso ini tidaklah berbeda dengan bakso - bakso pada umumnya. Seporsi bakso terdiri dari mie kuning, potongan tahu goreng, bakso goreng, daun selada, taburan bawang goreng, seledri, dan empat buah bakso serta mempunyai kuah yang cukup bening.
Lalu bagaimanakah dengan rasanya?
Ane awali pada kuahnya dulu ya sob, kuahnya cukup gurih dan kaldunya terasa kuat di lidah. Nah ini dia yang membuat bakso ini cukup dikenal, baksonya terasa kenyal di bagian luar dan begitu Ane mengunyahnya di bagian dalam cukup lembut. Ane kira bakso ini mempunyai campuran yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, soalnya rasa dagingnya terasa banget di lidah. Walaupun Ane tambahkan sedikit saos, kecap, dan sambal kedalamnya, rasa dari bakso ini tetap saja lezat dan dua kata untuk bakso ini, "Wuenak tenan, Le leduk".
Soal harga masih sangat bersahabat kok sob, semangkok bakso dan segelas air es hanya dibanderol dengan harga 12k saja. Gimana, tertarikkah sobat untuk mencobanya?
Bagi sobat yang tertarik dan belum tahu lokasi persisnya, berikut gambaran rutenya:
Dari Titik Nol Kilometer Kota Jogja bergeraklah ke arah timur melalui Jl. Panembahan Senopati, Jl. Sultan Agung, dan Jl. Kusumanegara melewati Kebun Binatang Yogyakarta (Gembira Loka Zoo) hingga menemukan perempatan lampu merah setelahnya. Dari sini beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Gedong Kuning, Jl. Gedong Kuning Selatan, dan Jl. Kemasan hingga perempatan Pasar Kotagede. Dari sini, beloklah ke arah kiri (timur) melalui Jl. Karanglo hingga perempatan lampu merah besar yang merupakan pertemuan Jl. Karanglo dengan Jl. Ringroad Timur. Masih lurus lagi ke arah timur hingga menemukan Pasar Ngipik. Dari sini masih lurus lagi ke arah timur kurang lebih sejauh 600 meter hingga menemukan sebuah perempatan sebelum jembatan. Dari perempatan ini, beloklah ke arah kanan (selatan) dan tak sampai 70 meter sampailah sobat di warung bakso yang sobat maksud. warung bakso ini berada persis di samping masjid.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari Sang Penjualnya, Jam buka Warung Bakso Ironayan Pak Jam ini setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 8 malam dan libur pada hari Jumat.
Letaknya cukup dekat sieh sob dari kost Ane, tapi ya agak mblusuk juga karena berada di tengah perkampungan. Hal itu tetap saja tak menghalangi niatan Ane untuk menyambanginya. Tepat pukul 5.15 sore berangkatlah Ane menuju ke TeKaPe. Tak sampai 30 menit sampailah Ane disini, tapi berhubung pas sampai sini adzan maghrib berkumandang ya jadinya ke masjid dulu. Masjidnya sangat dekat kok sob dengan Warung Bakso Pak Jam Ironayan ini yakni tepat berada di sebelah utaranya.
Singkat cerita sesudah ibadah, Ane langsung memindahkan kuda hijau Ane yang tadinya parkir di area parkir masjid menuju ke area parkir warung. Sudah ada pengunjung rupanya yang sedang menikmati baksonya. Kenapa Ane kok tahu? sesuai dengan namanya kalau hanya bakso lah yang tersedia disini. Tak mau berlama - lama lagi, Ane pun langsung memesan seporsi bakso dan segelas air es karena selain teh dan jeruk tak ada lagi minuman yang lain yang dapat Ane pesan.
Ada dua jenis tempat duduk yang dapat Ane pilih sob dalam menikmati baksonya, berbentuk lesehan yang terdapat di luar ruangan dan bentuk meja dan kursi yang terletak di dalam ruangan. Kali ini Ane lebih memilih meja dan kursi saja dalam menikmatinya, soalnya lagi mood aja. Di salah satu sisi dindingnya ternyata ada yang menarik perhatian Ane sob, yakni hadirnya sebuah sertifikat kehalalan dari MUI. Hal ini pernah Ane temui ketika makan Bakso Idolaku Jogja. Terbukti ketika itu baksonya memang enak banget. So, dengan adanya ini semakin memepertegas bahwa warung makan ini benar - benar menyajikan bakso yang halal dan layak untuk di coba. Tak lama Ane menunggu, datanglah menu bakso dan segelas air es yang Ane pesan.
Bila di lihat dari tampilannya, bakso ini tidaklah berbeda dengan bakso - bakso pada umumnya. Seporsi bakso terdiri dari mie kuning, potongan tahu goreng, bakso goreng, daun selada, taburan bawang goreng, seledri, dan empat buah bakso serta mempunyai kuah yang cukup bening.
Lalu bagaimanakah dengan rasanya?
Ane awali pada kuahnya dulu ya sob, kuahnya cukup gurih dan kaldunya terasa kuat di lidah. Nah ini dia yang membuat bakso ini cukup dikenal, baksonya terasa kenyal di bagian luar dan begitu Ane mengunyahnya di bagian dalam cukup lembut. Ane kira bakso ini mempunyai campuran yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, soalnya rasa dagingnya terasa banget di lidah. Walaupun Ane tambahkan sedikit saos, kecap, dan sambal kedalamnya, rasa dari bakso ini tetap saja lezat dan dua kata untuk bakso ini, "Wuenak tenan, Le leduk".
Soal harga masih sangat bersahabat kok sob, semangkok bakso dan segelas air es hanya dibanderol dengan harga 12k saja. Gimana, tertarikkah sobat untuk mencobanya?
Bagi sobat yang tertarik dan belum tahu lokasi persisnya, berikut gambaran rutenya:
Dari Titik Nol Kilometer Kota Jogja bergeraklah ke arah timur melalui Jl. Panembahan Senopati, Jl. Sultan Agung, dan Jl. Kusumanegara melewati Kebun Binatang Yogyakarta (Gembira Loka Zoo) hingga menemukan perempatan lampu merah setelahnya. Dari sini beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Gedong Kuning, Jl. Gedong Kuning Selatan, dan Jl. Kemasan hingga perempatan Pasar Kotagede. Dari sini, beloklah ke arah kiri (timur) melalui Jl. Karanglo hingga perempatan lampu merah besar yang merupakan pertemuan Jl. Karanglo dengan Jl. Ringroad Timur. Masih lurus lagi ke arah timur hingga menemukan Pasar Ngipik. Dari sini masih lurus lagi ke arah timur kurang lebih sejauh 600 meter hingga menemukan sebuah perempatan sebelum jembatan. Dari perempatan ini, beloklah ke arah kanan (selatan) dan tak sampai 70 meter sampailah sobat di warung bakso yang sobat maksud. warung bakso ini berada persis di samping masjid.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari Sang Penjualnya, Jam buka Warung Bakso Ironayan Pak Jam ini setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 8 malam dan libur pada hari Jumat.
Lezat kali tampak nya
BalasHapusKalo makan bakso makin nikmat kalo di kasih potongan rawit sama peresan jeruk nipis hehehe
Aw, aw, aw Bang Cumi akhirnya mau mampir juga ke Blog yang masih seumur jagung ini, hehehe,,, Terima kasih Bang, :-)
HapusIya Bang, cocok banget tuh di kasih potongan cabai rawit dan peresan jeruk nipis,,, mantebe' tenan rasanya,,,,
ngiler dengan baksonya mas.... kalau aku sukanya bakso tanpa kecap dan saus-sausan, polosan jadi lebih berasa ga nyampur rasanya... plus sambel cabai rawit yang banyak...wuihhhh sedap...
BalasHapusYo'i setuju mbak Monic,,,
HapusEnak dah, bakso plus sambel cabai rawit,,, puedessss nya minta ampun,,, Mantabe',,, :-)
wajib coba nih kayaknya :).. aku trmasuk yg sukaa bgt ama bakso.. tiap mudik ke solo, ga bosen2 deh mas ngebakso ama suami.. ntr pindah deh, ngebaksonya jd di jogja :D
BalasHapusIya mbak, silahkan!
HapusJogja selalu membuka pintu lebar - lebar buat Mbak Fanny beserta keluarga, :-)