Ceritanya ini Ane kangen dengan gudeg sob. Sudah lama tak menyantap manisnya gudeg. Terakhir kali Ane menyantap gudeg ketika berkunjung ke Gudeg Pawon sekitar 10 bulan yang lalu. Untuk menghilangkan rasa kangen Ane terhadap gudeg berangkatlah Ane ke salah satu warung gudeg yang sangat direkomendasikan di kota ini yaitu Gudeg Permata Bu Pujo.
Gudeg Permata Bu Pujo terletak di Jalan Gadjah Mada No. 2 Yogyakarta. Untuk sampai sini Ane hanya memerlukan waktu kurang lebih 17 menit saja. Gudeg Permata Bu Pujo ini hanya buka pada malam hari dari pukul 9 malam hingga 2 pagi. Jadi mau nggak mau Ane harus keluar malam untuk bisa bersantap ria disini. Alih - alih Ane berangkat lebih awal sekitar pukul setengah 9 malam yaw tetap aja mendapatkan nomor antrian yang lumayan menguji kesabaran.
Lalu bagaimanakah caranya sobat yang ingin datang kesini?
Letak Warung Gudeg Permata Bu Pujo sangatlah strategis dan cukup dekat dengan titik 0 (nol) Kilometer sehingga cukup mudah diketemukan. Dari Nol Kilometer Jogja bergeraklah ke arah timur hingga menemukan perempatan lampu merah. Masih lurus melewati Jembatan Sayidan dan bertemu lagi dengan perempatan lampu merah yang di pojok perempatan tersebut terdapat sebuah supermarket yaitu Super Indo. Dari perempatan ini beloklah ke arah kiri (utara) sedikit di Jalan Gadjah Mada. Nah Warung Gudeg Permata Bu Pujo sendiri terletak kurang lebih 10 meter dari perempatan lampu merah tersebut.
Warungnya terletak di sebelah kanan (timur) jalan. Kalau sobat datang kesini pas jam 9 malam ke atas, cukup mudah menandai kalau warung ini adalah Warung Gudeg Permata Bu Pujo yaitu banyaknya kendaraan yang terpakir di pinggiran jalan dan banyaknya pembeli yang mengantri untuk membeli gudeg yang diinginkannya.
Gudeg ini dinamakan Gudeg Permata karena dahulu tahun 1951 Gudeg ini mulai berdiri tepat di sebelah barat bangunan gedung bioskop permata. Apakah gedung bioskopnya masih beroperasi? tidak, sudah menjadi bangunan yang kosong moblong. Tapi anehnya walaupun gedung bioskopnya sudah tidak beroperasi, namun Gudeg Permata inilah malah masih tetap eksis hingga sekarang.
Syukur ketika malam itu Ane tidak perlu untuk ikut mengantri bersama pembeli - pemneli yang baru datang seperti foto di atas, karena Ane sudah sampai sini sekitar 20 menit sebelum warung ini buka.
Sobat bilang, "berarti belum banyak orang yang datang ya?". No, no, no. Inilah keunikan dari warung ini. Biasanya kan sob warung buka mendahului para pembelinya, nah di warung ini malah terbalik justru pembelinya yang menunggu warung buka. Di tempat lesehanlah Ane dan mereka menunggu.
Ini nieh lesehannya |
Sobat masih merasa heran dan bingung? kalau begitu bukan hanya sobat saja yang terheran - heran dan bingung, Ane pun mengalami rasa yang demikian. Ketika Ane datang, langsung mengambil nomor antrian dan memesan apa - apa saja yang akan di pesan setelah itu duduk manis di lesehan emperan sebuah gedung yang baru Ane tahu kalau lesehan ini berada di belakang Gedung Bioskop Permata yang sudah tidak beroperasi lagi.
Tepat pukul 9 malam Gudeg Bu Pujo yang kita (Ane dan mereka) tunggu sudah datang. Dua buah becak mengangkut semua barang - barang dan bahan - bahan yang diperlukan oleh gudeg ini. Ane kira becak tersebut adalah becak umum yang bisa digunakan oleh siapa saja yang ingin menaikinya, nampaknya anggapan Ane salah karena becak tersebut milik pribadi dan hanya untuk menunjang kegiatan operasional gudeg ini. "Kenapa nggak pakai mobil saja untuk mengangkutnya?", fikirku. Ane pun berbincang - bincang kepada Salah seorang pembelinya yang sudah berlangganan tetap setiap sebulan sekali kesini. Beliau menuturkan kalau hal itu sudah dilakukan bertahu - tahun padahal pemilik gudegnya juga mempunyai mobil. Eow, sepertinya selain melayani pembeli dalam membeli gudeg, Gudeg Permata ini juga ingin tetap menjaga keberadaan dari angkutan tradisional ini. Saluuut.
Tak hanya itu, proses masak - memasaknya pun masih tetap mempertahankan cara tradisional. Anglo sebagai kompornya dan arang sebagai bahan bakarnya. Ane berfikir kalau hasil masakannya pasti enak, karena terbukti beberapa warung yang masih mempertahankan cara tradisional ini hasil masakannya terbilang cukup enak.
Di sela sela menunggu, pesanan Ane yang pertama datang adalah segelas tape panas yang akhir - akhir ini menjadi minuman favorit Ane. Setelah lama menunggu sambil minum - minum tape hangat terlebih dahulu kurang lebih 75 menit akhirnya pesanan Ane berikutnya datang juga. Seporsi gudeg yang di dalamnya terdapat nasi gudeg, sebiji telur dan tempe serta sambal krecek. Buat sobat yang menginginkan lauk lainnya, bisa. ada daging ayam, ceker, tahu bacem, dan lain sebagainya.
Kelamaan menunggu tape hangatnya tinggal setengah |
Bagaimanakah dengan rasanya? maniskah? Gudeg Permata ini termasuk gudeg basah. Menurut Ane gudegnya tidaklah terlalu manis, cukup gurih dan lezat. Gudegnya terasa lembut ketika bersentuhan dengan mulut. Sesekali Ane mengeltus pedasnya lombok yang ada di sela - sela gudegnya sehingga mampu membangkitkan gairah nafsu makan Ane. Tak hanya pada gudegnya saja, telur dan tempenya juga terasa sungguh nikmat dan nendang sehingga melengkapi kuliner Ane malam ini. Pokoknya wuenak tenan. 11 menit kemudian
Habis sudah semuanya |
Untuk seporsi gudeg dan segelas tape hangat ini ternyata harganya cukup bersahabat loh sob, Ane hanya perlu merogoh kocek 13k saja untuk semua itu. Gimana tertarik untuk mencobanya? so silahkan atuh mencobanya bila sobat datang ke Kota Gudeg ini.
Tips:
- Buat sobat yang nggak ingin kemalaman mengantri, walaupun warung
makannya buka jam 9 malam, tetapi bisa datang pukul 8 malam atau
setengah 9 malam untuk ambil nomor antrian. Karena inilah salah
satu keunikannya.
- Jangan menunggu seorang pegawainya memberikan nomor antrian kepada
sobat. Tapi begitu datang sebaiknya langsung mengambil nomor
antrian dan memesan apa - apa saja yang akan sobat pesan. Tak
hanya untuk mengantri saja, Nomor antrian ini juga nantinya
berguna untuk melakukan proses pembayaran ketika selesai makan.
- Kalau sudah dapat nomor antrian jangan takut nggak kebagian,
walaupun warung gudeg ini hanya berupa warung tenda, tapi
pelayanannya bak di restoran. Pelayan akan memanggil nomor antrian
pembeli dan mengantarkannya pesanan yang pembeli pesan. Unik
bukan?
- Jangan datang di atas jam 12 malam. Walupun biasanya warung ini
buka sampai pagi, bila sudah habis di Jam 12 malam yawsudah
langsung tutup warungnya. Nggak mau kan sobat kecewa karena
warung gudegnya sudah tutup?
- Sebelum makan jangan lupa berdoa, dan setelah makan jangan lupa
bayar. Jangan nyelonong saja langsung pulang seperti makan di
di rumah sendiri, hehehe.
Ingin tahu sensasi mengantri gudeg lainnya? atau ingin makan langsung di pawon (dapur) gudegnya sehingga seperti makan di rumah sendiri? silahkan sobat bisa baca:
Menyantap Gudeg Pawon Serasa di Rumah Sendiri
Tips:
- Buat sobat yang nggak ingin kemalaman mengantri, walaupun warung
makannya buka jam 9 malam, tetapi bisa datang pukul 8 malam atau
setengah 9 malam untuk ambil nomor antrian. Karena inilah salah
satu keunikannya.
- Jangan menunggu seorang pegawainya memberikan nomor antrian kepada
sobat. Tapi begitu datang sebaiknya langsung mengambil nomor
antrian dan memesan apa - apa saja yang akan sobat pesan. Tak
hanya untuk mengantri saja, Nomor antrian ini juga nantinya
berguna untuk melakukan proses pembayaran ketika selesai makan.
- Kalau sudah dapat nomor antrian jangan takut nggak kebagian,
walaupun warung gudeg ini hanya berupa warung tenda, tapi
pelayanannya bak di restoran. Pelayan akan memanggil nomor antrian
pembeli dan mengantarkannya pesanan yang pembeli pesan. Unik
bukan?
- Jangan datang di atas jam 12 malam. Walupun biasanya warung ini
buka sampai pagi, bila sudah habis di Jam 12 malam yawsudah
langsung tutup warungnya. Nggak mau kan sobat kecewa karena
warung gudegnya sudah tutup?
- Sebelum makan jangan lupa berdoa, dan setelah makan jangan lupa
bayar. Jangan nyelonong saja langsung pulang seperti makan di
di rumah sendiri, hehehe.
Ingin tahu sensasi mengantri gudeg lainnya? atau ingin makan langsung di pawon (dapur) gudegnya sehingga seperti makan di rumah sendiri? silahkan sobat bisa baca:
Menyantap Gudeg Pawon Serasa di Rumah Sendiri