Di Batas vegetasi, ane sempat melihat gumpalan awan yang sayang bila dilewatkan. Langsung saja ane abadikan tuh scene nya
Di tengah perjalanan dari batas vegetasi menuju camp Kalimati, ane tidak menemukan pemandangan yang istimewa, namun demikian cukup menghibur hati ane. Ane menemui bunga edelweis, konon kata orang-orang bernama bunga abadi. Jangan berfikiran untuk memetiknya yaw sobat terus di bawa pulang. Biarlah bunga itu hidup di habitat aslinya. Ane cukup mengambil foto nya doang.
Akhirnya pada pukul setengah 11 siang, ane dkk sampailah di Kalimati dan istirahat sebentar guna mempersiapkan fisik untuk turun. Pada pukul 1 siang, segera packing dan pada pukul dua kurang seperempat siang, ane dkk akhirnya turun menuju Ranukumbolo. Tujuan ane dkk menuju Ranukumbolo dahulu sebelum akhirnya turun menuju Ranupani.
Pemandangan alam di Kalimati tidak kalah indahnya dibandingkan di spot-spot lain di Gunung Semeru
Kalimati ber beckground Puncak Mahameru
30 menit kemudian, ane dkk sampailah di Jambangan, dan puncak Mahameru pun terlihat sangat gagah dan menantang untuk di daki.
Perjalanan ane dkk lanjutkan menuju Ranu kumbolo. Ranu kumbolo bisa di katakan sebagai icon gunung Semeru. Ane akan memberi sedikit gambaran mengenai Ranu kumbolo sobat. Ranu kumbolo biasanya digunakan sebagai tempat transit bagi para pendaki yang hendak naik ke puncak Mahameru maupun yang hendak turun ke Ranupani. Ranu kumbolo memiliki ketinggian 2400 mdpl.
Ranu kumbolo adalah kawasan yang paling indah di
pulau jawa. Sabana yang hijau nan luas tersaji di tepian danau yang tenang dan
indah. Pendaki dapat menikmati keindahannya sambil memancing ikan mas atau mujair. Air di Ranu kumbolo sangatlah jernih, jadi jangan takut sobat untuk langsung meminumnya. Ane pun tergoda untuk langsung meminumnya. Srupp, Srupp, segar rasanya. Hehehe
Di sini juga bisa menyaksikan sunrise bagi yang beruntung sobat. Ane mungkin kurang beruntung yaw sobat, karena ketika matahari terbit, kabut pun ikut turun. Yaw sudahlah kalau begitu ane mengambil gambar sekenanya saja.
Di pagi itu tanggal 14 Mei 2014, ane dkk menikmati keindahan Ranu kumbolo yang sayang sekali jika terlewatkan. Minum kopi berlatar belakang Ranukumbolo yang bisa bikin ngiler setiap orang yang melihatnya.
Minum Kopi di tenda ane dkk berlatar belakang Ranu Kumbolo
Minum kopi di Tanjakan Cinta. Eow iya, pada tahu tidak mitos mengenai Tanjakan Cinta sobat??? Katanya jika kita memikirkan pasangannya dan berhasil melewati Tanjakan Cinta tanpa menoleh ke belakang, akan berjodoh dan cintanya akan abadi. Sebaliknya, kalau di tengah jalan ia menoleh ke belakang, hubungan percintaan konon akan putus. Wallahualam.
Setelah puas mengeksplorer Ranu kumbolo, ane dkk menanak nasi dan persiapan untuk turun ke Ranupani. Tidak seperti menanak nasi di Kalimati, menanak nasi di Ranu kumbolo sempurna matangnya. Mas Robert lah yang menanak. Kenapa mas Robert tidak bilang kalau bisa memasak nasi?. Kalu bilang kan, tidak akan kelaparan ketika berada di Kalimatai mas. Okelah segera ane dkk Packing, dll. Pada pukul 12 siang, akhirnya ane dkk turun menuju Ranupani dari Ranu kumbolo. 3,5 jam kemudian sampailah ane dkk sampai di Ranupani. Di gapura Pendakian Gunung Semeru, ane dkk berfoto dahulu dengan salah satu Petugas TNBTS. Orangnya ramah-ramah lo sobat.
Karena hari sudah sore, segera ane dkk istirahat dan bermalam di Ranupani untuk mempersiapkan besok pagi pulang ke jogja. Perjalanan yang akan ane dkk tempuh kurang lebih 440 Km dari Ranupani ke Yogyakarta. Gila nggak sobat,,?? tentu perjalanan yang sangat melelahkan bukan?.
Kukuruyuk kok, kukuruyuk kok, terdengar ayam berkokok di Desa Ranupani menandakan pagi hari tanggal 15 Mei 2014 telah tiba dan ane dkk mempersiapkan packing dan segera meluncur ke Yogyakarta. Namun ane di ranupani narsis dahulu di sini. Nih nampang Ane dan kuda hijau ane.
Tepat pukul setengah 8 pagi, ane dkk meluncur ke Yogyakarta. Selamat tinggal Gunung Semeru dan suatu saat nanti jika masih diberi kesempatan, ane ingin kembali lagi ke sini. 20 menit berjalan, ane dkk di tengah jalan melihat pemandangan yang sangat luar biasa indah dan kita berhenti untuk mengabadikan foto tersebut. Perjalanan dari Ranupani menuju Tumpang, jalannya membuat senam jantung ane dkk. Jalan yang kurang baik di tambah berkelok kelok naik turun yang curam membuat ane harus berkonsentrasi penuh dalam mengendarai kuda hijau ane.
Setelah beberapa saat kemudian, ane dkk meluncur ke Yogyakarta, dan benarlaha sampai di jogja ane dkk tepat pukul setengah 9 malam.
Gunung tidak perlu kita taklukkan, yang terpenting adalah kita mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah menciptakan gunung-gunung dan pemandangan alam yang sangat luar biasa indahnya. Salam lestari, semoga kita tetap perduli dengan alam dan selalu menjaganya. Alam ini tidak hanya untuk kita, namun untuk anak cucu kita juga.
Banyak yang bermimpi mendaki Gunung Semeru. Kalau hanya bermimpi saja dan tidak ada niat, persiapan, dan keinginan mewujudkannya, selamanya hanya akan jadi mimpi. Dengan adanya keinginan, niat, usaha dan keinginan untuk mewujudkannya, pastilah mimpi itu akan jadi kenyataan. Kembali ke Halaman Awal
Okelah segitu dahulu ceritanya yaw sobat, sampai jumpa di cerita petualang selanjutnya.
heeemmmmm................
BalasHapus