Rasa - rasanya sudah lama sob Ane tak merasakan lezatnya Bakmi Jawa yang ada di Kota Jogja ini. Padahal banyak banget penjual bakmi jawa yang tersebar di suduk kota, ada Bakmi Jawa Mbah Mo, Bakmi Jawa Pak Pele, Bakmi Jawa Kadin, dan masih banyak lagi lainnya. Tapi sob sehubungan bakmi jawa - bakmi jawa tersebut sudah pernah Ane datangi maka kali ini Ane akan mencoba makan bakmi jawa di tempat lain yang konon katanya tak kalah enaknya dengan bakmi jawa itu. Bakmi Jawa apakah itu? Woke kali ini yang Ane datangi adalah Bakmi Jawa Pak Rebo yang terletak di Jl. Brigjend. Katamso Yogyakarta, tepat sebelah selatan SD Negeri Kintelan I.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari internet kalau Warung Bakmi Jawa Pak Rebo ini buka dari jam 4 sore hingga 10 malam, tapi apa yang terjadi sob? setelah Ane datang tepat jam 4 sore warung ini belumlah buka dan yang terlihat hanyalah Sang Penjual yang sedang sibuk menyiapkan keperluan yang harus mereka siapkan. Karena Ane penasaran sama bakmi nya maka Ane pun dengan sabar menunggunya. Kebetulan di warung ini tersedia juga sebuah koran maka sembari menunggu warungnya buka Ane habiskan untuk sekedar membaca - baca koran yang ada. Sesekali Ane pun bercakap - cakap dengan Sang Penjual yang setelahnya Ane ketahui kalau Bakmi Jawa Pak Rebo ini sudah di pegang oleh generasi ke-3.
Warungnya cukup luas dengan meja dan kursi tersusun rapi membujur dari depan ke belakang. Di salah satu sisi dindingnya terpasang sebuah backdrop yang menggambarkan kapan warung ini berdiri dan siapa pendirinya. Di situ tertulis kalau Bakmi Jawa Pak Rebo ini berdiri tahun 1940 dan didirikan oleh Pak Rebo sendiri. Rupanya Bakmi Jawa Pak Rebo ini menyediakan 3 varian menu yang dapat di pesan oleh pengunjungnya, ada bakmi goreng, bakmi nyemek dan bakmi rebus. Hal ini terlihat di backdrop di bagian dinding lainnya.
Sedangkan untuk daftar harga menunya, letaknya terpisah dari daftar menu itu sendiri dan menempel pada salah satu bagian tubuh dari gerobaknya. Untuk bakmi goreng, nyemek dan rebus biasa hanya dibanderol dengan harga 18k, sedangkan bila pengunjung menginginkan yang spesial maka ada tambahan bagian tubuh ayam seperti kepala, sayap, paha, brutu dan uritan yang dibanderol dengan harga 7k saja.
"Mau pesan apa mas?", suara terdengar dari Sang Penjual yang nampaknya sudah siap melayani Ane sebagai orang pembeli pertama di warungnya.
"Bakmi rebus yang spesial ya Pak dan minumannya jahe hangat aja", balas Ane dengan cepat karena sebelumnya Ane sudah memikirkannya.
"Baik mas, tunggu sebentar lagi ya mas?", timpal beliau.
"Baik Pak", jawab Ane.
Nah inilah sob yang Ane suka dari Bakmi jawa, yaitu pada proses pemasakannya. Bakmi jawa di masak satu persatu dan jelas tujuannya untuk menjaga citarasa bakmi jawa tersebut. Sehubungan Ane datangnya paling awal, maka Ane tak perlu menunggu terlalu lama lagi dan kini seporsi bakmi jawa rebus spesial dan wedang jahe sudah ada di depan mata Ane.
Seperti pada bakmi jawa pada umumnya, bakmi jawa ini disajikan dengan menggunakan piring. sepiring bakmi jawa godok terdiri dari kubis (kol), telur bebek, seledri, bawang goreng, suwiran daging ayam kampung dan bakminya itu sendiri serta mempunyai kuah yang agak keruh. Menurut Ane sob, secara visual mie yang digunakan strukturnya lebih kecil bila dibandingkan dengan mie pada Bakmi Kadin, berhubung Ane pesannya yang spesial tambah paha maka tak heran bila bakmi jawa godog ini penuh dengan suwiran daging ayam. Duh semakin nggak sabar saja Ane untuk segera mencicipinya.
Hemmmm, ternyata soal rasa tak perlu diragukan lagi secara warung bakmi ini ada sebelum proklamasi kemerdekaan, rasa kuahnya gurih banget dan pas di lidah, nggak amis walaupun telur bebeknya di ublek menjadi satu didalamnya, kelembutan mienya terasa di mulut, tapi ada yang Ane sayangkan sob yakni pada daging ayamnya yang ntah ini kebetulan atau tidak, kalau masalah enak sieh nggak perlu di tanya lagi secara inikan ayam kampung, cuman kok ya merasa agak alot saja saat Ane memakannya. Ah ntahlah, secara keseluruhan Bakmi jawa godog spesial ini Wuenak tenan, tak kalah dengan bakmi jawa Mbah Gito atau Pak Pele.
Soal harga cukup bersahabat kok sob sama seperti pada bakmi jawa umumnya yang di jual di Kota Jogja ini yakni 18k untuk bakmi biasa, sehubung Ane memesan yang spesial maka uang yang harus Ane keluarkan sebesar 25k saja. Plus 4k untuk wedang jahenya.
Gambaran rute menuju Warung Bakmi Jawa Pak Rebo:
Dari Titik Nol Kilometer Jogja, bergeraklah ke arah timur (ke arah kiri bila dari arah Malioboro) melalui Jl. Senopati hingga perempatan lampu merah. Kemudian beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Brigjend. Katamso melewati pertigaan lampu merah, Jogjatronik, dan Purawisata hingga kurang lebih 120 meter sebelum perempatan lampu merah pojok beteng wetan sobat akan menjumpai warung yang sobat maksud. Warung ini terletak di sebelah kiri (timur) jalan.
Akan mudah lagi bila sobat dari arah Alun - alun selatan Kota Jogja, dari sini ambil jalan ke arah timur melalui Jl. Mayjend. Sutoyo hingga perempatan lampu merah Pojok Beteng Wetan. Kemudian beloklah ke arah kiri (utara) hingga kurang lebih 120 meter sobat akan menjumpai warung yang sobat maksud. Warung ini terletak di sebelah kanan (timur) jalan.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari penjualnya, Warung bakmi jawa Pak Rebo ini buka dari Jam setengah 5 sore hingga 10 malam.
Nah inilah sob yang Ane suka dari Bakmi jawa, yaitu pada proses pemasakannya. Bakmi jawa di masak satu persatu dan jelas tujuannya untuk menjaga citarasa bakmi jawa tersebut. Sehubungan Ane datangnya paling awal, maka Ane tak perlu menunggu terlalu lama lagi dan kini seporsi bakmi jawa rebus spesial dan wedang jahe sudah ada di depan mata Ane.
Seperti pada bakmi jawa pada umumnya, bakmi jawa ini disajikan dengan menggunakan piring. sepiring bakmi jawa godok terdiri dari kubis (kol), telur bebek, seledri, bawang goreng, suwiran daging ayam kampung dan bakminya itu sendiri serta mempunyai kuah yang agak keruh. Menurut Ane sob, secara visual mie yang digunakan strukturnya lebih kecil bila dibandingkan dengan mie pada Bakmi Kadin, berhubung Ane pesannya yang spesial tambah paha maka tak heran bila bakmi jawa godog ini penuh dengan suwiran daging ayam. Duh semakin nggak sabar saja Ane untuk segera mencicipinya.
Hemmmm, ternyata soal rasa tak perlu diragukan lagi secara warung bakmi ini ada sebelum proklamasi kemerdekaan, rasa kuahnya gurih banget dan pas di lidah, nggak amis walaupun telur bebeknya di ublek menjadi satu didalamnya, kelembutan mienya terasa di mulut, tapi ada yang Ane sayangkan sob yakni pada daging ayamnya yang ntah ini kebetulan atau tidak, kalau masalah enak sieh nggak perlu di tanya lagi secara inikan ayam kampung, cuman kok ya merasa agak alot saja saat Ane memakannya. Ah ntahlah, secara keseluruhan Bakmi jawa godog spesial ini Wuenak tenan, tak kalah dengan bakmi jawa Mbah Gito atau Pak Pele.
Josss |
Habis juga akhirnya |
Gambaran rute menuju Warung Bakmi Jawa Pak Rebo:
Dari Titik Nol Kilometer Jogja, bergeraklah ke arah timur (ke arah kiri bila dari arah Malioboro) melalui Jl. Senopati hingga perempatan lampu merah. Kemudian beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Brigjend. Katamso melewati pertigaan lampu merah, Jogjatronik, dan Purawisata hingga kurang lebih 120 meter sebelum perempatan lampu merah pojok beteng wetan sobat akan menjumpai warung yang sobat maksud. Warung ini terletak di sebelah kiri (timur) jalan.
Akan mudah lagi bila sobat dari arah Alun - alun selatan Kota Jogja, dari sini ambil jalan ke arah timur melalui Jl. Mayjend. Sutoyo hingga perempatan lampu merah Pojok Beteng Wetan. Kemudian beloklah ke arah kiri (utara) hingga kurang lebih 120 meter sobat akan menjumpai warung yang sobat maksud. Warung ini terletak di sebelah kanan (timur) jalan.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari penjualnya, Warung bakmi jawa Pak Rebo ini buka dari Jam setengah 5 sore hingga 10 malam.
saya klo ke jogja malah blum pernah mkn bakminya... pasti gudeg lg gudeg lg :D
BalasHapusMalah yang khas kok mbak,hehehe,,, sekali - kali ngerasain bakminya mbak Nathalia, :-)
Hapusoalah harga bakmi segitu standar ya mas, ga mahal toh? tetap kliatan enak
BalasHapusminuman tape dingin/panas sudah biasa di sana ya mas, di Batam ga ada yang jual, standar paling teh o atau teh obeng
Iya mbak,,,
HapusHahaha,,, Kesini mbak, buat ngerasain tape dingin/panas
wah lezat sekali mas.... mantep panas seger sampeyan kudu melanjutkan sampe gendut mas hehe pizzzz
BalasHapusHahaha,,, siapz
Hapusnah ini penampakan mie jawanya mirip yg dijual di jkt nih.. udh lama ga nyoba mie jawa.. apalagi jkt msh srg hujan, pasti enak dingin2 makan mie panas :D
BalasHapusEow ini tow mbak,,,
HapusIya mbak, pas kalau dingin - dingin makannya makan mie jawa, :-)
Bakmi jogja yang mana aja tetep enak..
BalasHapusDimasak pake anglo, ringan tapi mantep..
Simple tapi asyik..
Yupz, bener banget mbak
HapusSetuju :-)