Yogya memang istimewa. Di sini tidak hanya menawarkan obyek wisata yang istimewa saja, namun terdapat juga berbagai kuliner yang istimewa yang patut di coba. Salah satunya adalah Kupat Tahu Kidul SGM Pak Budi.
Pagi tadi Ane menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat ini. Letaknya tidak juah dari tempat kost Ane jadi tidak diperlukan waktu yang cukup lama untuk sampai di sini.
Bapak Paruh Baya: Kupat tahu mas? pedes atau tidak?
Ane : pedas pak. Ane pun penasaran siapakah bapak
ini? Pak Budi sendiri atau anaknya atau bahkan
malah cucunya. Ane langsung menanyakan kepada beliau siapakah beliau. Ma'af, apa benar ini
dengan bapak Budi nya sendiri?
Bapak Paruh Baya: Iya benar mas, saya Pak Budi.
Ane : Eow, wah kebetulan kalau begitu pak bisa
ngobrol secara langsung dengan bapaknya.
sambil menunggu kupat tahu yang dibuatkan oleh
para pelayannya, Ane pun memberanikan diri
untuk foto bersama bapaknya. Ma'af pak,
bolehkah saya foto dengan bapaknya?
Pak Budi : Eow, boleh mas. Monggo (Logat Jawa)
Cepret, cepret, cepret. Hasilnya
Nah, dari situ Ane berbincang - bincang secara langsung dengan beliau. Ternyata orangnya sangat mengasyikkan di ajak bicara.
Ane : Kalau boleh tahu bapak sejak kapan yaw mulai
berjualan kupat tahu ini?
Pak Budi: itu (dia menunjuk sebuah banner yang terpasang di
depan warungnya). Mas nya darimana?
Ane : eow, tahun 1957 tow. Wah sudah lama yaw berdirinya.
Saya berasal dari Bantul pak.
Inilah banner yang dimaksud.
Perbincangan pun semakin hangat dan kita lanjutkan kembali.
Pak Budi: Owalah bantul tow. Bantul nya mana mas?
Ane : Kretek Pak. Bapaknya apa berasal dari Bantul juga Pak?
Pak Budi: Saya asli Bantul mas, Sanden.
Ane : Owalah Sanden tow, berarti bertetanggaan pak.
Pak Budi: Ya iyalah mas. Kretek dan Sanden itu kan dekat sekali.
Ane : Biasanya buka warungnya jam berapa pak?
Pak Budi: Jam 7 Pagi sampai setengah 4 sore mas. Tapi biasanya
pada jam 3 sore sudah habis, jadi yaw tutup.
Di tengah - tengah perbincangan kita, datanglah pesanan Ane yang sudah Ane tunggu - tunggu yang selanjutnya akan Ane sikat habis. Kupat tahu yang pedas.
Sejauh pengamatan Ane, kupat tahu ini tersusun dari komponen - komponen tahu, kupat, kecambah, krupuk dan terdapat kuah yang khas tentunya. Tak lengkap rasanya jika tanpa air minum. Setelah melihat harga, jatuhlah pada sebuah pilihan Ane yaitu es dawet sebagai minumannya.
Sebenarnya tarif untuk semua minuman di sini adalah sama. Jadi sobat tinggal pilih saja minuman apa yang sobat suka jika datang kesini. Inilah es dawetnya yang Ane jejerkan di sebelah kupat tahunya dengan berlatar belakang bapak Budi.
Saatnya Ane menyantap apa yang sudah tersedia di depan Ane. Tetapi sebelum menyantapnya, ada satu ritual yang wajib Ane lakukan sebelum makan, yaitu Narsisme. Di tengah kenarsisan Ane, Ane cuman mau bilang, mau?, hehe.
Ane tidak menyadari, ternyata kuda hijau Ane ikut narsis juga? haha. Saya kira orangnya saja yang narsis, nggak tahunya kuda hijau Ane juga suka narsis tow. Oke sekaranglah saatnya merasakan kupat tahu yang konon sangat terkenal di kota Jogja ini. Yummz. yummz, Yummz, rasanya manis dan pedas (karena memang Ane memesan kupat tahunya pedas), serta khas berbeda dengan kupat tahu lainnya yang ada di Yogya ini. Satu kata untuk kupat tahu Pak Budi ini.
Di tengah - tengah Ane makan, kita pun melanjutkan perbincangan kita kembali. Ane tahu sob, kalau berbicara sambil makan itu tidak boleh. Karena ini spesial, bolehlah sekali - kali makan sambil berbicara, hehe.
Ane : Dahulu, kondisi sekitar sini bagaimana pak? apakah
sudah beraspal jalannya?
Pak Budi: Yow belum mas. Dahulu jalannya masih kecil dan masih
berupa tanah. Jalannya di aspal itu baru tahun 1970
kalau tidak salah.
Ane : Eow. Nah ini kan warung bapak membawa nama pabrik
SGM. Apakah warung bapak sudah ada sebelum pabrik
SGM nya ada?
Pak Budi: Nggak mas, pabriknya dahulu berdiri baru warung saya.
Pabriknya berdiri pada tahun 1954. Dahulu bukan SGM
nama pabriknya ketika pertama kali berdiri, tetapi
saridele (memang benar apa yang dikatakan oleh Bapak
Budi ketika Ane mencarinya di internet, Sipz).
Ane : Eow. Lalu bapaknya ketika itu berusia berapa yaw
ketika membuka warung kupat tahu ini?
Pak Budi: Saya lahir 1937 mas, berarti 20 tahun yaw mas? ketika
itu saya lulus SR (dahulu Sekolah Rakyat) dan
langsung membuka warung ini dan sampai sekarang.
Ane : Eow. Lama sekali yaw pak. Hemz
Pak Budi: Nama mas nya siapa
Ane : Anis Pak.
Pak Budi: Anis. Itu di Jaket sudah ada namanya (Dia menunjuk ke
arah jaket Ane yang sedang Ane kenakan).
Ane : Eow iya, hehe.
Tidak terasa menyantap kupat tahu sambil berbincang - bincang dengan bapaknya, kupat tahunya habis.
Saatnya Ane membayar apa yang sudah Ane perbuat yaitu makan kupat tahu dengan segelas es dawet seharga Rp. 12.000,- (cukup ekonomis bukan?). Sebenarnya banyak sekali yang Ane perbincangkan dengan Pak Budi ini, akan tetapi tidak mungkin Ane memposting semua pembicaraan kita di sini. Di ujung pembicaraan kita, beliau menjelaskan kalau salah satu keluarga keraton pun biasanya sebulan sekali datang kesini. Selain itu pernah di liput oleh media baik cetak maupun elektronik salah satunya ANTV. Artis pun banyak yang berdatangan kesini. Inilah yang membuat Ane penasaran seperti apakah rasa kelezatan dari kupat tahu Pak Budi ini.
Warung makannya cukup sederhana dengan pelayannya yang masih muda - muda namun menyajikan kupat tahu yang rasanya memang lezat sekali dan wuenak tenan. Selain itu bapaknya cukup ramah bersahabat bila di ajak ngobrol. Pokoknya tempat ini Ane rekomendasikanlah sob.
Ane kasih tahu lokasi Kupat Tahu ini yaw sob. Kupat Tahu ini Terletak tepat berada di depan SGM dan persis di perempatan jalan antara Jl. Kusumanegara dengan Jl. Veteran. Dari titik nol kilometer ke arah timur lurus saja menuju Kebun Binatang Yogyakarta. Sebelum sampai di Kebun Binatang Yogyakarta, terdapat sebuah perempatan jalan. Nah di situlah tempatnya.
Bagi sobat yang datang ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mampir kesini yaw sob. Sekian dahulu cerita petualangan kuliner Ane di Kupat Tahu Kidul SGM Pak Budi. Semoga cerita Ane ini dapat sedikit memberikan informasi bagi yang membutuhkannya. Sampai jumpa.
Bapak Paruh Baya: Kupat tahu mas? pedes atau tidak?
Ane : pedas pak. Ane pun penasaran siapakah bapak
ini? Pak Budi sendiri atau anaknya atau bahkan
malah cucunya. Ane langsung menanyakan kepada beliau siapakah beliau. Ma'af, apa benar ini
dengan bapak Budi nya sendiri?
Bapak Paruh Baya: Iya benar mas, saya Pak Budi.
Ane : Eow, wah kebetulan kalau begitu pak bisa
ngobrol secara langsung dengan bapaknya.
sambil menunggu kupat tahu yang dibuatkan oleh
para pelayannya, Ane pun memberanikan diri
untuk foto bersama bapaknya. Ma'af pak,
bolehkah saya foto dengan bapaknya?
Pak Budi : Eow, boleh mas. Monggo (Logat Jawa)
Cepret, cepret, cepret. Hasilnya
Ane bersama Pak Budi |
Ane : Kalau boleh tahu bapak sejak kapan yaw mulai
berjualan kupat tahu ini?
Pak Budi: itu (dia menunjuk sebuah banner yang terpasang di
depan warungnya). Mas nya darimana?
Ane : eow, tahun 1957 tow. Wah sudah lama yaw berdirinya.
Saya berasal dari Bantul pak.
Inilah banner yang dimaksud.
Pak Budi: Owalah bantul tow. Bantul nya mana mas?
Ane : Kretek Pak. Bapaknya apa berasal dari Bantul juga Pak?
Pak Budi: Saya asli Bantul mas, Sanden.
Ane : Owalah Sanden tow, berarti bertetanggaan pak.
Pak Budi: Ya iyalah mas. Kretek dan Sanden itu kan dekat sekali.
Ane : Biasanya buka warungnya jam berapa pak?
Pak Budi: Jam 7 Pagi sampai setengah 4 sore mas. Tapi biasanya
pada jam 3 sore sudah habis, jadi yaw tutup.
Di tengah - tengah perbincangan kita, datanglah pesanan Ane yang sudah Ane tunggu - tunggu yang selanjutnya akan Ane sikat habis. Kupat tahu yang pedas.
Kupat Tahu Pak Budi |
Daftar Harga Menu |
Pecaaaaaah |
Ane : Dahulu, kondisi sekitar sini bagaimana pak? apakah
sudah beraspal jalannya?
Pak Budi: Yow belum mas. Dahulu jalannya masih kecil dan masih
berupa tanah. Jalannya di aspal itu baru tahun 1970
kalau tidak salah.
Ane : Eow. Nah ini kan warung bapak membawa nama pabrik
SGM. Apakah warung bapak sudah ada sebelum pabrik
SGM nya ada?
Pak Budi: Nggak mas, pabriknya dahulu berdiri baru warung saya.
Pabriknya berdiri pada tahun 1954. Dahulu bukan SGM
nama pabriknya ketika pertama kali berdiri, tetapi
saridele (memang benar apa yang dikatakan oleh Bapak
Budi ketika Ane mencarinya di internet, Sipz).
Ane : Eow. Lalu bapaknya ketika itu berusia berapa yaw
ketika membuka warung kupat tahu ini?
Pak Budi: Saya lahir 1937 mas, berarti 20 tahun yaw mas? ketika
itu saya lulus SR (dahulu Sekolah Rakyat) dan
langsung membuka warung ini dan sampai sekarang.
Ane : Eow. Lama sekali yaw pak. Hemz
Pak Budi: Nama mas nya siapa
Ane : Anis Pak.
Pak Budi: Anis. Itu di Jaket sudah ada namanya (Dia menunjuk ke
arah jaket Ane yang sedang Ane kenakan).
Ane : Eow iya, hehe.
Tidak terasa menyantap kupat tahu sambil berbincang - bincang dengan bapaknya, kupat tahunya habis.
Warung makannya cukup sederhana dengan pelayannya yang masih muda - muda namun menyajikan kupat tahu yang rasanya memang lezat sekali dan wuenak tenan. Selain itu bapaknya cukup ramah bersahabat bila di ajak ngobrol. Pokoknya tempat ini Ane rekomendasikanlah sob.
Ane kasih tahu lokasi Kupat Tahu ini yaw sob. Kupat Tahu ini Terletak tepat berada di depan SGM dan persis di perempatan jalan antara Jl. Kusumanegara dengan Jl. Veteran. Dari titik nol kilometer ke arah timur lurus saja menuju Kebun Binatang Yogyakarta. Sebelum sampai di Kebun Binatang Yogyakarta, terdapat sebuah perempatan jalan. Nah di situlah tempatnya.
Bagi sobat yang datang ke Yogyakarta, jangan lupa untuk mampir kesini yaw sob. Sekian dahulu cerita petualangan kuliner Ane di Kupat Tahu Kidul SGM Pak Budi. Semoga cerita Ane ini dapat sedikit memberikan informasi bagi yang membutuhkannya. Sampai jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar