Bagi yang belum membaca postingan Ane di Ada Kisah Cinta di Candi Plaosan Lor (Part 1), silahkan di baca terlebih dahulu ya sob supaya nyambung ceritanya. Beranjak dari Candi Utama selatan, selanjutnya Ane menuju candi Utama Utara. Candi Utama Selatan dan Utara ini letaknya berdampingan dan hanya terpisah oleh sebuah pintu saja.
|
Pintu penghubung antar candi |
Kondisi di Candi Utama Utara ini sebenarnya mirip dengan Candi Utama Selatan karena memang kedua candi ini disebut sebagai candi kembar, namun yang berbeda adalah terletak pada relief yang menggambarkan sosok perempuan. Candi ini di bangun oleh Rakai Pikatan sebagai wujud kekaguman dan kecintaannya kepada Pramudya Wardhani. So sweet, hehe. Berbeda dengan Candi Utama Selatan yang sudah tidak ada candi perwaranya di sebelah timur candi, di candi utama utara ini masih terdapat candi perwara yang berdiri kokoh sehingga candi ini terlihat menawan.
|
Sisi selatan candi |
|
Sisi barat candi |
|
Keadaan belakang/sisi timur candi |
|
Salah satu candi perwara di belakang candi |
Bagaimanakah cerita romantis ini bisa terjadi? Jadi begini sob ceritanya, dahulu kala pernikahan Rakai Pikatan dan Pramudya Wardhani sebenarnya tidak di setujui oleh keluarga mereka masing - masing dikarenakan adanya perbedaan prinsip, budaya dan agama. Namun demikian, mereka berdua tetap bertekad untuk menikah. Maka dibangunlah candi sebagai simbol keabadian cinta mereka berdua yang sekarang kita kenal sebagai Candi Utama Utara dan Selatan. Maka tak heran bila corak candi ini merupakan kombinasi antara kebudayaan Hindu dan Budha.
|
Corak candi kebudyaan Hindu dan Budha yang terpadu |
Di sebelah utara Candi Utama Utara yang terlihat hanya sisa - sisa reruntuhan candi saja.
Di sini Ane sempat penasaran ada apakah di sebelah utara reruntuhan ini terlihat banyak pengunjung yang kesana kemari sepertinya sedang mengabadikan momen penting bagi mereka di sana. Berjalan di antara sisa - sisa reruntuhan candi yang ada dengan ditemani semilirnya angin dan hujan rintik - rintik memang ketika itu cuaca kurang mendukung namun belum terlalu besar sampailah Ane ke tempat tersebut.
|
Sebuah selasar terbuka yang sering di sebut Mendapa |
Sebuah selasar terbuka yang terdapat arca Budha yang berjajar rapi di sebelah selatan, timur dan utara yang di sebut dengan Mandapa.
|
Arca Budha berjajar rapi di sebelah selatan |
|
Arca Budha berjajar rapi di sebelah timur dan utara |
Di tengah - tengah menikmati suasana di Mandapa, tiba - tiba hujan turun dengan lumayan deras. Mau tidak mau Ane harus berteduh terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan. Di sebelah barat Mandapa terdapat beberapa tempat yang bisa digunakan untuk berteduh seperti menyerupai sebuah rumah. Tidak pikir panjang larilah Ane ke tempat tersebut.
|
Tampak beberapa rumah di sebelah barat Mandapa |
Cukup lama sudah hujan turun. Kurang lebih setengah jam berteduh akhirnya hujan pun mulai reda dan hanya tinggal rintik - rintik saja. Ane akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Candi Plaosan Kidul.
Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Candi Plaosan Lor tanpa mengunjungi Candi Plaosan Kidulnya. Sampai di sini terlebih dahulu ya sob mengenai petualangan Ane di Candi Plaosan Lor. Untuk yang ingin membaca postingan mengenai Candi Plaosan Kidul dapat di klik link tersebut. Sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar