Pada Hari Minggu kemarin Ane memiliki kesempatan untuk mengunjungi beberapa candi yang ada di Yogyakarta maupun Jawa Tengah. Salah satunya Candi Sambisari yang menjadi tujuan pertama Ane. Berangkatlah Ane bersama dengan seorang adik kandung Ane yang masih berada dalam masa liburan semester ke sana. Ada pribahasa yang mengatakan kalau tak kenal maka tak sayang. Maka dari itu di sini Ane mau memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama Ane (di baca sendiri yaw dari atas ke bawah, hehehe).
Tahukan? Oke lanjut, rasa penasaran dan keingintahuan inilah yang pada akhirnya Ane memutuskan untuk mengunjungi candi ini. Perkiraan Ane Dari Yogyakarta tidak di perlukan waktu yang cukup lama untuk sampai kesini hanya kurang lebih sekitar 30 menit perjalanan. Bergerak menuju ke arah solo melewati Jl. Laskda Adisucipto sampai menemukan pintu gerbang Akademi Angkatan Udara (AAU) yang terletak di sebelah kanan jalan dari arah Yogyakarta, Ane berbelok ke kiri dimana sebelum pintu gerbang AAU tersebut terdapat jalan yang mengarah ke utara. Jalan tersebut bernama Jl. Candi Sambisari. Ane mengikuti jalan ini hingga akhirnya ada sebuah gapura yang bertuliskan Sambisari. Benar bahwa hanya sekitar 30 menit saja untuk sampai di sini.
Para pengunjung pun sudah banyak yang berdatangan kesini, hal ini ditandai dengan banyaknya kendaraan sepeda motor yang berada di tempat parkir kendaraan. Tampaknya Parkirannya pun bukan khusus parkiran yang dimiliki oleh Candi Sambisari melainkan halaman rumah penduduk yang di sulap menjadi tempat parkir kendaraan.
Tempat parkir kendaraan |
Untuk sekali parkir cukup merogoh kocek sebesar 2k saja untuk sepeda motor dan 3k untuk mobil.
Dari parkiran ini Ane sempat bertanya - tanya dalam hati, dimanakah letak posisi yang Ane maksud. Untuk menjawab rasa penasaran dan keingintahuan Ane segeralah Ane bergerak ke arah utara. Di sini Ane jumpai pintu masuk Obyek wisata Candi Sambisari dimana terdapat pos penarikan retribusi bagi para pengunjung yang terletak di sebelah kiri jalan.
Sedangkan di sebelah kanan jalan terdapat sebuah batu setinggi kurang lebih satu meter. Batu tersebut berisi tulisan tentang kapan Candi Sambisari tersebut di resmikan.
Tiket masuk sudah di tangan, selanjutnya kita langkahkan kaki untuk mengeksplorer Candi Sambisari ini. Kesan pertama ketika melihat candi ini adalah kagum dan terpesona akan keunikan dan keindahannya. Bagaimana tidak, mungkin selama ini kita mengenal Candi berdiri kokoh di atas tanah yang datar. Berbeda dengan yang dimiliki Candi Sambisari ini yang letaknya justru di bawah permukaan tanah.
Ane berlatar belakang Candi Sambisari |
Menarik bukan? atau menambah penasaran sobat bagaimana sejarah adanya penemuan candi ini. Yuk mari sejenak kita lihat sejarah penemuan dari Candi Sambisari ini.
Candi Sambisari pertama kali ditemukan oleh seorang petani pada bulan Juli 1966. Seorang petani tersebut ketika itu sedang mencangkul dan secara tidak sengaja dia mencangkul bagian batu candi yang berukir. Setelah melalui penelitian ternyata temuan tanpa sengaja tersebut merupakan bagian kecil dari sebuah gugusan candi yang terpendam hingga kedalaman 6,5 meter di dalam tanah yang merupakan endapan lahar vulkanis dari gunung merapi. Candi Sambisari merupakan candi hindu yang di bangun sekitar abad 9 Masehi. Kemudian bangunan ini menghilang tertimbun endapan lahar Merapi. Di tahun 1986 pemugaran candi Sambisari telah usai (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, 2008).
Candi ini sangat menarik untuk dikunjungi, mengapa tidak? terdapat tangga naik dan turun di ke empat sisinya. Di ke empat sisinya dikelilingi oleh pagar yang terawat dengan rapi di atasnya, sedangkan terdapat aliran air yang berbentuk got yang berada di bawahnya. Selain itu di sebelah utara terdapat sebuah papan nama yang bertuliskan "CANDI SAMBISARI" yang terbuat dari tumbuhan tanaman secara langsung.
Tak lengkap rasanya bila belum turun kebawah melihat lebih dekat pesona Candi Sambisari ini. Candi Sambisari sendiri memiliki empat buah candi diantaranya sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara.
Candi induk Sambisari |
Di dalam candi induk, Ane menjumpai sebuah batu besar persegi panjang yang berada tepat di tengah - tengah candi.
Selain itu di candi induk ini terdapat batu - batu pipih semacam umpak yang mempunyai tonjolan berbentuk bulat dan persegi yang terletak di sepanjang selasarnya.
Di depan candi induk terdapat tiga buah candi perwara. Bentuk bangunan candi perwara ini sudah tak lengkap, hanya tinggal beberapa bagian saja yang masih tersisa.
Candi Perwara bagian selatan |
Adik kandung Ane di Candi Perwara bagian tengah |
Candi Perwara bagian utara |
Masih penasaran kan mengenai keindahan candi ini? mari kita lanjutkan cerita di
sayange tinggal Yoninya aja bro.... Lingganya dah ilang....
BalasHapus