Di Yogyakarta tak hanya gudeg saja lo sob yang dapat dinikmati. Salah satunya Lotek Teteg yang khas dari Yogyakarta.
Tadi pagi Ane bersama sobat Ane yang bernama Burham berkesempatan mencicipi Lotek Teteg yang sudah melegenda ini. Sebenarnya tujuan Kita bukanlah kesini melainkan mencicipi Gudeg Manggar yang ada di Kabupaten Bantul, hal ini dikarenakan ada sesuatu yang tidak di inginkan yaitu terjadi masalah pada kuda hijau Ane dan mau tidak mau harus mencari bengkel motor terlebih dahulu untuk memperbaikinya. Sambil mencari bengkel motor dan hari semakin siang dan waktu tidak memungkinkan untuk menuju ke Bantul, sobat Ane Burham SMS kalau dia mengusulkan untuk berwisata kuliner yang lain yang berada di Kota Yogyakarta. Ane pun langsung menyetujuinya. Ane SMS balik dia kalau ke Lotek Teteg saja bagaimana? dia pun menjawab yang intinya menyetujui lokasi tersebut, tetapi perlu sobat ketahui bahwa Lotek Teteg ini juga masuk dalam daftar list kuliner Ane yang wajib di coba di Yogyakarta ini. So, tidak masalah jika tidak jadi berburu Gudeg Manggar di Bantul dan akhirnya kesini.
Lokasi Lotek Teteg ini terletak tidak jauh di sebelah timur Stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Bila sobat ingin datang kesini, berikut arahannya. Dari Stasiun Lempuyangan ini bergeraklah ke arah timur, di situ sobat akan menemui sebuah jembatan layang. Dari situ lurus saja ke arah timur sampai menemukan lokasinya yang ditandai oleh sebuah tulisan berikut di pintu masuk.
Selain itu, tanda yang lain yaitu tepat di seberang lokasi ini terdapat sebuah SPBU. Untuk mencapai lokasi ini bisa di tempuh dengan berjalan kaki karena letaknya yang tidak begitu jauh atau menggunakan jasa ojek becak atau taxi dari Stasiun Lempuyangan.
Akhirnya ketemu juga bengkel motor yang Ane cari yaitu di sekitaran Jl. Layang di dekat Stasiun Lempuyangan. Selang 30 menit kemudian, bereslah perbaikan motor Ane dan sambil menunggu Burham yang ketika itu masih dalam perjalanan menuju ke lokasi bengkel dimana Ane memperbaiki kuda hijau Ane yang sebelumnya sudah sampai lokasi yang menjadi kesepakatan kita di Jl. Bantul (sorry ya bro, ada sedikit masalah pada motor Ane dan itu tidak direncanakan).
Tidak lama kemudian muncullah dia dari arah selatan dan langsung saja capcus menuju lokasi. Tidak butuh waktu lama sampailah kita pada TKP. Kesan pertama di warung ini adalah suasananya cukup asri dan sejuk. Lahan parkir yang sudah berlantai cukup luas sehingga menambah kenyamanan bagi para pengunjung.
Tampaknya sudah ada beberapa pengunjung yang mendahului kita untuk menikmati Lotek Teteg ini. Ada yang menikmati dengan cara lesehan dan adapula yang menggunakan meja dan kursi.
Suasana Warung Makan Lotek Teteg ketika itu |
Berjalan dari parkiran menuju tempat pemesanan menu, Ane menemui daftar menu yang terpampang di dinding sebelah utara dengan berbagai variasi harga. Selain terdapat menu spesial Lotek dan Gado - gado Teteg terdapat juga berbagai macam pilihan minuman, baik yang biasa maupun berupa jus. Di lokasi yang sama terdapat juga uraian sejarah yang menjelaskan mengenai tempat ini.
Daftar menu dan Harganya |
Ntah kenapa warung ini lebih di kenal sebagai Lotek Teteg dibandingkan dengan Gado - gado Teteg. Apa mungkin masalah harga, bila dilihat dari daftar menunya memang terdapat selisih harga yang tidak begitu signifikan antara Lotek dan Gado - gado sehingga para pelanggan lebih menyukai Lotek Teteg yang mempunyai harga lebih ekonomis. Ntahlah.
Sehubungan dengan penjelasan paragraf di atas, Ane dan Burham memilih mencicipi Lotek Teteg saja dan segelas es teh sebagai minumannya.
Sambil menunggu pesanan kita, kita berbincang - bincang tentang bisnis, kuliner lainnya yang perlu di coba, dll. Kenapa demikian? karena sobat Ane Burham memang suka berbisnis, Sementara Ane sekarang ini lagi hobi mencicipi berbagai macam kuliner yang ada di Yogyakarta ini.
Tidak lama kemudian pesanan kita akhirnya datang juga. Dua porsi Lotek Teteg dan dua gelas es teh.
Lotek Teteg |
Burham dan Lotek Teteg |
Sejauh mata Ane memandang Lotek Teteg ini terbuat dari berbagai macam sayuran segar seperti kacang panjang, bayam, tahu, tomat, dan di tambah dengan daun seledri disirami dengan bumbu kacang yang gurih.
Ane pun penasaran dengan rasanya, seperti apakah gerangan? setelah Ane mencobanya sendiri ternyata rasanya lezat dan nikmat. Manis dan gurih berpadu menjadi satu, satu kata untuk kuliner ini, pecah.
Ane dan Lotek Teteg |
Eow iya, warung ini pertama kali di buka pada tahun 1968 dan Lotek Teteg adalah julukan yang diberikan oleh para pengunjung. "Teteg" dalam bahasa jawa yang berarti pagar, jadi di sini bisa kita asumsikan sebagai pintu lintasan kereta api. Tak heran jika Lotek Teteg ini disebut demikian sampai sekarang karena memang lokasinya yang tidak jauh dari Stasiun Lempuyangan dan berada di pinggir rel kereta api. Dua puluh menit sudah berlalu dan akhirnya.
Habis semua |
Wah gak bertanggung jawab tuh anak, mentang - mentang sudah habis lalu memalingkan muka begitu saja, haha (piss, damai). Ya sudah kalau begitu Ane mengaku saja kalau itu yang menghabiskan Ane. Lantas kita tidak segera meninggalkan lokasi begitu saja. Perbincangan kita pun dilanjutkan kembali dan tidak terasa waktu dzuhur tiba yang ditandai dengan suara adzan oleh muadzin.
Akhirnya segeralah kita meninggalkan lokasi namun membayar terlebih dahulu di penjualnya. Tidak terduga kita melihat sebuah cobek yang sangat besar dengan berdiameter kira - kira 80 cm. Nampaknya cobek tersebut sudah menjadi icon dari warung Lotek Teteg ini. Warung Lotek Teteg ini sangat ramai oleh pengunjung sehingga dengan adanya cobek tersebut tentunya akan memudahkan untuk mengulek bumbu kacang. Narsis dahulu bersama cobek yang sangat besar ini.
Cobek yang sangat besar, Mantab |
Menarik bukan? Ayok datang dan rasakan sendiri kelezatan Lotek yang khas dari Yogyakarta ini. Sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar