Ane sebulan terakhir memang sering mencari - cari tempat - tempat mana yang ingin Ane kunjungi untuk kulineran mulai dari Soto Pak Marto yang ada di Kota Yogyakarta, Ayam Goreng Mbah Cemplung yang ada di pertengahan antara kota Yogyakarta dengan kota Bantul hingga Bakmi Mbah Mo yang terletak di bagian timur Kota Bantul. Nah sekarang tak luput dari perhatian Ane salah satunya tempat ini yaitu Entok Slenget Kang Tanir yang terletak di bagian utara Kabupaten Sleman.
Bergerak dari Kota Yogyakarta Ane menyusuri jalan Palagan Tentara Pelajar Sore itu. Untung cuaca sangat cerah. Jadi tak khawatir akan terjadi hujan datang. Jarak yang harus Ane tempuh kurang lebih 20 Km. dibutuhkan waktu tempuh kurang lebih 30 menit saja untuk sampai sini. Perkiraan hanyalah perkiraan, 30 menit waktu yang Ane perkiraan lepas begitu saja karena Ane harus tersesat dulu sampai di tujuan. Di tengah ketersesatan Ane, Ane tanya kepada seorang wanita paruh baya tentang dimana letak POLSEK Turi karena memang entok slenget Kang Tanir ini konon katanya berada tak jauh dari POLSEK Turi. Wanita itupun menjelaskan kalau dia tidak tahu karena beliau termasuk orang baru di daerahnya. Yawsudah tanya lagi Ane kepada seorang laki - laki yang ada di seberang jalan depan wanita paruh baya tersebut akhirnya Ane menemukan titik terang kalau untuk menuju POLSEK masih ke arah barat lagi. Wanita paruh baya tersebut bertanya kepada Ane, "apakah yang dialami masnya, apakah ada kehilangan?". Ane pun menjawabnya kalau tidak terjadi apa - apa. Lah kayaknya Ane salah bertanya, harusnya jangan bertanya dimana letak POLSEK Turi tapi jembatan sempor. Selain terletak dekat dengan POLSEK Turi Entok Slenget juga berada dekat dengan Jembatan Sempor.
Seusai bertanya perjalanan Ane lanjutkan kembali. Memang benar Ane bertemu dengan kantor POLSEK Turi, tapi dimana jembatannya dan dimana entok slengetnya? ada warung entok sieh ada, tapi bukan entoknya Kang Tanir melainkan warung milik orang lain. Kali ini Ane bertanya lagi kepada seseorang yang juga wanita paruh baya dimana letak Entok Slenget Kang Tanir. Dia pun memberitahukan kalau Ane masuk saja jalan kampung lurus ke utara melalui pertengahan perkampungan dan nanti sampai jalan besar. Entok Slenget Kang Tanir tersebut tepat berada di sebelah kanan jalan. Tak butuh waktu lama sampailah Ane ke tempat yang Ane cari - cari.
Bagaimana bila sobat datang dari pusat Kota Jogja? Oke, setelah Ane pulang dari entok Slenget barulah tahu kalau pas waktu keberangkatan Ane belok ke kirinya kurang satu belokan lagi. Jadi bisa dibilang belok kekinian (belok sebelum waktunya), hehehe.
Cara mudahnya dari Tugu Kota Jogja lurus ke utara hingga bertemu Jl. Ringroad Utara. Di Ringroad ini sobat akan melihat bangungan yang menyerupai tumpeng di sebelah barat laut. Bangunan tersebut bernama Monumen Yogya Kembali (Monjali). Dari sini masih lurus terus ke utara hingga Km. 17. Nah bila di Km. 17 ini sobat menemui perempatan yang agak melenceng antara jalan ke barat dan timur jangan langsung belok ke kiri. Ntar seperti Ane yang belok di belokan ini. Tapi masih lurus ke utara hingga menemukan pertigaan lagi. Nah di pertigaan ini beloklah ke kiri (barat) terus hingga menemukan sebuah jembatan. Warung Entok Slenget Kang Tanir ini berada persis sebelum jembatan tersebut.
Ane : entok slenget kang, saya yang sms berulang kali kepada
panjenengan kemarin (karena sebelum kesini Ane memang sms terlebih dahulu).
Kang Tanir : Eow itu tow mas (dengan ramahnya beliau menjawabnya).
pedas atau nggak mas?
Ane : Pedas Kang
Kang Tanir : Iya.
Dibuatlah pesanan Ane dan masuklah Ane ke dalam warungnya. Warungnya cukup sederhana tapi bersih dan enak bila untuk nongkrong bersama teman, keluarga atau teman yang kita kasihi. Ada dua cara pengunjung dapat menikmatinya yaitu dengan sistem lesehan dan meja dan kursi. Nampaknya sudah banyak pengunjung yang datang dan memadati warung ini. Di tengah menunggu entok slengetnya, Ane di tanya oleh seorang pegawainya minuman apa yang akan Ane pesan. Teh hangat sepertinya minuman yang paling tepat karena udara disini lumayan dingin. Cukup lama Ane menunggu pesanan yang datang sekitar 20 menitan. Dan inilah penampakan menu hari ini yang akan Ane sikat habis.
Jadi Entok Slenget Kang Tanir ini disajikan bersama acar buah mentimun dan potongan kubis. Ada yang menjadi daya tarik bagi para pengunjungnya sob, kita bisa mengambil nasi sesuka hati sesuai dengan daya tampung perut kita masing - masing. Penyajiannya pun tidak sembarangan, sebuah bakul sebagai tempatnya.
Lalu bagaimanakah dengan entok slengetnya sendiri?
Secara visual, entok slenget ini menurut Ane kuahnya seperti tonseng berwarna cokelat, tapi setelah Ane rasakan kuahnya manis dan pedas yaw manis - manis pedas gitu. Bumbu yang digunakan terlihat sederhana.
Sekarang eksekusi langsung sikat habis. Dagingnya terasa lunak dan bahkan menurut Ane keistimewaan dari entok slenget ini terletak pada dagingnya. Rasanya khas banget, manis dan pedas menjadi satu dan ditambah lagi dengan dagingnya yang lunak, rasanya semakin Lengkap saja dengan adanya acar buah mentimun dan potongan kubis. Pokoknya wuenak tenan.
Saking pedasnya Ane sesekali berhenti dan mengelap keringat yang keluar dari pori - pori kulit wajah Ane. 30 menit kemudian
Habis sudah semuanya |
Eow iya sebelum Ane membayarnya, Ane sempatkan untuk memotret - motret aktifitas Kang Tanir yang sedang memasak untuk pengunjungnya. Entok slenget ini dimasak dengan menggunakan anglo sebagai kompornya dan arang sebagai bahan bakarnya. Tak heran bila entok slenget ini enak dan digandrungi oleh para pecinta kuliner.
Ayok semangat kang |
Bekerja sampai pagi tseeeh |
bisa jadi referensi klo ke jogja
BalasHapusTerima kasih :-)
Hapuswuhhhh maknyusss iki mas hehe... kemrain lewat sana tapi tutup kwwkwk
BalasHapusHahaha,,,, jangan kemaleman mas lewat sana,,,, sore jam 4 aja kesananya pas buka :-)
Hapuswaaah enyaak kayaknya...baru tahu ada bebek yang dimasak kayak gini.
BalasHapusIyaw mbak, slenget - slenget agak gimana gitu. Entok kak, bukan bebek. Kalau bebek kan itik,,, hehehehe
Hapusentok bukan bebek toh? baru tau aku... selama ini mikirnya entok itu ya bebek... -__-. Bener pedes ya mas... aku juga lbh suka pedes kalo makanan yg model begini...
BalasHapusBukan kak,,, entok yaw kalau orang jawa biasanya menyebutnya dengan kata "Mentok". Hmmm iyaw mbak bener banget pedesnya yaw cuman agak menggoyang lidah dan bisa mengeluarkan air mata dikit kak, lap umbel dan keringat,,,, hahahaha,.. Dicobain juga dah kalau pulang ke Solo, dan tentunya mampir ke Jogja :-)
Hapus