Beranjak dari Warung Makan Bu Tiwi Tan'Tlogo, Kita menuju ke arah Pacitan. Jalan yang dilalui masih mulus dan lebar karena masih merupakan jalan nasional. Jalan mulai berubah menjadi berlubang ketika memasuki Kecamatan Pracimantoro.
Tak di duga - duga di tengah perjalanan kita menemui sebuah plank di sebelah kanan yang bertuliskan Museum Karst Indonesia. Di dorong rasa ingin tahu dan penasaran, masuklah kita ke tempat tersebut. Sebenarnya obyek wisata ini bukanlah menjadi destinasi utama kita, karena letaknya yang berada tidak jauh dari jalan utama akhirnya kita memutuskan untuk memasukinya. Mungkin sobat dalam hati bertanya mangapa kok ke Museum Karst Indonesia bukan ke Gua Tembus? Apa korelasinya? Okelah Ane kasih tahu, " Gua Tembus ini sendiri berada di Kawasan Museum Karst Indonesia". Jadi, untuk ke Gua Tembus harus menuju ke Kawasan Karst tersebut. Jarak antara jalan utama dengan Kawasan Museum Karst ini kurang lebih 400 meter saja.
Untuk memasuki Kawasan Karst ini ternyata harga tiketnya cukup murah, hanya 2K saja per orang plus 1K untuk parkir sepeda motor. Selain itu pengunjung yang datang sudah mendapatkan asuransi lagi. Di sini Ane sangat kaget, karena dengan harga 2K tersebut sudah dapat menikmati Kawasan Karst yang terdapat banyak obyek wisata, di antaranya Museum Karst Indonesia, Gua Potro-Bunder, Gua Song Gilap, Pura Puncak Jagad Spiritual, Gua Sodong, Gua Sapen, dan Gua Tembus itu sendiri.
Tujuan pertama yang kita kunjungi di Kawasan Karst ini adalah Gua Tembus, karena letaknya yang berdekatan dengan loket Penarikan retribusi yakni di sebelah timur loket. Di sini kita kebingungan untuk menaruh kuda hijau Ane karena di depan gua hanya terdapat sedikit pelataran yang menyatu dengan jalan aspal. Petugas memberikan saran kalau Motornya tidak apa - apa di taruh saja di depan Goa, lalu kita mengikutinya. Di depan mulut goa terdapat sebuah papan nama yang cukup menjelaskan secara singkat mengenai gua ini. Berdasarkan penjelasan yang terdapat di papan nama tersebut, gua ini terbentuk karena proses karstifikasi yang terjadi setelah batu gamping terangkat dari dasar laut yaitu sekitar 1,8 juta tahun lalu. Wow, keren! mbah - mbah kakek buyut kita saja tentu belum lahir bukan?, hahaha.
|
Mulut gua bagian depan / sebelah utara |
Gua Tembus memiliki panjang mendatar sekitar 75 meter yang menembus pematang bukit batu gamping. Mulut gua yang sempit namun tidak pada bagian dalamnya yang terasa lebar dan besar. Di bagian depan gua tidak ada stalaktit yang istimewa. Walaupun begitu, rupanya gua ini sangat diperhatikan akan fasilitasnya. Hal ini terbukti terdapat beberapa alat penerangan berupa lampu yang cukup untuk menerangi bagian gua. Jadi bila sobat datang kesini, jangan takut lupa atau memang tidak membawa alat penerangan sendiri.
|
Stalagtit bagian depan gua |
|
Stalagtit yang masih di bagian depan gua |
Berbeda dengan bagian depan gua, di bagian tengah ini kita dihadapkan pada pemandangan yang sangat bagus dan tentunya sayang untuk dilewatkan begitu saja.
|
Pemandangan gua di bagian tengah |
|
Pemandangan gua yang masih di bagian tengah |
Stalaktit yang ada di bagian belakang atau sebelah selatan gua tidak kalah cantiknya dengan yang ada di bagian tengah.
|
Pemandangan gua di bagian belakang |
|
Pemandangan gua masih di bagian belakang |
Berbeda dengan kebanyakan gua yang tidak memiliki dua pintu baik yang berada di bagian depan maupun belakang, sesuai dengan namanya Gua Tembus ini memiliki dua pintu yakni di bagian depan dan belakang gua, unik bukan?
|
Mulut gua bagian belakang / sebelah selatan |
Menurut berbagai sumber yang Ane baca bahwa gua ini termasuk yang dikeramatkan dan sering digunakan untuk "nyepi atau bertapa". Sejumlah orang yang bertapa di gua ini merasa sering ditemui kadang berupa wanita cantik, raksasa, atau ular besar.
Terlepas dari itu semua, Gua Tembus ini memiliki keunikan tersendiri dan patut untuk dikunjungi.
Cukup sampai disini saja ya sob mengenai petualangan kita di Gua Tembus ini, selanjutnya kita bergerak menuju ke Museum Karst Indonesia yang ada di sebelah barat daya gua tersebut. Sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar