Di Bulan Januari negara kita sudah memasuki musim hujan tak terkecuali dengan Kota Jogja. "Kalau dingin - dingin gini enaknya ngapain yaw? pas kebetulan siang tadi Jogja di guyur hujan, gimana kalau wiskul cari yang hangat - hangat ya? bakmie jawa mungkin, soto, bakso atau bahkan sop?". Nah itulah yang tiba - tiba terlintas di benak Ane ketika cuaca dingin menyelimuti Kota Jogja ini.
Ntah kenapa dan bagaimana sob tiba - tiba Ane teringat akan salah satu tempat wisata kuliner yang layak dan pantas untuk di datangi yakni Warung Sop Merah, selain belum pernah kesini sebelumnya juga karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari kost Ane yakni terletak di Jl. Kolonel Sugiyono 74, Yogyakarta.
Hanya perlu waktu kurang lebih 15 menitan saja Ane untuk sampai sini. Letak warungnya sangat strategis loh sob yakni tepat di sudut tenggara pertigaan lampu merah antara Jl. Kolonel Sugiyono dengan Jl. Sisingamangaraja. Ane sebelumnya sempat bingung sieh sob mencari warung ini karena tak ada tulisan atau tanda apapun yang menunjukkan kalau warung ini adalah Warung Sop Merah. Hanya mengandalkan insting dan beberapa informasi yang Ane dapatkan dari internet, ketemulah Ane dengan warung yang Ane maksud.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari sahabat kost Ane bahwa warung ini buka dari jam 5 sore hingga 9 malam. Ane berangkat dari kost jam setengah 5 dan sampai sini jam 5 kurang seperempat dan berharap belum banyak pengunjung yang datang, tapi apa sob kenyataannya? sudah lumayan banyak yang datang dan tetap saja Ane ngantri serta mendapatkan nomor antrian 15.
Begitu datang, kemudian Ane dikasih sebuah piring dan nomor antrian oleh pelayannya dan disini Ane bisa memilih beberapa lauk - pauk yang tersedia yang akan mendampingi sop merahnya. Mulai dari kepala, ceker, paha atau bahkan dada. Sehubungan disini tujuan Ane adalah merasakan sop merahnya, maka lauk - pauknya yang Ane ambil cukup sepotong kepala saja. Setelah memilih lauknya Ane kasihkan kepada pelayannya tersebut dan ditanyai pedas atau nggak dan Ane tentulah memilih rasa pedas. Sebagai minumannya es teh manis lah yang akan menemani Ane saat ini.
Warungnya cukup sederhana, tak ada identitas atau backdrop dan semacamnya yang terpasang. Yang ada hanyalah beberapa tempat duduk saja yang tersedia. Ada dua jenis tempat duduk yang bisa pengunjung tempati yaitu bagian dalam ruangan dan luar rangan tepatnya di bagian teras warung.
Para pelayannya sibuk mempersiapkan segala pesanan yang ada, ada yang bagian melayani pemberian kartu antrian dan apa saja yang akan di pesan oleh pengunjung, ada yang bagian mengantarkan pesanan kepada para pengunjungnya dan adapula bagian yang menuangkan sop merahnya ke mangkok. Ini dia olahan sop merahnya yang sedang di masak.
Cukup lama memang Ane menunggu pesanan yang datang dan akhirnya 30 menit kemudian datanglah pesanan Ane yang Ane nanti - nantikan sebelumnya. Seporsi sop merah yang disajikan bersama nasi putih dan segelas es teh manis.
Berbeda dengan sop pada umumnya yang memiliki kuah bening atau agak keruh dengan kaldunya, sop ini justru berwarna merah kuahnya. Sobat pasti sudah tahu kan kenapa sop ini dinamakan sop merah? Di dalam semangkok sopnya terdiri dari kubis, wortel, telur, suwiran daging ayam, dan bertaburkan daun sledri serta tak ketinggalan juga sepotong kepala ayam yang Ane pesan dicampurkan bersama sopnya. Hmmmm semakin menggoda Ane saja ini sop.
Lantas rasanya seperti apa ya?
Setelah mencicipinya ternyata sob menurut Ane yang menyebabkan warung ini ramai bukanlah terletak pada namanya yang berbeda dengan sop pada umumnya tetapi karena rasa sop nya itu sendiri yaitu gurih khas dan pas di lidah, asin? tidak, manis? juga tidak, itulah yang Ane rasakan. Ane sebelumnya pesan rasa pedas, tapi kok malah Ane nggak ngerasa sama sekali rasa pedasnya ya? ntahlah, yang jelas pedas atau tidak sop merah ini tetap enak dan wuenak tenan. Tak lama kemudian
Soal harga sangatlah bersahabat, untuk semua itu semangkok sop merah yang disajikan dengan nasi dan segelas es teh manis hanya dihargai sebesar 14k saja. Gimana sob, menarik bukan? Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari salah satu pegawainya bahwa warung ini buka mulai dari pukul 5 sore hingga tutup pukul 9 malam.
Cara menuju warung Sop Merah Jogja:
Dari Alun - alun selatan bergeraklah ke arah timur melalui Jl. Mayjend Sutoyo hingga menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Wetan. Dari sini masih lurus lagi ke arah timur hingga menemukan pertigaan lampu merah. Nah di bagian tenggara pertigaan lampu merah inilah Warung Sop Merah berada.
Bila sobat dari titik 0 (nol) Km, bergeraklah ke arah timur melalui Jl. Senopati hingga bertemu perempatan lampu merah. Beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Brigjend. Katamso melewati Jogjatronik hingga akhirnya sobat menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Wetan. Dari sini beloklah ke arah kiri (timur) hingga menemukan pertigaan lampu merah. Nah di bagian tenggara pertigaan lampu merah inilah Warung Sop Merah berada.
Cukup mudah bukan?
Ntah kenapa dan bagaimana sob tiba - tiba Ane teringat akan salah satu tempat wisata kuliner yang layak dan pantas untuk di datangi yakni Warung Sop Merah, selain belum pernah kesini sebelumnya juga karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari kost Ane yakni terletak di Jl. Kolonel Sugiyono 74, Yogyakarta.
Hanya perlu waktu kurang lebih 15 menitan saja Ane untuk sampai sini. Letak warungnya sangat strategis loh sob yakni tepat di sudut tenggara pertigaan lampu merah antara Jl. Kolonel Sugiyono dengan Jl. Sisingamangaraja. Ane sebelumnya sempat bingung sieh sob mencari warung ini karena tak ada tulisan atau tanda apapun yang menunjukkan kalau warung ini adalah Warung Sop Merah. Hanya mengandalkan insting dan beberapa informasi yang Ane dapatkan dari internet, ketemulah Ane dengan warung yang Ane maksud.
Berdasarkan informasi yang Ane dapatkan dari sahabat kost Ane bahwa warung ini buka dari jam 5 sore hingga 9 malam. Ane berangkat dari kost jam setengah 5 dan sampai sini jam 5 kurang seperempat dan berharap belum banyak pengunjung yang datang, tapi apa sob kenyataannya? sudah lumayan banyak yang datang dan tetap saja Ane ngantri serta mendapatkan nomor antrian 15.
Begitu datang, kemudian Ane dikasih sebuah piring dan nomor antrian oleh pelayannya dan disini Ane bisa memilih beberapa lauk - pauk yang tersedia yang akan mendampingi sop merahnya. Mulai dari kepala, ceker, paha atau bahkan dada. Sehubungan disini tujuan Ane adalah merasakan sop merahnya, maka lauk - pauknya yang Ane ambil cukup sepotong kepala saja. Setelah memilih lauknya Ane kasihkan kepada pelayannya tersebut dan ditanyai pedas atau nggak dan Ane tentulah memilih rasa pedas. Sebagai minumannya es teh manis lah yang akan menemani Ane saat ini.
Warungnya cukup sederhana, tak ada identitas atau backdrop dan semacamnya yang terpasang. Yang ada hanyalah beberapa tempat duduk saja yang tersedia. Ada dua jenis tempat duduk yang bisa pengunjung tempati yaitu bagian dalam ruangan dan luar rangan tepatnya di bagian teras warung.
Para pelayannya sibuk mempersiapkan segala pesanan yang ada, ada yang bagian melayani pemberian kartu antrian dan apa saja yang akan di pesan oleh pengunjung, ada yang bagian mengantarkan pesanan kepada para pengunjungnya dan adapula bagian yang menuangkan sop merahnya ke mangkok. Ini dia olahan sop merahnya yang sedang di masak.
Cukup lama memang Ane menunggu pesanan yang datang dan akhirnya 30 menit kemudian datanglah pesanan Ane yang Ane nanti - nantikan sebelumnya. Seporsi sop merah yang disajikan bersama nasi putih dan segelas es teh manis.
Berbeda dengan sop pada umumnya yang memiliki kuah bening atau agak keruh dengan kaldunya, sop ini justru berwarna merah kuahnya. Sobat pasti sudah tahu kan kenapa sop ini dinamakan sop merah? Di dalam semangkok sopnya terdiri dari kubis, wortel, telur, suwiran daging ayam, dan bertaburkan daun sledri serta tak ketinggalan juga sepotong kepala ayam yang Ane pesan dicampurkan bersama sopnya. Hmmmm semakin menggoda Ane saja ini sop.
Lantas rasanya seperti apa ya?
Setelah mencicipinya ternyata sob menurut Ane yang menyebabkan warung ini ramai bukanlah terletak pada namanya yang berbeda dengan sop pada umumnya tetapi karena rasa sop nya itu sendiri yaitu gurih khas dan pas di lidah, asin? tidak, manis? juga tidak, itulah yang Ane rasakan. Ane sebelumnya pesan rasa pedas, tapi kok malah Ane nggak ngerasa sama sekali rasa pedasnya ya? ntahlah, yang jelas pedas atau tidak sop merah ini tetap enak dan wuenak tenan. Tak lama kemudian
Habis sudah semuanya |
Cara menuju warung Sop Merah Jogja:
Dari Alun - alun selatan bergeraklah ke arah timur melalui Jl. Mayjend Sutoyo hingga menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Wetan. Dari sini masih lurus lagi ke arah timur hingga menemukan pertigaan lampu merah. Nah di bagian tenggara pertigaan lampu merah inilah Warung Sop Merah berada.
Bila sobat dari titik 0 (nol) Km, bergeraklah ke arah timur melalui Jl. Senopati hingga bertemu perempatan lampu merah. Beloklah ke arah kanan (selatan) melalui Jl. Brigjend. Katamso melewati Jogjatronik hingga akhirnya sobat menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Wetan. Dari sini beloklah ke arah kiri (timur) hingga menemukan pertigaan lampu merah. Nah di bagian tenggara pertigaan lampu merah inilah Warung Sop Merah berada.
Cukup mudah bukan?
wah sampeyan masalah beginain keren mas... mungkin bakal khatam terus mbuat buku kuliner Jogja hits mantap ams blogger satu ini... lanjutkan mas... itu peta manual ala mas Anis jng mpe hilang lho mas kwwkkww... ternyata membantu di saat ping google belum di aktifkan wkwkw... mantap mas,...
BalasHapusHahaha,,, berarti bermanfaatnya cuman di saat Ping Google belum di aktifkan ya mas? wokelah mas, gpp... hehehe.
HapusAhahahhaha, di sini antrinya bener0bener deh, dari laper sampe hilang lapernya baru dapat. hehhhhe
BalasHapusMaksudnya udah kenyang tapi kembung mas? hahahaha. Bener mas, kalau nggak sabar ya lebih baik cari tempat lain, haha
Hapusnyam2...jadi pengen makan sop, lihat jadah tempe pengen, lihat gudeg pengen, lihat sate petir pengen banget, lihat brongkos pengen juga....hadeuh...
BalasHapuseh iya mas, itu kuahnya merah kenapa ya? bisa kasih tahu mas...he he he padahal kan kata mas Anis ga pedes tuh...
Hahaha,,, di coba satu persatu Mbak. Hari ini masak ini, besok yang ini, kalau nggak habis tak bantu wes menghabiskannya, hehehe. Iya sieh mbak gak pedas padahal pinginnya pedas lo. Merahnya ntah kenapa aku kurang tahu ew mbak, kemarin mau tanya - tanya soalnya pelayannya pada sibuk semua dan yang ngantri bejubel. Kan nggak enak kalau mau tanya - tanya, besok dah kalau kesana lagi tak coba tanya :-)
HapusKalau soup gini nggak suka dimakan sama Nasi. Suka dimakan gitu apap adanya sambil kreket kreket ceker hehe. Soup enak yang biasa, klo pedes malah aneh. hmmmm seger lihatnya
BalasHapusHah, kalau aku mah sop tanpa nasi agak gimana gitu rasanya Mbak... Tapi khusus sop merah ini enak sieh rasanya walaupun terbilang pedes. Soalnya agak beda gimana gitu soal sop nya :-)
Hapuswah menggoda banget sopnya
BalasHapuswah ada petanya juga :) lengkap