Kemarin tanggal 23 Ane mengunjungi salah satu warung makan yang sudah sangat populer di Kota Gudeg ini, "Warung Masakan Omah Bu Ageng" lah namanya. Bagaimana tidak terkenal, la wong Mark Zuckerberg pemilik Facebook aja pernah datang kesini. Selain itu rumah makan ini juga sudah sering menghiasi layar TV.
Sebenarnya Ane ketika itu tidak ada niatan untuk pergi makan ke warung ini walaupun tempat ini juga masuk kedalam list Ane. Awalnya Ane mau makan Gudeg Manggar Bu Hendro yang menurut beberapa informasi yang Ane dapatkan dari internet berada di sekitar Pasar Lempuyangan, tapi setelah cari sana - sini bertanya segala macam Ane tak juga mendapatkannya. Yawsudahlah sepertinya Gudeg Manggar Bu Hendro ini sudah tak jualan lagi atau gimana, jadilah Ane merubah tujuan makan kali ini yaitu di Warung Makan Bu Ageng.
Warung Makan Bu Ageng terletak di Jl. Tirtodipuran No.13, Mantrijeron, Yogyakarta. Untuk mencapai lokasi ini cukup mudah karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Alun - alun selatan Kota Jogja dan kampung turis di Jl. Prawirotaman dimana banyak bule yang menginap disini. Berjalan kaki pun bisa untuk sampai sini dan tidak membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut rutenya.
Bila sobat dari arah Alun - alun selatan, bergeraklah ke arah selatan melewati perempatan lampu merah Plengkung Gading lurus terus ke arah selatan hingga menemukan perempatan. Dari sini beloklah ke kiri (timur) lurus terus hingga sobat menemukan lokasi ini yang terletak di sebelah kiri jalan.
Bila sobat dari arah O Km, bergeraklah ke arah timur hingga menemukan perempatan lampu merah. Dari sini beloklah ke kanan (selatan) terus lurus melewati pertigaan lampu merah hingga menemukan perempatan lampu merah Pojok Beteng Wetan. Dari sini masih lurus ke arah selatan hingga menemukan perempatan pertama. Kemudian beloklah ke arah kanan (barat) hingga menemukan lokasi warung makan Bu Ageng yang terletak di kanan jalan.
Suasana Warung Makan Bu Ageng |
Memasuki warungnya Ane terkesan dengan bangunannya yang nyeni seperti pendopo yang dimodifikasi, terdapat sebuah sumur yang sengaja dipertahankan hingga sekarang dan deretan foto - foto orang hebat misalnya saja Pak Soeharto, Pangeran Diponegoro, dll yang terpasang di dinding bagian belakang warung. Bagaimana tidak nyeni la wong pemiliknya aja berasal dari budayawan Yogya yaitu Butet Kertaradjasa. Dengan bangunannya yang seperti ini membuat pengunjung merasa nyaman dan betah berlama - lama disini sehingga benar - benar seperti makan di rumah sendiri. Tak heran bila warung makan ini dinamakan Warung Masakan Omah Bu Ageng.
Foto - foto orang hebat di bagian belakang warung |
Begitu Ane mengambil daftar menu, ternyata ada keunikan tersendiri disini. Tidak menggunakan nama yang biasa digunakan oleh warung makan pada umumnya, tapi disini menggunakan nama hasil kreasi warung ini sendiri. Misalnya saja eyem penggeng yang seharusnya disebut ayam panggang, kemudian nasi campur lele njingkrung bukan karena lelenya ini malesan yaw sob tapi karena setelah lele ini digoreng bentuknya berubah seperti orang yang sedang njingkrung (bentuk tubuhnya yang sudah tidak lurus lagi), dll.
Dari sekian menu yang ada akhirnya Ane pilih Eyem Penggeng Paha sebagai makanannya dan bubur duren mlekoh saja sebagai minumannya. Sehubungan eyem penggengnya sudah habis maka Ane menggantinya dengan Nasi Campur Ayam Bakar Suwiran. Tak butuh waktu lama pesanan Ane pun datang.
Nasi Campur Ayam Bakar Suwiran ini isinya cukup beragam mulai dari nasi, sambal kutai, keripik kentang (klengkam), ikan teri, kerupuk legendar (orang jawa biasa menyebutnya dengan lempeng), dan suwiran ayam bakar itu sendiri.
Menurut Ane rasa masakan ini cukup gurih dan enak. Dengan adanya kerupuk legendar sebagai pengganti kerupuk menambah rasa wuenak tenan dan maknyus. Sayangnya takaran nasinya tak terlalu banyak dan cenderung kurang bila untuk takaran perut Ane (habis ini cari tempat lain lagi ah).
Sekarang Ane mau mencoba Bubur Duren Mlekoh nya. Bubur ini terbuat dari bubur roti tawar yang di campur dengan daging buah durian dan diolah dengan menggunakan santan kelapa serta gula jawa. Secara visual bubur ini memiliki kuah yang sangat kental. Setelah Ane rasakan ternyata enak lezat buanget, manis bercampur dengan rasa gurih pokoke wuenak tenan lah.
Tak butuh waktu lama Ane menyantapnya, dan
Habis sudah semuanya |
Sobat rindu akan masakan rumahan (omahan)? So, bisa langsung kesini dan buktikan sendiri kenikmatan dan kenyamanannya. Jam buka Warung Masakan Omah Bu Ageng dari hari selasa - minggu dari pukul 11 pagi hingga 11 malam, khusus pada hari seninnya tutup/libur.
Waah Bu Ageng, saya sudah lama ga ke sini. Tetap favoritnya adalah bubur duren mlekoh. Duuuuh kalau sudah di sana rasanya malas beranjak :D
BalasHapusIyaw kak, duren mlekohnya wuenak banget,,,, Hehehe, kalau masalah beranjak sama kak, habis nyaman banget tempatnya :-)
HapusWah mantap nih mas ulasannya...lengkap dengan denah lokasi lagi...ciamik deh...
BalasHapusJadi pengen ke Jogja merasakan wisata kuliner di sana....
Iyaw kak Monica, segera kesini,,,, kulinernya enak - enak di jamin bikin nagih dah, hehehe
Hapushahaha, porsi nasinya memang kurang banyak ya :)))) Temen saya jg mengatakan hal yang sama :D
BalasHapusIyaw kak, berarti nggak cuman saya toh yang mengatakan hal demikian :-)
Hapuswaaah makasih infonya jadi ada referensi mau wisata kuliner apa nanti di jogja
BalasHapusSama - sama Mbak Laili, :-)
Hapusya Allah laper abis baca postingan ini.
BalasHapusbisa dikirim ke Jakarta gak? :D
Yaw, lawong baca postingannya aja dalam keadaan laper, jadi nggak laper gimana kak, hehehehe. Biasa, mau berapa dus? pajak, biaya perjalanan, dll ditanggung pembeli,,,, hahahaha Pizzzzzzz a
Hapus