Hai Sob bagaimana nieh kabarnya? semoga baik-baik saja yaw, amien. Kali ini ane mau menceritakan sebuah pengalaman ane dalam merayakan tahun baru 2015 yang baru saja telah kita lewati bersama. Kalau sobat-sobat dimana nieh merayakannya? di pantai, gunung, atau sekedar bakaran ikan bersama dengan keluarga, sahabat, saudara, atau siapa saja yang sobat sayangi?
Nah, kalau ane hanya sekedar menikmati malam tahun baru di Kota Yogyakarta yang sebelumnya tidak ane rencanakan. Sebelumnya ane mau mengucapkan selamat Tahun Baru 2015 ya sob, semoga di tahun ini kita makin baik dan terkabul apa yang kita inginkan, Amien. Jadi begini sob, pada jam 7 malam ane suntuk di kost dan tidak kemana-mana. Ane punya rencana bagaimana yaw rasanya kalau menikmati Kota Yogyakarta dengan hanya berjalan kaki saja. Langsung ane sms salah satu sahabat ane Chandra, kira-kira begini sms nya:
Ane : Ndra udah ada rencana belum malam ini?
Chandra : Belum an, la piye?
Ane : mlaku nang alun-alun, apa ke Bukit Bintang yok, mau
nggak? apa bakaran ikan
Chandra : Ayo boleh an
Ane : mlaku tapi dari kost menuju alun-alun, bagaimana
denagnmu, males nggak?
Chandra : Lihat sikon an, aku juga mau mengajak sebut saja bolet
yang biasa main bola dengan kita kae
Ane : Ow oke.
1 jam kemudian belum ada kabar, hingga akhirnya tepat 2 jam kemudian, tiba-tiba muncullah Sobat Ane Chandra dan sobatnya Bolet di depan kost ane. Perasaan senang dan semangkat (ew semangat dink) ane bercampur menjadi satu. Namun sebelum berangkat ane sendirian mengisi BBP (Bahan Bakar Perut) dahulu, karena ketika itu si Chandra dan Bonet sudah makan sebelumnya.
Singkat cerita berangkatlah kita dari kost ane tepat pukul 10.30 WIB dengan hanya bermodalkan kendaraan yang sudah diberikan oleh Yang Maha Kuasa berupa kedua kaki. Jadi ini benar-benar jalan-jalan ya sob dan membutuhkan kemauan kera karena rute yang akan kita lewati kurang lebih sejauh 12 Km. Gila nggak sob? gila nggak? sudah malam-malam jalan kaki lagi. Oke lah kalau nggak gila ikuti cerita selengkapnya yaw sob, ntar lak ketahuan gilanya, haha.
Bergerak dari kost melewati jl. Munggur, selanjutnya menuju Jl. Urip Sumoharjo (Jl. Solo) dengan canda tawa yang tidak mungkin ane tulis disini (kalau ane tulis, pastinya tidak cukup dalam satu buku, haha). Di tengah perjalanan di Jl. Urip Sumoharjo, Ane melihat seorang pedagang terompet seorang bapak-bapak yang sedang menjajakan dagangannya.
Nah ane tertarik untuk membeli satu terompet dari pedagang tersebut. Bapaknya menawarkan 5 ribu rupiah, tapi ane menawarnya dengan harga 3 ribu rupiah dan bapaknya langsung mengiyakan harga tersebut. Ew, malah ane duitnya nggak ada yang pas, jadilah ane minta Chandra untuk menggenapinya. Nah terompet sudah di tangan, langsung deh ane tiup. Pret pret pret
Perjalanan kita lanjutkan lagi, menuju Jl. Jenderal Sudirman. Ternyata eh ternyata jalan ini sudah di sesaki oleh para pengunjung yang ingin merayakan malam tahun baru di Tugu Yogyakarta. Ada cerita antara kita ketika menuju jembatan Gondolayu. Ane dengan PeDenya melewati jalan terabasan depan Mekdonald dengan harap di sebelah barat bangunan ini ada jalan langsung tembus di jembatan Gondolayu, dan mas bonet pun membenarkannya, eh sobat ane Chandra agak ragu-ragu ternyata walaupun akhirnya ikut juga, kena deh.
Ternyata eh ternyata, di ujung barat dari bangunan ini tidak ada jalan (alias jalan buntu). Mau balik lumayan jauh, mau loncat pagar tapi malu karena banyak orang di sekitar pagar, ada yang lagi mejeng (kepingin dot kom), ada yang sedang bercanda tawa, dan lain sebgainya. akhirnya kita ambil jalan lain yaitu memutar ke kanan yang memang lumayan jauh kita lewati. sudah tiga perempat jam kita berjalan kaki akhirnya sampailah kita di jembatan Gondolayu. Jembatan ini sudah di sesaki oleh para pemburu malam tahun baru. Karena tujuan kita di Tugu Yogyakarta, akhirnya perjalanan kita lanjutkan.
Tidak lama dari Jembatan Gondolayu, sampailah kita di Kawasan Tugu Yogyakarta (memang bukan beneran berada pas di Tugunya, karena posisi tidak memungkinkan untuk tepat berada di tugunya). Tapi ntar kalau sudah agak sepi ane mau kesana pokoknya. Lumayan lelah sob, berjalan kaki sejauh kurang lebih 3 Km dari kost. Akhirnya kita beristirahat di tengah jalan dahulu sembari menunggu pancaran kembang api yang menghidupkan suasana. Ketika itu kurang 15 menit lagi pergantian waktu akan kita lewati.
Ane dan Sobat ane Chandra dan Mas Bonet sebagai fotografernya |
Benar bahwa pada pukul 00.00 WIB kembang api saling bergantian memancarkan pesonanya yang lemah gemulai bak menandakan pergantian tahun telah datang.
Ane di Tugu Yogyakarta dan Pancaran Kembang Api di Samping kanan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar